webnovel

Dimana Gadis Itu ?

Ayah Clara tampak mondar mandir di ruang kerja milik ayah nya yang berada di rumah di temani oleh Jacob.

"Bagaimana apa yang dikatakan Mike ? apakah dia sudah menemukan Clara ?"

"Belom yah, jejak Clara belom ditemukan, bahkan saat Jacob juga mencari tahu melalui manager nya Clara Johny, dan dia bilang ia terakhir menghubungi nya 2 hari yang lalu saat Clara seharusnya ada jadwal Catwalk, tapi pada akhirnya Clara maupun asistennya tidak ada yang datang" ucap Jacob dengan suara yang terdengar cemas.

"Aish kemana anak itu .... tak biasa nya dia seperti ini ... kau sudah menghubungi asistennya"

"Sudah ... tapi sama seperti handphone Clara tak ada nada yang tersambung yah"

"Apa ibumu sudah tahu mengenai hal ini ?"

Jacob menggelengkan kepala nya.

Ayah Clara menganggukan kepalanya.

"Jangan beritahu ibumu"

"Iya aku tahu"

"Ayah curiga ada yang tak beres disini"

Jacob menimbang perkataan ayahnya, apakah mungkin sebenarnya Clara belakangan ini sering terancam ? Kenapa tidak ada yang memberitahu dirinya ?

...

...

Kini Clara masih duduk disofa tengah seperti biasanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 PM, tak ada tanda tanda dari Chris akan pulang.

Clara tertunduk lesu, sebenarnya ia lapar, hanya saja tak ada keinginan untuk nya makan. Ia bahkan tak memperdulikan perutnya yang seakan berteriak minta diisi itu.

Beberapa kali Clara mencoba memejamkan maniknya itu, namun beberapa kali juga ia terbangun mengingat kata kata Mr.K kalau Mr.K tengah diincar oleh orang orang yang mengincarnya.

Clara menerka nerka, apakah orang yang mengincar Mr.K itu orang yang menyerang nya waktu itu, atau si penguntit yang suka mengikuti nya itu, dan apa alasan mereka malah menjadi mengincar Mr.K ?

'Ah apa mungkin maksud mengincar Mr.K adalah untuk sebagai umpan ?'

Pikiran itu yang terbesit di otak Clara.

Saat Clara tengah terhanyut dengan fikirannya tiba tiba seseorang menepuk bahu Clara pelan.

"Yak!!" ucap Clara refleks sambil menoleh ke arah pemuda yang menepuk bahunya itu.

"Ini ... aku" ucap Chris sambil sebelah tangannya memegang bungkusan yang sempat Clara pesan pada Chris saat ia berangkat ke kantor.

"Aish kau ini .... bisa tidak kalau tidak mengagetkanku ?" dengus Clara kesal.

"Sorry ... oh iya kau belom tidur ? kau menungguku ?"

"Kalau aku tidur tak mungkin aku disini dan siapa juga yang menunggumu" ucap Clara acuh

"aku tak bisa tidur karena mengingat ucapan kakak mu tadi siang" lanjut Clara pada Chris

"Kakak ku ?" tanya Chris bingung sambil menautkan alisnya.

Clara hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Jadi dia sudah pulang ? atau sudah bisa dihubungi ?"

"Ya tadi siang aku bisa menghubunginya, dia mengangkat telfon ku"

"Lalu apa yang dia bilang ? kenapa ia tidak memberitahukan apa apa padaku"

"Dia akan pulang setelah urusannya selesai".

"Memangnya apa yang sedang di kerjakan kakak ?"

Clara mengendikkan bahunya.

Chris hanya menghela nafasnya pelan. Ia kira kakak nya akan berkomunikasi lebih sering pada nya jika ia menjaga Clara. Namun sejauh ini Mr.K sama sekali belom menghubunginya.

Ada rasa iri di hati Chris karena kakak nya mau mengangkat telefon Clara, sedangkan kalau dia yang memberi panggilan telefon pada Mr.K belom tentu Mr.K akan mengangkatnya.

'Haruskah aku juga mencoba menghubungi Kakak, bagaimanapun aku juga harus mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya' monolog Chris dalam hati.

"Itu bungkusan apa yang ada ditanganmu ?" tanya Clara saat atensi nya tertuju pada bungkusan yang masih di pegang Chris sedari tadi.

"Ah hampir aku lupa... ini makanan pesananmu tadi pagi" ucap Chris saat menyodorkan bungkusan itu pada Clara.

"Sushi ?!" pekik Clara senang.

"Hng"

"Wah ... kau baik sekali Chris ... thank you"

"You're welcome ... maaf baru bisa ku bawa malam"

"Tak apa ...lagian aku belom ma—"

Ucapan Clara terpotong, ia tak jadi melanjutkan kalimatnya, karena ia tak mau tiba tiba Chris mengadu pada Mr.K bahwa Clara sedari siang belom makan, dan menjadikan Mr.K khawatir pada nya, apalagi Mr.K sudah mengingatkan padanya untuk menjaga dirinya sendiri.

"Ada apa ? Kenapa kalimat mu seperti belom selesai ?"

Dengan cepat Clara menggelengkan kepalanya, dan tertawa paksa.

'Dasar aneh' monolog Chris dalam hati.

...

...

Seorang pria paruh baya tampak sibuk mengedarkan pandangannya pada sekeliling nya di tempat yang biasanya Clara kunjungi.

'Aneh kenapa gadis itu belakangan ini aku tidak menemukannya ?'

Pria paruh baya itu tampak tidak putus asa dengan pencariannya, seperti biasa pria paruh baya itu menggunakan topi dan juga kacamata yang menutupi sebagian wajahnya sebagai penyamarannya.

'Apa dia sudah sadar aku suka mengikutinya ?'

—————-

Leave comment and vote 😊

Next chapter