webnovel

Insiden

Clara yang kini tengah berada di ruangannya sedang memejamkan maniknya berusaha menenangkan pikirannya yang tengah berkecamuk dengan perkataan perkataan yang Mr.K peringatkan sebelumnya.

Perlahan Clara menghirup nafasnya, dan membuang nafas panjang.

"Ken bisa kau perjelas padaku mengenai perkataanmu sebelumnya ?" ucap Clara sambil membuka manik nya menatap ke arah Mr.K.

"Seperti nya aku tidak bisa mengatakan padamu sekarang, ada yang harus aku pastikan terlebih dahulu"

Karena kesal dengan jawaban Mr.K Clara kembali memejamkan maniknya.

'Apa maksudnya ? apa benar orang yang meneror ku kemungkinan ada di sekitar agency juga ?'

Perasaan takut dan gelisah kini mulai menyelimuti Clara, sesekali Clara menggigit ujung kukunya.

"Hei tenanglah ... tak usah cemas, aku akan melindungimu"

"Tapi ...."

Mr.K mendekati Clara dan memeluk Clara lembut berusaha menenangkannya sambil mengusap punggung gadis itu.

"Aku harap caraku ini berhasil, aku tak tahu cara menenangkan gadis yang gelisah" ucap Mr.K datar.

Mr.K tahu bahwa selama ini Clara menutupi rasa takut dan gelisah nya dengan sikap nya yang ceria dan acuh, dan entah mengapa Mr.K merasa wajib melindungi Clara client nya itu, walaupun misi sesungguhnya yang di berikan Clara hanya untuk mendapatkan informasi yang pasti mengenai peneror yang selama ini meneror nya sekaligus dalang ataupun orang orang yang berada di lingkaran tersebut.

'Aneh ada apa denganku ? biasanya aku tak pernah memikirkan perasaan client ku'

"Terimakasih Mr.K" lirih Clara seraya berbisik ditelinga Mr.K

"Hng"

Setelah dirasa sudah mulai tenang, Mr.K pun melepaskan pelukannya pada Clara.

"Boleh aku tanya satu hal padamu ?" tanya Mr.K dengan tatapannya yang tenang.

"Tentu"

"Apa hubunganmu dan saudara tirimu baik ?"

Clara tampak berfikir sesaat, yang kemudian menjawab pertanyaan dari Mr.K.

"Mmm sepertinya baik, selama ini aku tak pernah punya masalah dengan kakak ku" ucap Clara sambil menatap Mr.K

"Baiklah aku simpan informasi darimu"

"Ada apa ?"

"Tidak ada apa apa, kau tenang saja" ujar Mr.K, yang kemudian dia menyibukkan dirinya dengan laptop miliknya.

'Sepertinya ada yang janggal disini'

Tok

Tok

"Iya, masuk!"

Ceklek

"Oh, kau ... ada apa Johny ? ada yang ingin kau sampaikan padaku ?" tanya Clara saat mendapati Johny, yang tak lain adalah Manager nya yang masuk ke dalam ruangannya.

"Iya, ini aku ingin menyerahkan jadwal mu untuk besok hingga 2 Minggu ke depan, sebelum keberangkatan ke New York, dan untuk tiket keberangkatanmu sudah aku persiapkan" ucap Johny selaku manager Clara.

"Baiklah, terimakasih Johny... oh iya aku lupa mengenalkan asisten baruku padamu... Johny ini Ken, dan Ken ini Johny managerku" ucap Clara mengenalkan kedua orang yang berada didekatnya.

"Oh hai"

keduanya saling bertukar sapa.

"Clara, sepertinya aku pergi dulu, aku harus menghubungi beberapa iklan yang ingin bekerja sama denganmu, namun bertepatan dengan keberangkatan mu ke New York"

"Oke, terimakasih Johny" ucap Clara sambil tersenyum ramah.

***

Berhubung Clara tidak memiliki jadwal lain, sedari tadi Clara hanya menghabiskan waktu dengan memainkan handphone nya, sedangkan Mr.K sibuk dengan dunia nya bersama laptopnya.

