4 PART 04

Y/n buru-buru kabur saat sudah sampai di Agency, mengejar Jimin dan hal itu tidak mengganggu Taehyung.

Jimin tersenyum padanya dan mengusap kepala y/n, "good morning".

"good morning Jim", balas y/n.

"Kau seperti dikejar hantu", ledek Jimin.

"Iya... seorang monster gila".

"Taehyung maksudmu?".

Y/n mengangguk dan memeluk tangan Jimin dengan mesra.

"Ada apa dengan kalian?".

"Tidak apa-apa Jim", y/n tidak mungkin memberitahunya sekarang, hatinya belum siap kehilangan Jimin. Walaupun ia sering menangisi karena Jimin tidak kunjung meresmikan hubungan mereka atau berbicara mengenai hubungan mereka. Tapi y/n yakin bahwa ia mencintai Jimin.

Suasana kelas sudah sepi, hanya ada Coach Nora yang sedang mempersiapkan beberapa koreo tambahan yang ingin ia ajarkan pada anak didiknya.

Seseorang membuka pintu yang berdecit. Senyumnya menyapa Nora dengan mata lelaki itu yang menghilang, walau mereka terpaut umur tiga tahun lebih muda namun jika lelaki itu sudah berdua dengannya maka ia akan jauh lebih dominan.

"Kenapa kau belum pulang Jiminah?", tanya Nora yang menerima pelukan hangat Jimin.

"Sudah. Bahkan mengantarkan seorang perempuan lebih dulu tapi mana mungkin aku bisa melewatkan malam ini tanpamu".

Bibir Jimin menemukan tempatnya yang membuat dirinya bergairah, mereka memagutkan bibir satu sama lain.

"Kapan kau mau pulang cantik?", tanya Jimin sembari mengusap pipi perempuan berdarah latin itu.

Bukan Taehyung namanya jika tidak melakukan tugasnya dengan baik. Membuntuti kemana Jimin membawa pelatihnya seperti biasa.

Sebenarnya Taehyung sudah tahu bagaimana akal licik seorang Jimin walau ia akui memang skill lelaki itu tidak dapat diragukan tapi darah kotor sepertinya mengalir pada aliran tubuhnya.

Campur tangan Nora membuatnya selalu jauh lebih unggul dari Taehyung. Namun kali ini Taehyung tak akan membiarkan Jimin lebih unggul lagi darinya.

Ia memotret pemandangan dimana Jimin dan Nora memarkirkan mobilnya digedung parkiran apartement Nora dan mereka masuk sembari bergandengan dengan mesra.

Taehyung puas dengan hasil karyanya malam ini.

"Sudah kubilang bukan, kalianlah yang merusak kisah cinta kalian sendiri!".

Y/n menghabiskan waktu liburnya dengan tidur seharian. Mengistirahatkan tubuhnya.

"Y/n!!! Ayo bangun dan mandi!!! Taehyung sudah menunggumu selama satu jam. Jangan membuatku malu", celotehan Eomma akhirnya seratus persen menyadarkan Shin y/n yang tertidur seperti babi.

Tanpa mandi, ia langsung keluar dari kamarnya yang bernuansa putih, dan berlari mengitari anak tangga yang meliuk ke lantai bawah menuju ruang tamu.

Sosok kaku dan dingin itu benar-benar duduk disana, menyeruput tehnya lalu menatap y/n yang benar-benar berantakan.

"Untuk apa kau kesini?ck!".

Taehyung berdiri, menghampiri y/n dan menatapnya dari atas hingga bawah, "ck ck ck belum menikah, kau sudah menunjukkan semua ini padaku".

Y/n melempar pandangan tajam saat Eommanya berkali-kali mondar-mandir membawakan cemilan sembari meminta y/n untuk mandi dan berias didepan Taehyung.

"Tidak apa Eomma... Puterimu tetap terlihat cantik dan sebentar lagi aku akan melihatnya seperti ini setiap hari", kata Taehyung dengan senyum palsunya yang membuat y/n berjengit.

