webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasy
Not enough ratings
401 Chs

“Untukmu!” [The End]

"Dia hanya datang membawa makanan. Tidak ada hal lain lagi," aku menunjukkan dua bungkus plastik penuh makanan yang dia bawa. Termasuk mieku yang bahkan belum habis. Mickey tidak menyukai Azalea, dia memilih keluar dari ruangan meninggalkan kami berdua.

Bersamanya aku merasa tidak nyaman, tapi dia adalah majikanku sekarang. "Kapan kau berangkat?"

"Besok pagi. Itu yang Azam katakan," aku berniat menyiapkan semuanya hari ini.

"Kau sudah tahukan apa tugasmu?!" Azalea sepertinya menebak bahwa aku belum memahami apa tugasku. "Aku datang kesini untuk memastikan kau benar-benar paham dengan apa yang Azam maksudkan".

"Zie sebenarnya sempat menolak tugas ini," Azalea tertawa mendengar perkataanku.

"Sudah aku kira. Lanjutkan!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com