webnovel

Rencana Untuk Menikahi

Setelah pingsan selama empat jam, Flair mulai terbangun. Ia berada di tempat tidur. Dan di sampingnya terdapat Nolan yang sedang duduk membaca dokumen. Di tangan Nolan dipasang infus dan perawat di sampingnya sedang memastikan infus tersebut keluar dengan lancar.

Ini masih di apartemen, tapi mengapa ada perawat di sini?? Pikir Flair melihat sekelilin ruangan. Ia berada di kamar tamu, kamar tempat Nolan menginap. Jam dinding menunjukkan pukul lima sore. Dan ia teringat harus kembali ke kantor karena persiapan pagelaran belum selesai.

"Owh, Tidak!!!" Flair bangkit dari tidurnya dan menyibakkan selimut. "Mengapa tidak membangunkan aku dari tadi?"

"Sudah tenang saja, beristirahatlah!" Seru Nolan sambil memandang berkas-berkasnya.

"Tapi persiapan tinggal hanya hari ini saja."

"Sudah ada yang menangani, jangan kawatirkan itu!!!" Seru Nolan dengan nada semakin tinggi.

Flair bingung dengan selang yang juga terpasang di lengannya. Ia menatap pada sup di mangkuk yang diletakkan di dekat meja Nolan. Dari sup itu ia mengingat lagi kejadian yang ia lalui tadi siang.

Setelah ia menyuapi Nolan lalu datang para pengawal membawa petugas kebersihan yang terikat dan mereka memotong telinganya.

"Kamu!!!" Flair memandang takut pada Nolan.

Nolan menghentikan kegiatannya dan menatap Flair. "Tidak bisakah kamu lebih tenang?"

"Kamu??" dan keadaan menjadi gelap lagi. Dan Flair kembali pingsan hingga pagi.

**********

Keesokan paginya di kediaman keluarga Bosley.

Pagi ini suasana sarapan di meja makan begitu menyenangkan. Selain Chad, Fayre dan Rory, Barric , Shandy dan si kecil Sean juga ikut bergabung.

Shandy membantu bibi Denna menyiapkan sarapan pagi untuk anggota keluarga. Sementara Barric membantu Sean mengganti seragamnya. Rory sendiri sedang menyambut kedatangan Nikki di ruang tamu.

"Hay, Nikki!" Shandy menjabat tangan Nikki karena mereka baru pertama kali bertemu. Dan Nikki ikut bergabung menikmati sarapan bersama mereka.

Nikki mengamati wajah Shandy yang tidak asing baginya. Wajahnya mirip dengan foto seorang gadis yang ada di rumah Kenrick, namun tidak pernah sekalipun datang ke rumah Kenrick sejak pertama ia bekerja untuk keluarga Cannavaro.

Tuhan!!! Ini mantan tunangan Ken!!! Seru Nikki baru menyadari namun tidak sampai mengutarakannya.

Setelah sarapan Shandy melambaikan tangan pada Sean yang diantar sopir pribadi Chad menuju ke sekolahnya.

"Dokter Shandy!" Seru Nikki saat ada kesempatan berdua.

"Yap!!" Sahut Sandy.

"Anda orang yang sama, apa Anda sahabat lama Ken?" Tanya Nikki ingin tahu.

Mendengar nama Ken disebut, raut wajah Shandy berubah cemas.

"Aku orang yang diperintah Ken untuk mengrim bunga kepadamu setiap hari." Celetuk Nikki kesal.

"Apa yang dia mau sebenarnya? Aku sudah tidak tahan lagi dengan bunga-bunga itu." Wajah Shandy berubah judes.

"Ajak dia bicara, dia hanya ingin mengungkapkan sesuatu. Beri dia kesempatan. Aku juga tidak senang dia terus terbayang dengan masa lalu. Aku ingin dia hidup wajar, memiliki gadis dan menikah." Jelas Nikki.

Shandy terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Kenrick masih terobsesi hingga seperti itu kepadanya?

"Aku yakin jika kamu mengatakan sendiri dan menolaknya baik-baik dia akan mengerti." Pinta Nikki dengan wajah memelas.

"Satu lagi yang mau aku tanyakan, apa Kenrick masih punya tato di lengannya?" Tanya Shandy mengingat clue yang pernah diungkapkan Fayre.

"Iya, dia masih punya." Jawab Nikki yakin.

"Berikan nomor ponselmu, dan kirim kepadaku foto tato di lengan Ken!" Ujar Shandy sambil mengeluarkan ponsel dari rok span nya.

Mereka kemudian bertukar nomor ponsel dan Nikki terlihat lebih lega. Nikki mengirim foto kebersamaannya bersama Kenrick yang memperlihatkan tato di lengan Ken itu dan mengirimkan ke ponsel Shandy. Karena ini mungkin bisa membantu pemulihan Kenrick dari obsesinya yang tidak masuk akal itu.

"Dan kamu setelah menikah mulailah berpakaian selayaknya wanita. Kamu akan lebih cantik." Celetuk Shandy pada Nikki sebelum masuk ke ruang keluarga.

"Aku bersedia selama kamu bisa mengajarinya." Balas Nikki sambil mengibaskan jas birelnya.

Semua sedang berkumpul di ruang keluarga mengelilingi pengacara Cornell. Barric tampak cemas dengan perkembangan kasusnya yang tak kunjung selesai.

"Sampai di mana perkembangan kasus Barric?" Tanya Fayre yang duduk bersebelahan dengan Rory.

"Cornell menemukan bukti bahwa girik yang mereka gunakan palsu, pihak MFF property masih menolak temuan itu." Jelas Barric membuka pembicaraan.

