5 Permintaan Terakhir

Ayah Brata dan Aruna sudah dipindahkan ke ruang VIP rumah sakit ini. Meskipun Ayah Brata divonis umurnya tidak lama lagi, namun dia masih bertahan sampai detik ini.

Jagad sedang berjaga di ruang VIP ini seorang diri, dia duduk di antara ranjang tidur Ayah Brata dan Aruna, sedangkan Ayah Tirta dan Irgi sedang keluar membeli sesuatu.

Kelopak mata Ayah Brata bergerak-gerak seakan mau terbuka, jemari tangannya juga bergerak-gerak, lalu secara perlahan kedua kelopak matanya Ayah Brata yang tertutup terbuka.

Jagad yang menyadari Ayah Brata telah sadar segera mendekatkan dirinya kepada Ayah Brata dan langsung menggenggam hangat tangan kiri Ayah Brata.

Kelopak matanya Ayah Brata berkedip lemah beberapa kali, Jagad tersenyum dengan raut wajah yang senang bercampur sedih saat memandang ke arah Ayah Brata.

"Pak... saya minta maaf ya!" ucap Jagad tulus meminta maaf kepada Ayah Brata dengan mata sayunya.

"Tolong jangan dulu sekarang, aku ingin melihat anakku menikah terlebih dahulu!" pinta Ayah Brata dengan suaranya yang lemah.

Jagad mengernyitkan dahinya karena jawaban Ayah Brata tidak nyambung dengan permintaan maafnya Jagad.

"Aku mohon tunggu sebentar lagi! Hanya sampai aku melihat anakku menikah saja!" pinta Ayah Brata lirih seperti meminta penangguhan

Kedua mata Jagad kembali tergenangi oleh air mata yang beberapa jam tadi sudah mengering namun kini air mata itu memenuhi area matanya lagi dan beberapa tetes berhasil lolos membasahi pipinya.

Peristiwa ini bukan pengalaman pertama yang dialami oleh Jagad, dulu sewaktu Kakeknya Jagad mau meninggal, almarhum kakeknya juga berbicara seperti Ayah Brata, meminta penangguhan jadwal kematiannya kepada malaikat maut yang telah datang menjemputnya.

Bagi beberapa orang yang banyak melakukan amal perbuatan kebaikan memang mendapatkan beberapa keistimewaan di sisi Tuhannya, salah satunya bisa minta penangguhan untuk kematiannya agar ditunda sampai beberapa waktu.

Dulu kakeknya Jagad minta diberi penangguhan sampai dia bisa bertemu dengan cucu keduanya dan mantan menantunya untuk terakhir kalinya, setelah mereka bertemu tidak lama kemudian kakeknya Jagad menghembuskan napas terakhirnya.

Pintu ruang VIP terbuka dan Ayah Tirta serta Irgi memasuki ruang VIP ini. Jagad menoleh ke arah pintu masuk saat mendengar pintu ruang VIP ini terbuka.

Ayah Tirta dan Irgi menyadari bahwa Ayah Brata telah siuman, mereka berdua berjalan mendekat ke arah ranjang Ayah Brata, Ayah Tirta memilih untuk berdiri di dekat anaknya yaitu di sebelah kiri ranjang, sedangkan Irgi memilih untuk berdiri di sebelah kanan ranjang Ayah Brata.

Ayah Brata yang melihat ada Irgi di sampingnya mulai mengutarakan keinginannya.

"Irgi!" panggilnya dengan suara lemah

"Iya, Om!" jawab Irgi sambil menggenggam tangan kanan Ayah Brata.

"Waktu Om di dunia ini sudah tidak lama lagi!"

Irgi tetdiam mendengarkan perkataannya Ayah Brata, firasatnya mulai tidak enak.

"Kamu tahu kan kalau Om dan Almarhumah Ibu Una adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan?!"

"Iya, Om! Igi tau kok!" jawab Irgi dengan senyum kakunya

"Kalau Om sudah meninggal, Una akan sendirian di dunia ini! Om ingin kamu menikahi Una saat ini juga! Kamu mau kan?!" pinta Ayah Brata

Raut wajah Irgi langsung muram mendengar permintaan terakhir dari Ayah Brata.

"Om... kalau Om minta Igi buat jagain Una, Igi tidak keberatan Om! Tapi kalau untuk menikahi Una, Igi tidak bisa Om!" tolak Irgi terang-terangan

***

Tolong tekan like dan tinggalkan komen ya kak😊

Terimakasih sebelumnya

avataravatar
Next chapter