7 Kerajaan yang menghina-hina kerajaan elemental angin

Melihat perilaku kedua nya ya seperti nya cukup tersinggung dengan kata-kata nya, Paman Fandy pun tertawa terbahak di hadapan mereka.

"Hahahaha hahahaha kalian ini benar-benar lucu. Putri Serafena! kalau Mama dan papa mu sampai tahu masalah ini, pasti mereka langsung menyeret kalian untuk menikah secepatnya! kedua orang tua mu kan paling tidak suka berlama-lama, bukan?" ucap Paman Fandy.

Mendengar hal itu Putri Serafena yang berdiri kemudian kembali duduk dan menatapi api yang masih berkobar.

"Ah tentu saja itu takkan pernah terjadi!" singkat Putri Serafena yang membuat Winston dan Paman Fandy menatap nya dengan tatapan heran.

"Lho memang nya kenapa, Putri Serafena? kenapa hal itu takkan terjadi?" tanya paman Fandy dengan raut wajah sedih. Sedangkan Winston hanya terdiam dengan raut wajah datar nya, bagaimanapun ia itu orang yang kaku sehingga tidak dapat menghibur Putri Serafena dengan candaan melainkan dengan nasihat.

Putri Serafena yang terdiam sembari menatapi api itu kemudian menjawab pertanyaan nya paman Fandy.

"Begini, Paman! aku itu bisa berada di sini karena aku kabur dari rumah! aku malu karena kerajaan dan rakyat-rakyat ku selalu di hina oleh kerjaan elemental lainnya. Aku tak suka! aku terus memikirkan cara nya untuk mengatasi ini semua tapi pada akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari istana. Lagipula aku juga sudah cukup bosan berada di istana selama bertahun-tahun," ungkap Putri Serafena.

Mendengar hal itu seketika paman Fandy terdiam. Ia menghela nafas kemudian duduk di samping nya Putri Serafena dan merangkul nya.

"Paman tahu apa yang kamu rasakan Putri Serafena. Sudah sejak dulu sekali kerjaan angin selalu dihina-hina oleh kerajaan elemental lainnya," ucap paman Fandy. Putri Serafena menganggukkan kepala nya ketika mendengar ucapan paman Fandy.

"Iya paman. Apa memang sudah takdir nya kerajaan ku itu...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba saja Winston memotong nya.

"Sebenarnya kerajaan elemental apa yang sering menghina kerajaan elemental angin?" tanya Winston secara tegas. Putri Serafena dan Paman Fandy menatap nya dengan tatapan bingung.

Putri Serafena menundukkan kepala nya kembali. Tak lama setelah itu ia bangkit berdiri dan berjalan mendekati Winston. Putri Serafena mendongakkan kepala nya kemudian ia menatap Winston dengan tatapan serius.

"Memang nya kenapa jika aku memberitahu mu mengenai kerajaan elemental apa yang sering menghina-hina kerajaan elemental angin? memang nya setelah ini apa yang akan kau lakukan?" tanya Putri Serafena secara serius.

Mendengar hal itu Winston menghela nafas kemudian menjawab pertanyaan nya.

"Aku...aku akan membungkam mulut mereka supaya mereka tidak menghina-hina kerajaan elemental angin lagi! aku tak ingin kerajaan yang sebenarnya kuat selalu saja dihina-hina. Jadi cepat beritahu kerajaan apa yang menghina kerajaan elemental angin?" ucap Winston secara lantang.

Putri Serafena sempat terkejut mendengar nya. Lalu ia menoleh kearah paman Fandy yang berdiri tepat di belakang nya. Terlihat paman Fandy menganggukkan kepala nya pada saat Putri Serafena menoleh kearah nya. Putri Serafena pun kembali menatap kearah Winston lalu menjawab nya.

"Kerajaan elemental cahaya," singkat Putri Serafena yang membuat Winston diam terpaku.

"A...Apa? kerajaan elemental cahaya?" tanya Winston dengan raut wajah terkejut nya. Putri Serafena menganggukkan kepala nya lalu ia pun bicara.

