webnovel

1. Hasutan

"Udah Ce, lo masuk STM aja, dijamin lo paling ganteng, cool dan pemes,"

Nyatanya...

Tiap hari dihukum jalan bebek karena kesiangan akibat malemnya asik main remi, berangkat dari rumah jam 7 dan wajib pulang jam 9 lewat belakang sekolah yang sudah menjadi tradisi dan cocok dengan judul cerita ini, memakai jurus tupay loncat, karena terhasut oleh setan dari tubuh Oos yang selalu Ace iakan karena ingin mencoba hal baru.

"Masuk swatsa ternyata ada yang kaya setan ada juga yang ori manusia," Monolog Ace sedikit menyesal termakan hasutan dari Oos.

Raditya nama Ace sebenarnya, sama seperti Pak Radit guru fisika hanya beda diumur dan sama cara berpikir menggunakan otak.

"Kalo lagi ngejelekin Pak Radit, berasa ngejelekin nama sendiri haha,"

---

Sekolah dengan mayoritas cowok, membuat Ace tidak pernah mempersalahkan penampilannya, tampil sederhana dengan celana ketat dan baju kebesaran, rambut yang masih aman dan rapi karena selalu kena rajia rambut, yang tidak jauh beda dengan Oos, Uyay bahkan Pete.

Motor matic merah yang setia, hanya saja ban motornya yang suka merajuk tiba-tiba, buku pelajaran disimpan di bawah meja dengan kertas-kertas bekas ulangan yang mendapat nilai tidak seberapa.

Keadaan kelas yang selalu bising, dengan nyanyian yang tidak teratur nada dan liriknya. Membuat Ace memasangkan earphone putih ditelinganya, memutar lagu Iwan fals yang menjadi favoritnya.

"Ce, ditunggu Bang Rian di kantin," Ace merasa terganggu dengan Oos, tapi ia tetap menuruti pesan Bang Rian senior sekolah mereka yang ditakuti oleh siswa lain.

"Apa katanya Os." Jawab Ace yang masih sempat meminta makanan yang sedang di pegang Oos.

"Gak tau, tapi gue ikut gak?"

"Ikut,"

Ace pergi bersama Oos menuju kantin sekolah, yang melewati WC jahanam karena bau air kencing yang baunya tercium dari jarak 5 meter, tapi masih saja dimasuki siswa karena sudah tidak tahan menahan pipis.

Sampainya dikantin yang tidak terlihat kerumunan cewek-cewek yang biasanya ribut dengan jajanan seblak, hanya ada cowok yang menurut Ace alay dengan kipas pink ditangannya.

"Woy banci, Lo niat sekolah gak?" Tanya Ace kepada Uyay yang masih saja membawa kipas pemberian pacarnya yang sudah stay aja di kantin.

"Gagal move-on gak segitunya juga Yay." Tawa dan ejek Oos, untung saja Uyay gak baperan.

Bang Rian dengan senior lainnya, menatap ke arah Ace yang baru datang dengan Oos, yang berniat mengadakan briefing tentang sempat vakumnya Geng Motor yang diketuai oleh Rian, dan ingin mereka adakan lagi untuk menjadi penerus Rian pada masanya.

Kipas pink bergambar hello Kitty yang sempat Ace ejek, ia rebut dari tangan Uyay karena mulai mencium bau-bau yang tidak mengenakan dalam kumpulan tersebut.

"Pake pengharum ketek dong anjir, bau banget ini kalah sama ruangan kelas gue yang selalu ada stela di pinggir meja" Monolog Ace yang masih menjaga image didepan seniornya.

"Ce, lo kan sekarang kelas 11 dan gue mau lo jadi ketua Stexcaw yang sempat vakum karena dulu sempat ketangkep polisi," Ucap Bang Rian serius dengan perkataannya dan penuh harapan dari anggota lain.

"Gue disini niat sekolah Bang, bukan buat motoran gak jelas kaya Lo," Jawab Ace songong.

Senior lain yang ditahan untuk menonjok mulut Ace yang lemes oleh Rian.

"Diam,"

Semua diam dan menuruti apa yang dikatakan Rian, situasi mulai memanas tentang argumen yang sengaja Ace lakukan dengan cuek.

"Gue mohon sama lo Ce, bentar lagi gue ujian mana bisa mimpin geng motor  lagi," Ucap Bang Rian memohon.

