4 3. Hukuman

Ace, Oos dan yang lain sedikit berlari melewati gang sempit dari arah belakang sekolah menuju parkiran tersembunyi mereka, dipinggir jalan raya samping bengkel. Meloncat benteng yang tingginya sebatas lutut, yang dengan santainya mereka lewati.

"Kesalahan gue, dimulai dari mengiakan ajakan teman karena sudah terlanjur juga, dan gue mau jalanin dulu kesalahan tersebut yang akan berakhir benar-benar jadi kesalahan atau kesenangan," Monolog Ace sambil menghidupkan motor matic merahnya dan ia selalu dibonceng Oos.

Mereka berangkat menuju CILAMPU tempat berkumpulnya geng motor besar untuk riding bersama antar kota sekaligus tempat yang akan menjadi tempat kumpul mereka lagi, dengan tidak dulu menghidupkan mesin motor dan menuntunnya sampai jarak 10 meter dari sekolah karena takut ketahuan.

Setelah semuanya aman dan tidak lupa memakai hoodie atau pun kemeja yang sudah tersedia di jok motor untuk menutupi baju almamater mereka.

"Stexcaw 79," Rian berteriak dengan menyebut nama geng motornya yang dulu sempat vakum karena hampir masuk sel akibat tawuran dengan STM

Bhakti Taruna 2 yang diakibatkan kesalahan pahaman.

---

Alasan Rian memilih Ace, karena ia disegani oleh adik kelasnya dan berani adu bicara dengan senior, memiliki wajah yang cuek dan dingin yang masih terlihat tampan, guru Bahasa Indonesia juga sempat oleng kepada Ace, sipat softboy yang dimilikinya bisa memikat namun berbahaya untuk para kaum wanita.

Dengan dua teman sadboynya dan satu yang suka in the middle membuat mereka berempat yang selama ini Rian cari yang sudah lolos ujian mental tadi pagi dikantin, untuk menjadi pengganti ketua dan panglima yang sempat kalah dimedan tempur dengan cara sedikit memaksa.

CILAMPU lapangan yang luas tempat berkumpul mereka dulu, yang sekarang akan menjadi saksi bangkitnya Stexcaw lagi. Rian angkat bicara dan memulai berdoa sebelum memulai peresmian.

Peresmian tidak diikut sertakan semua anggota karena situasi yang belum aman, dan takut ada bocoran kepada kesiswaan. Yang hanya diwakili Rian, Panji, Ace dan ketiga temannya.

"Bang, jauh-jauh peresmian doang sampe kesini, di perpustakaan juga bisa sambil pura-pura baca buku, biar lebih aesthetic," Pete bicara dengan wajah polosnya yang hampir kena pukul tangan Panji.

"Oon, emang peresmian ini harus ada tanda tangan diatas materai? Dan kesiswaan juga harus tau oon," Tanya Panji serius.

"Tujuan kita kesini, biar gak ketahuan tolol, sama aja bohong kalo disekolah ngobrolin ini, banyak bibir-bibir gelap yang bisa bocorin, karena sangat sensitif dengan nama Stexcaw," Ucap Rian yang kemudian mengeluarkan rokok dari saku celananya, dan menghisapnya secara perlahan.

"Bang, lo lupa idupin rokoknya deh," Uyay melihatnya dengan menahan tawa.

"Nih," Ace melempar korek dari tangannya.

"Mau?" Rian menawarkan rokok tersebut kepada Ace.

"Gue masih latihan sama kertas bang, latihan pernapasan haha," Jawab Ace jujur yang diketawain oleh Oos.

"Takut amat lo," Ucap Panji yang heran dengan jawaban Ace.

"Gue mau lo balasin dendam gue sama anak STM Bhakti Taruna 2," Ucap Rian kepada Ace, yang mendapat tatapan lekat darinya.

"Heh bang gue mau terima tawaran lo, tapi gak buat bales dendam lo," Ace yang emosi mendengar alasan Rian pun ingin cepat-cepat pergi dari sana, yang langsung ditahan oleh Panji.

"Tunggu Ce, denger dulu penjelasan Bang Rian," Ucap Pete penasaran karena sempat mendengar cerita Stexcaw dulu dari mulut lemes teman sekelasnya yang jago banget gosip.

"Yaudah jelasin,"

"Dulu, pacar gue sekolah di sana, karena Stexcaw lagi banyak diminati anak-anak sekolah lain, Rizky sebagai ketua geng motor TheR yang kesal karena anggotanya hampir sebagian pindah ke Stexcaw, niat jahatnya hanya satu menghancurkan masa depan pacar gue yang sekarang depresi sampai berhenti sekolah, dan mereka malah membalikan fakta tentang kami kepada polisi, sampai saat ini Stexcaw dicap sangat buruk oleh kesiswaan karena mencoreng nama baik sekolah dulu, sampai tidak ada lagi Stexcaw," Rian menjelaskannya sampai rokok ditangannya mati, seperti hatinya yang tidak pernah membuka hati lagi untuk cewek lain.