"Namun itu berdampak pada Hak pengelolaan atas Swinford field akan dibekukan, sehingga Darren bisa saja meminta ganti rugi pada Barric karena menjual tanah yang bermasalah. Yang perlu dikhawatirkan sekarang adalah langkah apa yang akan diambil oleh Darren atas tanah pertaniannya itu." Jelas Chad sambil meletakkan berkas yang baru dibacanya ke atas meja.

"Barric bisa selamat karena pajak masih temasuk dalam biaya Loss Transaction yang bisa ditangguhkan untuk broker karena dalam hal ini Barric hanya selaku broker, aku rasa putusan banding akan diterima oleh hakim karena alasan itu." Jelas pengacara Cornell.

"Langkah selanjutnya adalah aku sendiri yang akan berlaku sebagai negosiator antara Barric dan Darren." Lanjut pengacara tua itu.

"Dan Darren tidak akan mau uangnya berkurang sedikitpun. Pastinya dia akan melakukan apapun agar ia tidak rugi dan bisa saja melimpahkan kerugian kepada Barric." Lanjut Chad memandang cemas pada Barric.

***********

Setelah rapat keluarga selesai, semua orang kembali kepada kesibukannya.

"Fayre tentang tawaran tempo hari, aku sudah menerima beberapa ada tiga pemotretan yang akan kamu dan Flair lakukan untuk minggu ini. Aku sudah berkonfirmasi dengan Flair dan dia menyetujuinya. " Ujar Rory menyerahkan file kontrak kerja antara si kembar dengan klien baru mereka kepada Fayre.

"Apa Flair sudah mendapat semua filenya?" Fayre memastikan.

"Ya aku sudah mengirikan melalui email dan dia sudah membukanya." Jawab Rory.

"Baiklah aku akan menghubunginya siang ini. Karena kami juga ada janji dengan Idlina. Dia memintaku datang ke SWTV karena dia mempersiapkan gaun untuk para Diva di pagelaran ulang tahun SWTV."

"Rory tolong aku untuk membawa tas-tas itu ke Flush-F, aku hanya bisa ke sana siang. Katakan kepada yang lain untuk memajangnya di etalase."

"Baiklah, aku menaikkanya ke mobilku!!" Seru Rory sambil mengantar Nikki ke mobil.

"Fayre, aku kembali ke Cadee dulu, semoga harimu menyenangkan." Sahut Nikki berpamitan.

Nikki mengamati ada yang berbeda dari diri Fayre, wajahnya tidak terlihat seperti biasanya.

"Fayre tampak berbeda dari biasanya." Tanya Nikki pada Rory.

"Benarkah? Mungkin karena pipinya yang mulai lebih chubby." Jawab Rory sambil memasukkan tas-tas yang akan diantar ke Flush-F ke dalam bagasi.

"Iya wajahnya lebih bulat dari biasanya." Nikki baru menyadari.

"Kamu juga akan mengalaminya nanti saat kita menikah." Ucap Rory membukakan pintu mobil untuk Nikki.

" What? Apa maksudmu? Kamu akan membuatku gemuk? Ah Rory aku tidak mau..!!!"

"Tentu saja mau-tidak mau kamu menjadi gemuk setelah menikah." Goda Rory sambil melajukan mobilnya.

Dari dalam rumah Fayre bersiap untuk berangkat diantarkan oleh Chad. Dari belakang Chad memeluk Fayre dan melingkarkan lengannya di pinggang Fayre. Gadis itu memandang Chad dan berusaha melepaskan tangan Chad dari tubuhnya.

"Bagaimana jika bibi Denna melihat kita??!!" Seru Fayre keberatan.

"Biarkalah!!! Dia harus terbiasa. Karena aku secepatnya akan melamarmu. Aku akan segera mengatakan kepada anggota keluarga lain bahwa aku akan menikahimu. Tidak mungkin menunggu perutmu hingga membuncit. Semakin cepat akan semakin baik." Jelas Chad.

"Tapi Flair menolak kita."

"Aku rasa sekarang ia akan menerimanya. Dia pasti juga memikirkan anak ini." Sahut Chad sambil mengusap kening Fayre.

"Apa kamu bisa menerimanya?"

"Tentu saja, mengapa tidak? Ia bagian dari dirimu, tentu saja akan aku cintai juga."

Fayre bersandar di dada pria itu. "Iya, aku takut sekali Chad. Aku takut menghadapi semua ini sendiri."

"Pertama-tama kita akan membawa pulang Flair bersama kita. Setelah itu kita akan menikah." Chad menatap mata Fayre dengan penuh keyakinan.

"Baiklah, antarkan aku ke SWTV, aku akan memastikan tas yang dikirim kemarin oleh penjahit Thomas sudah diterima dengan baik oleh Idlina. Ini penting untuk promosi tas-tas ku."

"SWTV? Kamu kembali ke sana lagi?"

"Tidak, hanya untuk menemui Idlina. Ia minta ditemui di sana."

"Baiklah aku akan mengantarmu dan kamu akan kembali ke Flush-F setelahnya."

.

.

.

*) Jangan lupa Follow IG : MyAzra_Tyas

untuk tahu judul Novel saya yang lain

Berharap bisa menjadi cerita yang layak untuk selalu ditunggu....

Masih ditunggu ulasannya agar memenuhi peringkat yang cukup bagi readers lainnya..... Please pleasee bantu peringkat untuk ulasan......????

Lev yea All

*Nb. Maaf jika adegan kali ini sedikit kejam

AzraTyascreators' thoughts
Next chapter