9 Laptopnya Rusak

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Baiklah, baiklah. Tak peduli apapun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu." Chu Xiaoxi mengambil langkah maju, lalu menepuk bahu Gu Xiaoxiao sambil menghiburnya dengan berkata, "Tenang, semuanya akan baik-baik saja."

Chu Xiaoxi mengajak Gu Xiaoxiao makan malam. Selama di meja makan, Chu Xiaoxi berpikir untuk membahas masalah pekerjaan dengan Gu Xiaoxiao. Ia pun kemudian berkata, "Xiao Xiao, aku berencana untuk mendaftar magang ke Feng Yang."

"Benarkah?!" Gu Xiaoxiao membuka matanya lebar-lebar dan menatap Chu Xiaoxi dengan antusias. "Itu rencana yang bagus, Xiaoxi! Kita harus semangat dan bersama-sama bekerja di Feng Yang agar kita bisa menjadi kaya raya di masa depan. Tidak jauh lagi!" ujarnya. 

Chu Xiaoxi tidak bisa mendengar Gu Xiaoxiao dengan jelas karena mulut Gu Xiaoxiao penuh makanan. Namun, ekspresi Gu Xiaoxiao yang tampak sangat serius cukup menghibur Chu Xiaoxi.

"Tapi, aku dengar presiden baru akan datang untuk mulai bekerja bulan depan," kata Gu Xiaoxiao. Ia tampak penasaran dan ingin tahu tentang bos baru yang misterius itu.

"Presiden baru?" tanya Chu Xiaoxi bertanya, "Kamu belum bertemu dengannya?"

"Belum. Siapa juga yang menyuruhnya menjadi misterius? Dia belum muncul di depan umum sejak mengambil alih perusahaan hingga saat ini. Aku dengar dia berada di luar negeri selama beberapa tahun sebelumnya dan baru tahun ini memutuskan untuk kembali berfokus ke negara ini."

"Kenapa? Apakah kamu tertarik?" tanya Chu Xiaoxi sambil tersenyum misterius.

"Aku bukan satu-satunya yang tertarik. Apa kamu tidak ingin melihat seperti apa orang yang begitu berkuasa?"

"Tidak ingin," jawab Chu Xiaoxi dengan tegas, "Jika orang seperti itu tidak muncul, hanya ada dua kemungkinan."

"Apa?"

"Pertama, dia terlihat jelek. Kedua, karena dia terlihat jelek," jawab Chu Xiaoxi, lalu menertawakan jawabannya sendiri, "Tapi, bukan berarti tidak ada pengecualian. Mungkin, dia hanya terlihat terlalu tampan sehingga dia tidak ingin menampakkan diri."

Setelah mengobrol dan tertawa dengan riang, keduanya menyelesaikan makan malam mereka dan kembali ke kamar asrama. Jin Jing masih ada di sana dan suasananya terasa dingin. Namun, tidak ada yang mau mempedulikan Jin Jing. Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi sibuk dengan urusan mereka masing-masing, kemudian mematikan lampu kamar dan tidur.

———

Keadaan baik-baik saja selama beberapa hari, kecuali saat Jin Jing sesekali menelpon Mu Yunfan dan memamerkan kasih sayangnya. Padahal, semua juga sudah tahu. Meskipun hati Gu Xiaoxiao terasa canggung, ia masih mencoba berpura-pura tak acuh. Ia tidak mau terlihat terguncang di depan Jin Jing hingga Jin Jing melihatnya. Namun, ia masih tidak mengerti bagaimana Jin Jing bisa muncul di hadapannya dengan begitu tenang setelah melakukan hal yang menjijikkan seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Setelah kembali dari kantor dan sampai di kamar asrama, Gu Xiaoxiao duduk di meja belajar dan menyalakan laptopnya seperti biasa. Laptop itu tidak merespons setelah ia menekan tombol power untuk waktu yang lama. Ia pun bertanya-tanya, "Hah? Bagaimana bisa?"

Chu Xiaoxi mendengar suara Gu Xiaoxiao, lalu ia datang dan bertanya, "Ada apa?"

"Laptopnya tidak bisa dinyalakan," jawab Gu Xiaoxiao sambil mengerutkan keningnya. Belum setahun ia membeli laptop ini dan tidak mungkin sudah rusak secepat itu. Namun, setelah beberapa saat mengutak-atiknya, laptop masih tidak mau menyala. Padahal, dahi Gu Xiaoxiao sudah banjir berkeringat.

"Jangan khawatir, Xiaoxiao. Aku akan menelepon temanku dari departemen komputer untuk mengecek kondisi laptopmu."

Gu Xiaoxiao menatap laptopnya dengan berlinang air mata. Ada terlalu banyak dokumen penting di dalamnya dan jika laptopnya benar-benar rusak, ia benar-benar ingin membenturkan badannya ke dinding. Sebelumnya semuanya baik-baik saja. Mengapa sekarang laptop ini bisa bermasalah? pikirnya.

Ketika melihat tatapan sedih Gu Xiaoxiao, Chu Xiaoxi tidak mengatakan apa-apa dan hanya kembali ke mejanya sendiri. Ia diam-diam menyalakan laptopnya dan setelah mengecek sesuatu, ia cepat-cepat menutup laptopnya. Tak lama kemudian, Mekanik spesialis profesional akhirnya tiba. Gu Xiaoxiao dan Chu Xiaoxi memperhatikan mekanik itu memeriksa laptop Gu Xiaoxiao dengan cepat.

avataravatar
Next chapter