webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasy
Not enough ratings
401 Chs

Tanda Panah

"Ha?!" aku syok mendengarnya. 'Tiga hari? Lama sekali.' Aku mencari posisi duduk yang nyaman, melihat sekitar dan aku kini sudah berada di depan pintu pemakaman tanpa nama. Langit di atasku yang hitam, membuatku yakin bahwa aku benar-benar telah kembali pada masaku.

Antonie mengatakan bahwa aku menghilang selama tiga hari, dan selama itu dia mencari bersama para Manji dan Mickey, kemanapun yang sekiranya aku mungkin berada, bahkan mereka mengecek kembali ruanganku di camp alpha. "Aku yakin sekarang Azalea sedang marah-marah," ucap Antonie lemas. "Rencananya aku akan memulangkanmu sebelum malam, malah kau hilang selama tiga hari."

Aku tidak merasa sudah menghilang selama tiga hari. Aku tidak merasakan lapar, malah merasa sudah lebih baik sekarang. Sebelumnya, aku tidak sadar kalau benang wol itu masih terlilit di perutku, bahkan tanganku masih menggenggam benang yang aku gulung secara asal, sisa dari yang dibawa Nympha.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com