Hari yang tenang

Terlepas dari lamunannya, Elice beranjak pergi ke taman sekolah untuk berjalan jalan kebetulan bulan ini memasuki musim gugur sehingga memang agak dingin ditambah dengan hembusan angin yang kuat yang menyapu dedaunan yang berguguran.

Elice duduk di salah satu kursi taman didekat sebuah pohon. Elice memasang headsetnya kemudian memutar lagu instrumental yang menenangkan. sesuai dengan suasana musim gugur, alunan piano dan biola berpadu dengan hembusan angin dan dedaunan yang jatuh. Elice pun memejamkan matanya.

memang, Elice hampir tidak mempunyai teman mungkin...karna status sosialnya jadi dia sering di remehkan. Tapi apapun itu, Elice tak pernah peduli apa yang mereka katakan.

dia hanya fokus terhadap kehidupan dan juga impiannya. setelah semuanya terwujud Elice yakin beberapa dari mereka Bungkam dan tidak meremehkannya lagi.

Tak terasa ketenangan yang dia rasakan sebelumnya berakhir karna bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi. Elice kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran. seperti biasa, tatapan orang yang iri karna ada pangeran baru di sekolah tertuju pada Elice.

tapi Elice tidak menghiraukan mereka semua, hingga berakhirnya jam sekolah dan Elice pun bersiap pulang dan bekerja.