"Namanya Nada, cewek yang begitu ceria sampai wajahnya berubah menjadi putih pucat dan tidak pernah tersenyum lagi kalo gue jenguk kerumahnya, akibat sibrengsek Rizky yang masih dibiarin hidup sama malaikat Izrail," Jelas Rian lagi.

Ace tiba-tiba ingat dengan kakak sepupunya yang sempat mengalami kejadian yang sama persis 1 tahun yang lalu.

"Ternyata lo bucin juga ya bang?" Tanya Uyay yang masih setia dengan kipas pink nya.

"Harga diri bego, bukan bucin lagi ini mah," Pete yang kesal dengan pertanyaan Uyay malah malu sendiri dengan kelakuan temannya ini.

"Kalo Lo diam berarti lo bener banci Yay," Ucapan savage dari Ace berhasil membuat Uyay melemparkan kipas pinknya.

"Gue maju paling depan sekarang," Ucap Uyay dengan keberaniannya.

Suana sepi, angin kencang tidak rela membuat baju mereka diam dengan damai, peresmian juga belum selesai dibicarakan, mereka memilih break dulu karena adzan Dzuhur berkumandang.

---

"Gue heran sama kelakuan kita, maksiat sama kebaikan selalu terimbangi," Ucap Ace yang membuat kaget Oos dan setengah berpikir di telas masjid yang berada di cilampu.

"Udah Ce, lo cari kebenaran dulu sampai semua selesai, dan tidak ada permusuhan antar geng motor kedepannya," Saran dari Oos meracuni pikiran Ace kembali.

"Makan dulu yok,"

Kami pindah tempat ke angkringan kecil yang dijaga oleh kucing milik si Bibi yang sedang asik bernyanyi bersama wajan ditangannya yang berisi cah kangkung.

"Bi, mau Indomie enam ya," Pesan Rian supaya mereka lebih enak mengobrol, dan tidak membiarkan perut mereka kelaparan.

"Cabenya setengah Bi," Request Pete kepada si Bibi yang mulai sibuk membuka bungkus mie.

"Setengah kilo?" Tanya Oos kaget.

"Setengah dari satu biji cabe, tolol banget sii," Jawab Pete geli dengan pemikiran Oos.

"Yaa santai aja tolol,"

Kucing yang dari tadi sedang enak tertidur, kemudian terbangun mendengar suara si Bibi datang, dengan membawa satu ikan asin yang sama-sama selesai di masak oleh Bi Eem.

"Anjir, kucingnya sama kaya lo deh Os kalo dirumah, tidur makan tidur lagi makan lagi dan terakhir berak haha," Canda Ace yang membuka aib Oos, yang hanya diacuhkan oleh Oos.

Selesai menghabiskan makanan, mereka kembali fokus ke pembicaraan tadi yang sempat tertunda. Ace sempat kepikiran dengan penjelasan yang Rian beri tahu, tentang Nada yang sama kasusnya dengan yang dialami sepupu jauhnya satu tahun lalu.

"Gue harus cari tau tentang ini," Monolog Ace.

Stexcaw resmi bangkit kembali dengan ketua Ace dan panglimanya Oos, Uyay dan Pete sebagai antek-antek pendukung yang paling dibutuhkan.

Rian senang dengan tujuannya selama ini, dan ia bisa mengikuti ujian dengan damai tanpa pikiran yang terlalu over tentang dendamnya, ia percaya kepada Ace dengan Stexcaw yang akan baik-baik saja dipegang olehnya.

"Saatnya senior rebahan santai," Ucap Rian yang sengaja bertoast dengan Panji karena tujuannya mereka berhasil.

"Stexcaw 79 yaaa," Teriak mereka, dengan kopi gooday ditangan masing-masing.

"Bang gue, penasaran arti 79?" Tanya Ace.

"Haha, yang lo lakuin sama si Oos lewat belakang tiap jam 9 udah setaun juga lo ikut-ikutan," Jawab Rian.

"Oh anjir, awas ya Os selama ini gue murid baik-baik yang selalu terhasut sama ajakan lo," Ucap Ace yang langsung meninju Oos denga bercanda.

"Dan sekarang lo juga terhasut sama Bang Rian Ce," Jawab Oos yang berada di ketek Ace sekarang.

"Kalo ini gue lebih ingin menghargai wanita," Ucap Ace yang langsung teringat dengan sepupunya.

avataravatar
Next chapter