"Ken .... aku lapar, bisakah kau membeli makanan untukku ?" tanya Clara pelan menatap Ken.

"Aku bukan suruhan mu nona muda" dengus Mr.K kesal karena telah menganggunya.

"Yak tapi kau asisten ku disini !" ujar Clara menaikkan suaranya sedikit meninggi.

"dasar licik..." cicit Mr.K pelan, yang terdengar samar ditelinga Clara. "Ya sudah kau tunggu disini, aku akan keluar membelinya" lanjut ucap Mr.K.

"Terimakasih Ken" ucap Clara mengerjapkan maniknya dan tersenyum senang.

Mr.K hanya dapat menggelengkan kepala nya melihat tingkah Clara, pasalnya yang publik tahu Clara adalah seorang yang anggun dan berkharisma, namun semakin Mr.K dekat dengan Clara justru Clara semakin jauh dari kata anggun.

"Oh iya kau gunakan gelang ini" ucap Mr.K sambil melemparkan gelang tersebut pada Clara.

"Apa ini ?"

"Itu gelang khusus, jika kau dalam bahaya, segera tekan tombol kecil yang ada di pengaitnya" ujar Mr.K menjelaskan singkat.

Clara pun menganggukan kepala nya seolah mengerti, dan memakaikan gelang itu di pergelangan lengannya.

...

...

Berkali kali Clara tampak menghempaskan handphone nya ke sofa.

Ia kesal.... karena selalu saja kalah dalam permainan yang sedari tadi ia mainkan melalui handphone nya.

"Ken kemana sih lama banget, ngga tau apa udah lapar" gerutu Clara kesal.

Dengan perlahan akhirnya Clara memutuskan untuk berjalan ke arah pantry, untuk sekedar membuat minuman yang mungkin akan menyegarkan pikirannya sesaat atau dapat mengganjal rasa lapar.

"Clara !" sapa pemuda yang menghampiri dirinya.

"Oh kau, sepertinya kita bertemu untuk kedua kalinya hari ini" ujar Clara santai.

"Sepertinya begitu, kau mau kemana ?" tanya Jackson pada Clara.

"Ah, aku mau ke pantry sebentar membuat minuman dingin"

Jackson pun hanya ber-oh ria sambil mengedarkan pandangannya kesekitar Clara.

"Dimana asisten mu ? aku tidak melihatnya berada didekatmu" tanya Jackson dengan maksud lain.

"Entahlah, tadi aku menyuruh nya membeli makanan, tapi belom sampai hingga saat ini" ujar Clara jujur.

'Sepertinya ini waktu yang tepat' monolog Jackson dalam hati.

"Jackson aku duluan ya !" seru Clara sambil melambaikan tangannya.

"Oh oke" ujar Jackson sembari membalas lambaian tangan Clara.

Tak lama saat Clara sudah mendekati Pantry ada seorang pemuda dengan menggunakan topi, dan pakaian serba hitam menabrak nya dari depan.

"Maaf" lirih suara pemuda itu pelan pada Clara sambil menunduk.

Clara pun langsung memaafkan pemuda itu begitu saja, baru saja Clara hendak menayakan siapa pemuda itu, pemuda itu sudah melengos pergi menjauhi dirinya tanpa menagangkat kepala nya.

Dengan sedikit bingung, Clara pun memutuskan untuk tidak memedulikan nya, dan melanjutkan langkah nya, hingga...

....seketika badan Clara terasa lemah, dan pandangan Clara mulai berbayang, dan Clara merasakan cairan yang mulai membasahi ujung baju disekitar pinggangnya.

"Darah!"

panik Clara saat melihat pinggang nya yang kini mengeluarkan cairan merah, tanpa sadar Clara langsung menekan tombol yang berada di gelang pengait, yang sebelumnya diinstruksikan Mr.K.

Lama kelamaan kaki Clara kehilangan keseimbangan, pandangan Clara mulai buram dan gelap.

Bruk

—————-

Next chapter