6 Paman Fandy

Sedangkan di tempat lainnya...

Terlihat Winston yang kini tengah memukul paku menggunakan palu yang entah ia dapat darimana. Sedangkan Putri Serafena tampak ia masih tertidur dengan nyenyak di atas matras. Sesekali Winston menoleh kearah Putri Serafena untuk mengecek apakah dia sudah bangun atau sebaliknya.

"Hmm seperti nya Putri Serafena cukup lelah. Sudahlah biarkan saja! lagipula selama ini dia berkelana sendiri mengelilingi setiap desa dengan berbagai karakter masyarakat nya. Ku bilang dia itu sosok wanita yang tangguh meskipun tubuh nya terlihat kecil seperti anak-anak namun ketangguhan nya benar-benar luar biasa! Berbeda denganku yang terlihat tampan, pemberani tetapi sebenarnya aku ini culun dan tak bisa melakukan apapun," ucap Winston yang kemudian tersenyum tipis.

Tak lama setelah ia bicara seperti itu. Tiba-tiba terdengar suara dari semak-semak yang ada di dekat nya. Sontak saja hal itu membuat Winston terdiam dan fokus memperhatikan sekeliling nya. Kini ia lebih mengkhawatirkan Putri Serafena dibandingkan diri nya sendiri.

Entah kenapa, Winston merasa Putri Serafena itu adalah orang berharga yang pernah ia temui dalam hidup nya. Padahal mereka saja baru bertemu semalam tetapi Winston merasa hati nya ini sudah menyatu dengan hati Putri Serafena.

Winston yang duduk itu bangkit berdiri lalu ia berjalan menuju Putri Serafena dan duduk di dekat nya. Winston terus memantau keadaan sekeliling nya hingga....

"Siapa kamu?! kenapa kamu ada di sini?!" muncul seorang pria berbadan besar bak seorang preman. Melihat hal itu membuat Winston terkejut. Ia yang semula duduk bangkit berdiri lalu mengeluarkan pistol berkekuatan angin tanpa sadar dari tangan nya.

"Hei seharusnya aku lah yang bertanya!!! kau ini siapa?! apa kau berniat mencelakai Putri Serafena??? jangan harap! aku akan melindungi nya meskipun harus mengorbankan nyawa nya sedikit pun!" tegas Winston yang mengancam.

Mendengar hal itu seketika membuat pria berbadan preman itu terdiam kemudian ia pun tertawa terbahak-bahak yang membuat Winston heran. Bahkan saking keras nya ia tertawa, sampai-sampai Putri Serafena yang tertidur nyenyak, terbangun.

"Hahaha kata-kata kau sungguh membuat ku terharu, Nak. Kamu yakin menyukai nenek-nenek seperti dia? ya meskipun sih Putri Serafena itu belum menikah dan dia masih seperti anak muda tapi kan...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba saja....

"Paman Fandy? kenapa Paman bisa disini? wah sudah lama sekali Serafena tidak bertemu dengan paman!" ucap Putri Serafena yang membuat Winston terkejut ketika melihat nya yang yang kini berada tepat di samping kanan tubuh nya.

"Lho, Serafena? apakah kau mengenal pria bertubuh preman ini?" tanya Winston. Mendengar kata-kata preman seketika membuat Paman Fandy merasa jengkel mendengar nya.

"Apa kau bilang? preman! orang tertampan di dunia ini, kau bilang seperti preman? ckckck seperti nya ada yang salah dengan penglihatan mu, Nak!" jawab paman Fandy dengan raut wajah menyeramkan nya. Mendengar jawaban nya, Winston langsung memasang raut wajah suram lalu ia membatin dalam hati nya.

"Astaga ini sih kalau di sekolah mirip banget dengan kakak-kakak kelas yang suka membully ku. Mereka selalu bilang bahwa diri nya itu Perfect tetapi boro-boro! masih cakep katak dibandingkan dia kali," batin Winston.

Putri Serafena yang diam saja itu akhirnya kembali angkat bicara seperti sebelum nya.

