7 Teman Sekamar Baru

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Chu Xiaoxi sudah mengenal watak Gu Xiaoxiao sehingga ia hanya bisa menghela napas. Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk membujuk Gu Xiaoxiao. Ia berdiri, lalu mengenakan mantel dan berkata, "Ayo berangkat. Aku akan mengantarmu."

Chu Xiaoxi membawa mobil ke asrama karena semalam ia datang dengan terburu-buru. Setelah mengantar Gu Xiaoxiao yang berwajah pucat ke lantai bawah gedung Grup Feng Yang, Chu Xiaoxi bertanya kepadanya jam berapa ia nanti pulang kerja. Kemudian, Chu Xiaoxi pergi untuk mengurus kesibukannya sendiri.

Tidak peduli seburuk apapun hal yang terjadi, hidup akan terus berjalan, gumam Gu Xiaoxiao pada dirinya sendiri dalam hati. Lalu, ia melangkah maju dan bergegas menuju lift yang penuh sesak. Universitas B yang berlokasi di Kota B telah berusia satu abad. Namun, meskipun Gu Xiaoxiao adalah mahasiswi berbakat di Universitas B, ia tidak menawarkan keunggulan yang menguntungkan untuk sebuah perusahaan yang penuh ahli seperti Grup Feng Yang. Gu Xiaoxiao sendiri baru mulai magang di perusahaan kurang dari seminggu yang lalu dan karena ia menguasai bahasa Inggris dengan baik, ia diberi tanggung jawab untuk menerjemahkan beberapa dokumen.

Begitu sampai di meja kerjanya, Gu Xiaoxiao langsung duduk dan beberapa saat kemudian, tumpukan kertas mulai menggunung di mejanya. Melihatnya saja sudah membuat Gu Xiaoxiao sakit kepala. Ia sibuk bekerja dan terlalu fokus mengerjakan tugas-tugasnya selama seharian penuh sampai ia tidak menyadari bahwa ternyata hari sudah gelap. Saat Chu Xiaoxi meneleponnya, barulah ia sadar bahwa sudah waktunya untuk pulang. Ia pun buru-buru mengemasi barang-barangnya dan berlari ke bawah.

Melihat Gu Xiaoxiao memegang setumpuk dokumen, Chu Xiaoxi langsung mengomel, "Gu Xiaoxiao, aku tidak tahu jika perusahaan ini dikelola oleh keluargamu. Kenapa kamu bekerja begitu keras, padahal kamu cuma mahasiswi magang?!"

"Masih banyak yang lebih parah dariku!" Gu Xiaoxiao berlari ke arah Chu Xiaoxi sambil terengah-engah, lalu memeluk temannya yang sedang mengomel, "Kamu masih menyempatkan untuk menjemputku dI hari yang dingin seperti ini? Aku sayang kamu."

"Jangan membuatku jijik, Gu Xiaoxiao!" Chu Xiaoxi cepat-cepat mendorong Gu Xiaoxiao dan masih dengan ekspresi jijiknya, ia memaksa Gu Xiaoxiao masuk ke mobil.

Mobil perlahan-lahan melaju ke Kampus B. Lalu lintas begitu padat dan banyak kendaraan yang memenuhi jalanan karena sekarang adalah jam pulang kerja. Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi pun tiba di asrama ketika hari sudah semakin gelap. Kemudian, mereka berjalan kembali ke kamar sambil mengobrol dengan suara pelan. Namun, baru saja mereka duduk, pintu kamar mereka diketuk.

Kamar asrama Gu Xiaoxiao yang seharusnya ditempati empat orang sekarang hanya ditempati oleh tiga orang yakni dirinya, Chu Xiaoxi, dan seorang mahasiswa pascasarjana lain yang bernama Li Yiran. Namun, Li Yiran baru-baru ini memiliki pacar dan jadi jarang kembali ke asrama. Sekarang mereka berdua telah menjadi mahasiswi tahun ketiga dan mereka mengira bahwa situasi akan terus berlanjut, tetapi…

"Kak Yiran sudah kembali…" Gu Xiaoxiao beranjak untuk membuka pintu, namun ia tiba-tiba berhenti bicara karena orang yang berdiri di depan pintu bukanlah Li Yiran, melainkan Jin Jing.

"Hai, Xiaoxiao. Kita bertemu lagi," Jin Jing tersenyum dan menyapa Gu Xiaoxiao. Ia memegang gulungan selimut dan orang di belakangnya juga tampaknya sedang membawa banyak barang. Sepertinya mereka tidak datang hanya untuk berkunjung. Jin Jing mendorong Gu Xiaoxiao dan langsung berjalan masuk ke kamar untuk meletakkan barang-barangnya di tempat yang kosong.

"Apa yang kamu lakukan?" Chu Xiaoxi yang sedang mengenakan pakaiannya melihat Jin Jing datang dan mulai menerka-nerka di dalam hatinya.

"Mulai sekarang, kita akan menjadi teman sekamar. Mohon bantuannya."

Jin Jing tersenyum dengan begitu manis, seperti segelas susu yang kelebihan gula, hingga membuat Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi menjadi tidak nyaman. Keduanya hanya bisa saling memandang dan tak bisa berkata-kata. Ibu Jin Jing adalah salah satu dosen di departemen mereka dan karena relasi itu, mereka berdua tidak bisa berbuat apa-apa.

Semua suasana ceria mendadak lenyap seperti ditiup angin. Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi sama-sama tahu kedatangan Jin Jing tidak akan membuat hidup mereka menjadi lebih mudah. Namun, apa sebenarnya yang ingin Jin Jing lakukan? Bukankah Mu Yunfan sudah menjadi miliknya?

avataravatar
Next chapter