Setelah sang Ibu pergi, Taehyung mengeluarkan handphonenya dan melemparkannya ke pangkuan y/n.

Bibir y/n terbuka saat matanya menangkap kedua sosok yang ia kagumi selama ini.

"I...ini apa?", suaranya gemetar menatap Taehyung dan handphone miliknya bergantian.

"Lelaki yang selalu kau banggakan".

"Kau benar-benar keterlaluan Kim Taehyung! Lebih baik kau pulang!".

Y/n menutup kamarnya rapat. Ia tersungkur, memeluk lututnya dan menangis dengan kencang.

Orang yang selama ini ia kagumi dan cintai, yang selalu memintanya untuk hanya mencintainya ternyata tak melakukan hal yang sama.

Terlebih dengan pelatih yang selama ini menjadi tempat curahan hati y/n dalam karirnya.

Coach Nora juga sering melihat bagaimana Jimin memperlakukan y/n dengan manis didepannya dan didepan semua para penari.

Y/n merasa dirinya hancur tak tersisa.

Banyak hal yang sudah dilakukannya bersama Jimin setelah pulang latihan. Pantas saja lelaki itu sangat sulit untuk keluar saat weekend.

Kini kamar y/n penuh dengan tangisannya untuk kesekian kalinya menangisi Jimin.

Pengumuman terpampang jelas mengenai festival musim dingin yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Itu artinya, drama terbaik yang akan mereka hadirkan akan membuat semua penari semangat untuk mengikuti Audisi.

Siapa yang tidak ingin mendapatkan peran di drama Swan Lake. Semuanya sibuk mempersiapkan diri untuk berlatih.

Drama ini, drama yang paling ketat persaingannya di industri ini. Tak mudah mendapatkan peran utama. Bahkan jika tidak ada yang sesuai, mereka akan memanggil artis dari luar Agency.

Namun Park Jimin sudah dua kali mendapatkan peran utama menjadi Prince Siegfried dan Taehyung yakin semua juga turut karena bantuan Nora.

Sudah dua tahun lebih mereka menjalin hubungan dan selama dua tahun itu Jimin semakin unggul dalam setiap posisi.

y/n sedang membebat pergelangan kakinya. Saat Mina bergabung dengannya.

"Hai Eonnie... Bagaimana? Ayolah ikut audisi", ujar Mina.

y/n menghela nafasnya, ini memang sudah tahun ke duanya menunda untuk ikut audisi mengenai peran utama bagi Swan Lake karena ia tidak percaya diri.

"kau pasti bahagia jika Jimin Oppa kembali mendapatkan sang pangeran".

Mata y/n mengikuti sosok Jimin yang sedang melakukan pemanasan diujung ruangan bersama beberapa lelaki yang lain. Hatinya kembali terasa sakit. Ia tidak akan sanggup menari dengan sempurna dihadapan Jimin jika begitu.

"Akan kufikirkan lagi Mina. Bagaimana denganmu?".

Mina menggaruk kepalanya yang sudah digelung dengan rapih, "aku tidak terlalu mengincar Swan Lake untuk saat ini Eonnie", Mina menggenggam tangan y/n, "aku sudah lama menship mu dengan Jimin Oppa, kuharap kali ini kau akan ikut audisi. Eohhh?", nada Mina benar-benar membuat y/n hampir menangis jika kalau bukan Taehyung membuka pintu ruangan dengan kasar, sepertinya pintu itu kembali macet.

"Seandainya ada black swan, pasti itu cocok sekali untum Taehyung sunbaenim", bisik Mina ke telinga y/n.

"Ish kau ini... ayo berlatih, jangan banyak menggosip".

Namun didalam benak y/n, ia setuju, tatapan dan aura Taehyung begitu kuat maka itu ia selalu menjadi tokoh antagonis disetiap drama dan hal itu juga ia bawa dikehidupan nyatanya.

Tatapan y/n dan Taehyung bertemu untuk beberapa detik sebelum Taehyung melengos.

avataravatar
Next chapter