"Ah paman Fandy, perkenalkan ini bestie ku nama nya adalah Winston! dia itu seorang pahlawan yang baru saja di kirim oleh dewa kemarin. Tetapi karena terlalu kuat kekuatan nya, pahlawan Winston akhirnya diusir dari istana karena dianggap sebagai penyihir bahkan monster!" ungkap Putri Serafena yang membuat Winston kesal karena membocorkan rahasia nya. Seketika paman Fandy diam mendengar nya.

Lalu ia menoleh kearah Winston dan menundukkan tubuh nya yang membuat Winston semakin heran pada sikap nya yang sangat-sangat aneh kalau di pandang Winston.

"Ada apa dengan kau nih? kenapa tiba-tiba saja kau menundukkan tubuh seperti ini?" tanya Winston dengan tatapan heran nya. Paman Fandy yang semula menundukkan tubuh nya itu kembali berdiri dan menatap Winston dengan tatapan serius.

"Saya turut sedih atas ujian yang kamu dapat dari Tuhan! tetapi menurut orang-orang yang sering bertemu dengan pahlawan, rata-rata pahlawan yang bernasib sama seperti mu pasti akan jauh lebih sukses. Dengar ya sebenarnya itu setiap pahlawan yang di kirim ke dunia ini tak semua nya hidup dengan bahagia pasti ada salah satu pahlawan yang di tendang keluar agar pahlawan itu bisa hidup mandiri dan kembali dengan diri nya yang sudah cukup hebat dan mampu melawan iblis terutama raja nya," jelas paman Fandy.

"Wah benar begitu kah? apa jangan-jangan saya itu salah satu dari pahlawan-pahlawan yang di tendang oleh pihak bangsawan. Tetapi kalau dipikir-pikir kenapa harus saya? kenapa tak pahlawan yang lainnya saja?" ujar Winston dengan nada dingin nya kembali. Mendengar keluhan nya Winston membuat Putri Serafena geleng-geleng kepala lalu ia pun menjawab nya.

"Hei Winston! kau ini pahlawan yang istimewa lho! kalau kau bukan pahlawan istimewa bukti nya saja kau di berikan dua kekuatan kepada dewa dan kedua kekuatan itu cukup kuat lho. Tak hanya itu saja, kau bahkan bertemu dengan seorang putri pemilik asli kuasa mu dalam jangka waktu yang lama pula!" kata Putri Serafena.

"Jadi maksud mu itu, aku ini beruntung?" tanya Winston, Putri Serafena menganggukkan kepala nya.

"Oh iya paman Fandy, bagaimana bisa kau ada disini? apakah kau masih berkeliling menjual permen manis?" tanya Putri Serafena dengan raut wajah polos nya yang terlihat seperti anak-anak. Mendengar hal itu membuat Paman Fandy tersenyum lalu menjawab nya.

"Aku ya aku masih jualan permen. Dan bagaimana bisa aku ada disini karena tadi dari jarak beberapa meter aku mendengar suara dari sini sehingga aku langsung berlari untuk mengecek apakah ada sesuatu yang bahaya," jawab paman Fandy.

Baru saja paman Fandy selesai bicara, secara tiba-tiba saja Putri Serafena bertepuk tangan karena merasa kagum dengan aksi paman Fandy. Sedangkan Winston hanya terdiam dengan raut wajah dingin nya itu.

"Oh begitu ya, paman? hmm memang sejak dulu paman itu hebat! kehebatan paman tidak perlu diragukan lagi deh!" kata Putri Serafena dengan gembira.

"Ah kau nih selalu saja memuji ku. Oh ya ngomong-ngomong bagaimana kalian bisa bertemu? sudah berapa lama kalian saling mengenal satu sama lain? hmm kalian belum melakukan hubungan itu kan?" ucap paman Fandy.

Mendengar pertanyaan nya paman Fandy seketika raut wajah Putri Serafena dan Winston langsung berubah menjadi suram.

"Heh bisa-bisa nya paman berpikir seperti itu ya?" ucap Putri Serafena.

"Kami baru mengenal semalam jadi tak mungkin kan melakukan hal begitu?" ujar Winston.

avataravatar
Next chapter