webnovel

Interaksi

Semenjak Mr.K akhirnya membuka manik nya, Clara tak berpindah tempat sedikit pun dari kursi yang berada di samping ranjang Mr.K.

"Apa kau tak bosan memandangiku seperti itu ?" tanya Mr.K lemah.

Clara dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Kau tak akan pingsan lagi bukan ?" tanya Clara pada Mr.K dengan tatapan fokus menatap Mr.K.

"Kau tenang saja aku sudah baik baik saja ..... apakah kau mengkhawatirkanku ?" ucap Mr.K pada Clara.

Clara dengan cepat menganggukan kepalanya.

"Tentu saja aku mengkhawatirkanmu .... kau tak bangun bangun setelah operasi ... terlebih jika tidak ada kau .... lalu siapa yang akan melindungi ku ?" kilah Clara sebisa mungkin.

"Ya ... ya ... ya ... aku memang seperti bodyguard mu ya ? .... —" ucap Mr.K sendu sambil memotong kalimatnya.

"Tapi paling tidak aku senang kau mengkhawatirkanku" lanjut ucap Mr.K.

Clara terdiam mendengar balasan ucapan Mr.K yang terdengar menyakitkan.

Sungguh Clara tak bermaksud seperti itu, justru ia mengucapkan hal itu agar tidak ketahuan oleh Mr.K bahwa ia mengkhawatirkan dirinya sebab ia menyukai Mr.K.

'Bagaimana ini ? dia salah mengartikan ucapanku' lirih Clara dalam benak.

Tanpa Clara sadari kini ia telah menggigiti ujung bibir nya kecil karena gugup.

Dengan refleks Mr.K menepuk pelan bibir Clara yang sedang ia gigit.

"Jangan menggigiti seperti itu, nanti bibirmu terluka" ucap Mr.K lembut.

"Eh!"

Seketika mendengar ucapan Mr.K yang terdengar sangat perhatian pada dirinya, jantung Clara berdegup kencang, dan jangan lupakan wajah Clara yang kini bersemu merah.

Entahlah Mr.K menyadari nya atau tidak.

Clara mengambil nafasnya dalam, dan menghembuskan nafasnya perlahan, dengan tujuan mengontrol deru nafasnya yang tak beraturan.

"Apakah selama aku tak bangun, kau merawat dirimu dengan baik ?" tanya Mr.K tiba tiba.

"....A..-aku ...mmm... tenang saja aku merawat diriku dengan baik" jawab Clara gagap.

Ia tak pernah menyangka bahwa Mr.K akan menanyakan hal tersebut.

Mr.K menghela nafasnya pelan.

"Melihatmu gagap seperti itu ... aku tau yang kau lakukan adalah kebalikan dari apa yang kau ucapkan" ucap Mr.K tenang.

Clara terdiam, ia tak berani menyangkal ataupun membenarkan nya.

Karena bagaimanapun, memang apa yang dikatakan oleh Mr.K benar.

"Bagaimana kau dapat menebaknya ?" tanya Clara pada akhirnya.

"Aku hafal mengenai dirimu asal kau tahu" ucap Mr.K.

Clara pun menundukkan kepala nya.

"Maaf .... a..-aku sangat khawatir padamu ... sampai akhirnya aku melupakan jadwal makanku .. a..-aku takut kau meninggalkanku" ucap Clara terpaksa jujur.

Hati Mr.K hangat dibuatnya.

Ia tak menyangka kalimat itu yang akan di lontarkan oleh Clara.

"Clara kemarilah ... ada hal yang ingin kukatakan padamu .." lirih Mr.K yang masih terbaring dan menyuruh Clara lebih mendekat ke arah dirinya dari sebelumnya dengan menggunakan gerakan tangannya sebagai kode.

Clara yang mendengar ucapan Mr.K langsung mencondongkan badannya ke arah Mr.K.

"Clara ... sebenarnya aku juga takut kehilangan mu ... selama aku koma, aku berusaha untuk terbangun..... aku tahu kau selalu berada disisiku ... aku mendengar mu saat kau bicara padaku .... dan sejujurnya aku selalu berusaha membuka manik ku yang terasa berat .... aku tak ingin kehilangan dirimu .... aku menyukaimu" lirih Mr.K pada Clara, tepat di telinga Clara.

Spontan manik Clara berkaca kaca, dan hatinya terenyuh mendengar pengakuan Mr.K.

"A..-aku juga sama denganmu ... aku juga menyukai mu ... aku juga tak ingin kehilangan dirimu" balas Clara sambil tersenyum menatap Mr.K dari jarak dekat.

Cup

Mr.K mengecup kening Clara yang berada dekat dengan wajahnya.

Wajah Clara bersemu merah, dengan cepat Clara menangkupkan tangannya dikedua pipi nya, dan memundurkan badannya dari hadapan Mr.K.

"Aku malu" cicit Clara pelan, namun dapat terdengar samar oleh Mr.K.

Mr.K hanya dapat menahan tawanya.

"Kenapa ruangan ini tiba tiba panas ?" ucap Clara asal sambil mengibas wajahnya.

Ceklek

Pintu rawat inap Mr.K tiba tiba terbuka, seorang pemuda tampak melangkahkan kaki nya mendekati ranjang Mr.K dan juga Clara.

Pemuda itu tampak melihat pergerakan Clara, dan juga Mr.K.

"Apakah ada yang kulewati disini ?" tanya pemuda itu saat merasakan kejanggalan yang tengah terjadi.

Clara dengan cepat menggelengkan kepalanya, sedangkan Mr.K hanya memutarkan maniknya malas.

'Aneh' lirih pemuda itu, yang tak lain adalah Chris adik dari Mr.K.

"Sungguh tidak ada yang terlewati olehku ?" tanya Chris kembali seraya memastikan.

Clara tak berbicara, melainkan menganggukan kepalanya gugup.

"Baiklah, aku tak akan ikut campur urusan kalian" ucap Chris mengalah.

'Hah ~~ untunglah ia tidak bertanya lagi memojokkan Clara agar angkat bicara' gumam Mr. K dalam benak.

Saat hendak mengalihkan pandangan nya pada Clara, Mr. K baru menyadari bahwa sedari tadi Clara kera kali memegang pergelangan tangan kirinya, seolah menutupi tangannya itu.

'Aneh ... mengapa Clara memegang pergelengan tangan kiri nya terus dengan tangan kanannya ?' monolog Mr. K dalam benak, sambil memfokuskan manik nya pada pergelangan tangan Clara, hingga Clara pun tersadar bahwa Mr. K memerhatikan pergelangan tangannya itu.

Dengan cepat Clara menyembunyikan tangannya ke belakang badannya.

'Merah ?.... apa aku tak salah lihat ? mengapa ada memar di pergelangan tangannya itu ?'

Mr. K yang menyadari tingkah Clara, langsung menanyakan pada Clara apa yang terjadi dengan pergelangan tangannya yang tanpa sengaja ia lihat memerah seperti memar saat Clara menyembunyikan lengannya di balik badannya.

Clara gugup ia tak tahu harus berkata apa pada Mr.K.

Haruskah ia berkata jujur pada Mr. K apa yang sebenarnya terjadi sebelum ia balik kembali ke ruangan rawat inap Mr. K ?

'Apa yang harus kukatakan pada nya ? ...aku tak ingin ia mengkawatirkanku saat kondisi nya seperti ini' batin Clara sambil menatap raut wajah Mr. K lekat.

-----------

Please leave comment and vote 😊

Next chapter