"Terus gue juga gak usah belajar Bang." Tanya Ace.

"Bacot banget si lo, kami udah percaya sama lo Ce mending lo pikirin lagi, soal kesiswaan mah aman, gue kasih solusinya," Panji selaku panglima Stexcaw dulu, sempat meyakinkan Ace yang masih ragu menerima tawaran mereka.

"Haha, gue udah terhasut masuk sekolah ini, dan gue gak mau nerima hasutan kalian menjadi orang brengsek yang meresahkan dijalanan," Ucap Ace tanpa berpikir dengan perkataannya.

"Bug," satu pukulan Panji berikan kepada Oos yang terlihat menahan sakit tepat diperutnya, membuat makanan yang Oos bawa tadi terjatuh dari tangannya.

"Lo, mau liat teman lo tiap hari begini," Ancam Panji yang sudah tidak bisa menahan emosi lagi.

"Lo terlihat makin brengsek bang, dengan memukul teman gue pengecut lo anjir," Pukulan tangan Ace masih bisa ditahan oleh Rian, yang masih menunggu Ace menerima tawarannya.

Situasi semakin memanas yang masih bisa didinginkan dengan segelas es teh manis yang diberikan Ibi kantin dengan polosnya.

"Iklan dulu bi iklan," Ucap Uyay yang langsung saja meminumnya, yang sama-sama polos dengan si Bi Elsa.

"Maaf, kalian teh lagi ngomongin apa, sampe berkerumun begini, ini sudah jam belajar, buruan pergi ke kelas," Elsa, nama Ibi kantin yang masih modis dengan style kebayanya yang terlihat klasik.

"Bi, sini," Ace membawa Bi Elsa ketengah.

"Menurut Bibi nih, mending Ace terima tawaran mereka apa enggak," Ucap Ace dengan sopannya.

"Tawaran apa,"

Jawab Bi Elsa, yang masih ditanyakan lagi olehnya.

"Nembak cewek bi," Bi Elsa yang terlalu percaya diri tiba-tiba merapihkan baju nya secara perlahan, Uyay yang mendukung megipaskan kipas pinknya ke arah Bi Elsa yang kemudian bergaya.

"Haha ngaco, masa saya nembak Bibi sih, nanti si Mangnya marah, bisa mati deh saya," Ucap Ace lagi dengan candaannya, yang sempat-sempatnya Oos ketawa.

"Bibi cuma becanda, yang sempat bi Elsa tadi dengar soal vakumnya Geng Motor yang dulu sama Rian, Bibi setuju-setuju saja kalo Geng motor tersebut diadakan lagi dan membawa hal positif buat kalian dan tidak merugikan sekolah," Bi Elsa mendapatkan tepuk tangan dari kami dengan perkataannya yang mendukung.

"Nah gini, jangan pada berantem." Lanjutnya lagi.

"Gue terima Bang, karena sudah dapet restu juga dari Bi Elsa." Ucap Ace yang mendapat jabatan tangan dari Bang Rian sebagai peresmian, yang sebelumnya seperti tidak terjadi apa-apa.

"Woy, buruan ke kelas kesiswaan keliling,"

Uyay yang masih menghabiskan es teh manis, dengan santainya duduk bersama Bi Elsa tanpa memperdulikan Pak Sugio kesiswaan yang terkenal galak.

"Wahyu, kamu enak banget ya malah santai disini cepetan masih ada waktu 5 menit lagi sebelum bapak berubah pikiran membiarkan mu pergi," Tegur Pak Sugio yang langsung Uyay sodorkan segelas susu jahe hangat yang dibuatkan oleh Bi Elsa.

"Udah Pak, nikmatin dulu disini sama Bi Elsa, soal siswa yang masih belom masuk kelas mah aman, saya yang atur," Ucap Wahyu seperti ke teman sendiri.

"Ah baiklah, terima kasih,"

---

Segelas susu jahe hangat berhasil mengelabui Pak Sugio, dengan melancarkan aksi mereka pulang tepat jam 9.

"Gimana Yay?"

"Aman dong Ce buruan, keburu osis jaga area belakang,"

Berkat Uyay Ace dan senior bisa bolos dengan aman, dengan bersiul menyaingi burung yang berada di pohon taman belakang tanpa gerbang.

Next chapter