2 Menikahi Aruna

"Saya terima nikahnya Aruna binti Brata dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Jagad lancar

"Sah?" tanya Pak Penghulu di ruang kamar inap vip rumah sakit Citra Medika

"Sah" jawab dua orang dokter yang malam itu menjadi saksi pernikahan antara Jagad dengan Aruna yang masih belum sadarkan diri.

Ayah Brata yang telah menyaksikan pernikahan putrinya yang bernama Aruna meneteskan air mata bahagia dan tidak lama kemudian menghembuskan napas terakhirnya.

Jagad langsung menangis saat melihat Ayah Brata sudah meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.

Tirta Ayah kandungnya Jagad langsung memeluk putranya yang sedang menangis karena kepergian Ayah Brata yang disebabkan oleh kecerobohan Jagad.

Tangan keriputnya Ayah Tirta menepuk-nepuk ringan punggung Jadag sambil berbisik memberikan kata-kata yang membuat hati anaknya tenang.

"Jangan terlalu merasa bersalah! Mungkin ini memang sudah takdir dari Maha Kuasa. Sekarang yang perlu kamu lakukan adalah menjaga anak dari Pak Brata dengan sebaik-baiknya!"

Jagad masih menangis

"Sudahlah tidak apa-apa, Nak!" tenang Ayah Tirta sambil menepuk-nepuk ringan punggung Jagad

*Beberapa jam yang lalu

Jagad baru saja pulang dari sebuah restoran tempat berkumpul dengan teman-temannya yang sedang merayakan hari bahagia Jagad yang akan diselenggarakan besok hari.

Mobil yang dikendarai Jadag meluncur dengan kecepatan tinggi karena jalanan saat itu cukup lengang.

Smartphone Jagad berdering karena ada telepon dari Yuna calon istrinya yang akan dia nikahi besok.

Jagad ingin mengambil earphone namun earphone itu terjatuh sehingga membuatnya memilih untuk mengangkat telepon langsung dari smartphonenya, namun lagi-lagi tangannya tergelincir dan membuat smartphone miliknya terjatuh juga.

Jagad yang tidak mau Yuna marah karena dia tidak bisa menjawab teleponnya akhirnya menundukkan tubuhnya dan tangannya mencari-cari smartphone yang jatuh ke bawah dengan keadaan dirinya yang masih menyetir.

Kecepatan mobil Jagad pun tidak berkurang sedikit pun dan brak mobil Jagad menabrak pengendara bermotor yang berada di depannya.

Jagad terkaget karena suara dan benturan antara mobilnya dengan kendaraan bermotor yang dia tabrak. Secara Reflek Jagad langsung mengerem mobilnya yang sedang melaju kencang itu.

Para warga di sekitar tempat itu langsung mengerubung dan mengejar mobil Jagad yang berhenti beberapa meter dari tempat kejadian.

"Buka woy, buka!" para warga mengetuk kaca jendela mobil Jagad

"Cepet keluar!" suara beberapa para warga yang sedang mengerubungi mobil Jagad

Jagad yang masih shock masih terdiam di dalam mobilnya.

"Cepetan keluar, kalau tidak segera keluar, saya pecahkan kaca jendela mobilmu!" ancam salah satu dari para warga yang mengerubungi mobil Jagad

Jagad masih terdiam di dalam mobilnya, tangannya gemetar.

Prank

Jendela kaca mobil sebelah kiri Jagad dihantam dengan sebuah batu besar oleh salah satu warga yang mengerubungi mobil Jagad.

Para warga bersikap seperti itu hanya takut kalau Jagad menginjak gas nya lagi dan kabur dari tanggung jawabnya yang telah menyebabkan dua orang manusia terkapar bersimbah darah di atas permukaan jalanan aspal.

Setelah salah satu kaca jendela mobilnya dipecahkan, Jagad langsung tergesa keluar dari dalam mobil meski keadaannya masih linglung karena dia baru pertama kali mengalami hal mengerikan seperti ini.

Jagad langsung diberondong teguran oleh para warga yang marah dengan cara menyetir Jagad yang terlalu ugal-ugalan dan menyebabkan kecelakaan maut ini terjadi*.

***

Jangan lupa like, komen dan share ya😊

Terimakasih sebelumnya...

avataravatar
Next chapter