4 Putri dari kerjaan angin

Winston terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Brian. Brian menatap Winston lalu menghela nafas.

"Hmm kalau ada apa-apa kamu bisa memanggilku. Cukup sebut namaku sambil matikan lilin-lilin yang melingkari tubuhmu dengan kekuatan mu. Saat itu juga aku akan muncul! sekarang aku mau istirahat dulu," ucap Brian yang kemudian menghilang.

Winston yang semula duduk itupun bangkit berdiri kemudian ia berjalan lebih dalam memasuki hutan yang cukup lebat ya meskipun sih pepohonan nya sudah dihancurkan olehnya.

***

Di istana...

Terlihat Emilia yang kini sedang duduk diatas atap istana seraya menatapi langit malam yang cukup mempesona.

Tak lama setelah itu, muncul pahlawan Sea. Sea menggunakan kekuatan air nya bisa naik keatas atap istana yang cukup tinggi. Sea pun duduk disampingnya Emilia yang sedari tadi diam dan sama sekali tidak mau bicara sedikitpun pada pahlawan lainnya.

"Emilia, ada apa denganmu? kenapa dari tadi kamu tidak mau berkumpul dengan yang lainnya?" tanya Sea yang kini duduk disampingnya Emilia. Emilia menghela nafas kemudian ia menjawabnya secara singkat.

"Aku tidak suka bergaul dengan orang-orang pemfitnah seperti kalian," singkat Emilia seraya bangkit berdiri. Sea pun bangkit berdiri juga lalu iapun segera menjawab apa yang dikatakan Emilia sebelumnya.

"Apa maksudmu, Emilia? kenapa kamu menyebut kami semua pemfitnah?!" tegas Sea. Emilia membalikkan badannya kemudian menatap Sea dengan tatapan sinis.

"Jelas-jelas bahwa Winston tidak bersalah dalam hal apapun tapi semuanya mengira dia seorang pembunuh. Dan kamu juga dengan lainnya justru mengompori rakyat, ratu, pangeran dan yang lainnya untuk membenci Winston," kata Emilia. Setelah itu Emilia pun pergi dari sana akan tetapi Sea seketika menyerang Emilia dengan kekuatan air nya.

Tetapi dengan mudah, Emilia menghindarinya lalu ia memunculkan pistol api dan langsung menembak Sea tepat di tangannya. Tangannya Sea terasa terbakar pada saat terkena peluru api, ia segera menggunakan kekuatan airnya untuk menghilangkan rasa terbakarnya.

Ketika Sea selesai mengobati tangannya, ia mendongakkan kepalanya dan melihat Emilia yang sudah tidak ada disana.

Sedangkan di hutan...

Terlihat kini Winston sedang membakar hewan tangkapannya. Ia membunuh hewannya dengan cara menembaknya menggunakan tembakan cahaya nya lalu Winston membakar hewan itu juga dengan sinar cahaya nya.

"Hmm apakah aku akan terus-menerus begini? hmm apa sebaiknya aku pergi ke kota lain untuk menolong orang? memangnya semua kota di negeri ini mengetahui rumor buruk ku?" ucap Winston yang kemudian tersenyum.

Tak lama kemudian, Winston pun mengangkat tupai yang dibakarnya lalu ia langsung menyantapnya. Tetapi pada saat ia mau menyantapnya...

Ahhhhhhh.....

Terdengar suara teriakan perempuan yang kemudian disusul dengan suara tembakan. Winston yang mendengar suara itupun sangatlah terkejut. Iapun langsung meletakkan makanan nya di atas sebuah kayu yang berbentuk piring. Usai itu, Winston langsung segera berlari menuju suara tersebut berasal.

Beberapa menit kemudian...

Winston dari kejauhan melihat sebuah obor api. Iapun langsung berlari mendekati obor api itu dan ternyata disana terdapat sekumpulan pria yang mengenakan pakaian lusuh tetapi tampang mereka sungguh menyeramkan. Tak hanya itu saja, disana terdapat seorang gadis yang mengenakan gaun putri serta aksesoris kerajaan seperti mahkota dan juga setangkai bunga mawar yang diselipkan di rambutnya.

Sepertinya gadis itu diincar oleh sekumpulan pria yang bertampang menyeramkan tersebut. Winston pun berdiri tepat dihadapan gadis itu berniat melindunginya.