"Aku tahu bahwa kamu pasti takkan bisa mengalahkan kerajaan elemental cahaya karena kerajaan itu adalah kerajaan terkuat sekaligus elemental itu kini berada di tubuh mu. Jika pemilik asli kuasa elemental terluka maka pemilik kuasa elemental sekarang akan ikut terluka. Kecuali kuasa itu sudah sepenuhnya berada di genggaman mu, baru deh kau bisa menyerang kerajaan elemental mu sepuasnya. Tak hanya itu saja sebenarnya jika kekuatan cahaya mu dengan kekuatan angin terus dijadikan satu bisa-bisa tubuh mu lama-lama tak terkontrol dan mengeluarkan banyak kekuatan dari tubuh mu dengan sendiri nya. Jika hal itu terjadi maka kamu akan meninggal! karena setiap kekuatan yang di keluarkan itu berasal dari tenaga kita. Jadi sekuat apapun kekuatan kita tergantung dari tenaga kita," jelas Putri Serafena.

"Wah pengetahuan baru? aku sangat menyukai pengetahuan baru," ucap Winston seraya menulis rangkuman mengenai informasi terbaru nya lagi yang berasal dari Putri Serafena. Putri Serafena dan Paman Fandy hanya geleng-geleng kepala melihat perilaku nya Winston yang kerajinan itu.

Beberapa menit kemudian...

"Ah baiklah semua nya sudah ku catat. Hmm pak Fandy, bisa tidak kau mengantarkan ku ke kerajaan elemental cahaya? aku ingin segera menyerang mereka! tidak apa-apa jika aku terluka yang terpenting kerajaan elemental angin tak terhina-hina lagi seperti sebelum nya," ucap Winston dengan raut wajah datar.

Mendengar hal itu, di waktu yang bersamaan Putri Serafena dan Paman Fandy menghela nafas. Kemudian paman Fandy pun kini yang menjawab ucapan Winston.

"Ah begini, Nak. Sebaiknya sebelum kamu mendatangi kerajaan elemental cahaya, kamu datangi saja desa-desa yang membutuhkan peran pahlawan. Karena jika kamu datang kesana otomatis saja kamu akan kalah karena bagaimanapun kamu belum sekuat mereka. Apalagi kamu baru sehari dua hari menjadi seorang pahlawan jadi sebaiknya kamu jalankan tugas sebagai pahlawan agar bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman serta meningkatkan dua kekuatan yang ada di dalam tubuh mu itu. Oke?" ujar paman Fandy dengan tenang.

Mendengar hal itu Winston sempat terdiam tetapi setelah itu menjawab nya.

"Oh begitu ya, Pak? baiklah saya akan mengikuti saran mu. Tetapi saya bersumpah akan mendatangi kerajaan elemental cahaya dan membuat nya diam agar tak menghina kerajaan angin lagi!" kata Winston yang kini sudah memiliki tekad yang bulat.

Mendengar hal itu membuat Putri Serafena tersentuh hati nya. Ia tersenyum lalu membungkuk kan tubuh nya tepat di hadapan Winston.

"Terimakasih atas perhatian nya, pahlawan Winston. Saya sungguh tersentuh mendengar apa Anda lontarkan dari mulut anda. Baru kali ini saya bertemu dengan pahlawan berhati tulus seperti anda," ucap Putri Serafena. Winston terdiam ketika mendengar ucapan Putri Serafena yang baru di lontarkan itu. Kemudian ia pun tertawa yang membuat Putri Serafena dan Paman Fandy bingung dengan nya.

"Kenapa kamu tertawa sih, Winston? memang nya apa yang lucu? ku rasa sama sekali tidak ada yang lucu," ujar Putri Serafena dengan raut wajah sinis. Mendengar hal itu membuat Winston menatap nya kemudian ia berhenti menjawab.

"Habisnya kamu terlihat sangat lucu bicara seperti itu karena tubuh mu yang mungil itu lah yang membuat mu saat bicara seperti tadi lucu. Sampai-sampai aku tertawa melihat nya," kata Winston. Mendengar hal itu seketika Putri Serafena memasang raut wajah datarnya. Ia begitu kesal dengan perkataan yang dilontarkan oleh Winston sebelum nya.

avataravatar
Next chapter