"Apa yang kalian lakukan ha?! jangan sakiti gadis ini!" tegas Winston. Sekumpulan pria itu saling bertatapan kemudian mereka pun tertawa terbahak-bahak dihadapannya Winston.

"Hahaha lebih baik kamu tidak usah ikut campur deh! lebih baik kamu pergi dari sini saja jika kamu masih mau hidup!" ucap salah seorang pria itu.

Winston mengepalkan tangannya kemudian tanpa berlama-lama lagi, ia langsung menyerang sekumpulan pria itu dengan kekuatan anginnya.

"Pusaran angin!" ucap Winston yang kemudian muncul pusaran angin memutar-mutar sekumpulan pria itu.

"Tamparan angin bertubi-tubi!" teriak Winston. Kemudian angin itu seperti menampar sekumpulan pria itu berkali-kali.

Winston sangat senang ketika melihat pemandangan itu. Kemudian iapun mengeluarkan jurus terakhirnya yakni...

"Hembusan angin kematian!" singkat Winston. Setelah itu angin pun seperti berkumpul dan membuat orang-orang itu mati.

Gadis yang ditolong oleh Winston bangkit berdiri kemudian menatapi mayat-mayat yang telah bergeletakan dimana-mana. Winston pun kembali ke tempat semula nya usai menolong gadis itu.

Terlihat gadis itupun menatapinya kemudian iapun berjalan mengikuti Winston.

Dua menit kemudian...

Winston duduk di tanah kemudian iapun mengangkat tupai nya dan berniat menyantapnya tetapi tak lama setelah itu muncul gadis yang ditolongnya dan duduk tepat dihadapannya.

Winston sempat terkejut ketika melihat gadis tersebut yang tiba-tiba saja muncul. Tetapi setelah itu ia bersikap seperti biasanya lagi.

Awalnya tidak ada obrolan diantara mereka hingga akhirnya...

"Ah anu, aku ingin..." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Winston mengangkat tupai bakarnya lalu memberikannya kepada gadis tersebut.

"Ini, ambillah. Sepertinya kamu kelaparan," ujar Winston. Gadis itu diam menatapi Winston setelah itu ia tersenyum dan kemudian mengambil tupai bakar tersebut.

"Ah namaku Putri Serafena, aku Putri dari kerjaan angin," ucap gadis itu yang bernama Serafena. Winston langsung menatapnya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Serafena.

"Hmm dari kerajaan angin? memangnya ada ya?" tanya Winston. Serafena menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.

"Sepertinya kamu berasal dari dunia yang berbeda ya? hmm kamu pasti seorang pahlawan!" tutur Serafena seraya tertawa kecil. Winston yang mendengar hal itupun tersenyum kemudian menjawabnya.

"Ya, hmn aku Winston. Ngomong-ngomong, bagaimana bisa kamu berada di hutan seperti ini?" tanya Winston.

"Ah anu sebenarnya aku kabur dari istana karena kerjaan dan rakyat ku selalu diremehkan oleh kerjaan lainnya. Saat aku kabur di istana, aku tersesat dan bertemu dengan sekumpulan pria tadi. Lalu aku berlari menghindarinya sampai kesini," jelas Serafena.

"Oh begitu ya? hmm ngomong-ngomong, seharusnya kamu tidak usah malu karena kekuatan angin juga kuat kok tetapi jika kita bisa mengendalikannya," kata Winston yang membuat Serafena senang mendengarnya.

"Ah terimakasih atas nasehat nya. Hmm kalau kamu, bagaimana bisa kamu terjebak disini? apakah kamu tersesat juga?" tanya Serafena. Winston menghela nafas kemudian iapun menganggukkan kepalanya.

"Oh begitu ya, berarti kita senasib ya? hmm terus apa langkah selanjutnya?" Serafena.

"Aku akan pergi ke kota lain untuk menyelamatkan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Bagaimanapun, aku ini adalah seorang pahlawan! aku harus menyelamatkan orang-orang yang membutuhkan bantuan ku!" tegas Winston yang membuat Serafena tersenyum mendengarnya.

"Hmm baguslah kalau begitu! aku akan menemanimu, Winston," singkat Serafena. Winston langsung menatap Serafena dengan tatapan serius ketika mendengar nya.

"Apa? kamu serius mau menemaniku?" tanya Winston. Serafena menganggukkan kepalanya.

avataravatar
Next chapter