9 Kembali ke dunia

Emilia berjalan menghampiri seraya menciptakan sebuah senjata menggunakan kekuatan api nya itu.

"Hei bisa tidak kau tak memalak anak kecil seperti nya?!" ucap Emilia seraya mengacungkan sabit kepada preman tersebut. Mendengar hal itu preman dan anak kecil itu menoleh kearah nya. Seketika anak kecil itu langsung berlari kearah Emilia dan bersembunyi tepat di belakang nya Emilia.

Preman tersebut begitu kesal terhadap kehadiran Emilia yang muncul secara tiba-tiba.

"Hei kau wanita! sebaiknya kau diam saja jika kau masih sayang dengan nyawa mu," ucap preman itu. Mendengar hal itu Emilia tertawa terbahak-bahak yang membuat preman itu terdiam heran.

"Hei kenapa kau malah tertawa? jelas-jelas kau berhadapan dengan orang yang salah lho masih sempat-sempatnya kamu tertawa," ujar preman itu. Emilia yang mendengar hal itu menatap nya dengan tatapan bosan sampai-sampai Emilia menguap ketika preman itu baru saja selesai bicara.

"Sudah puas? masih mau ngomong lagi?" singkat Emilia dengan raut wajah bosan. Mendengar hal itu membuat preman itu semakin heran pada nya. Lalu saat preman itu bicara...

Srashhh...

Emilia memenggal tubuh nya dengan sabit besar yang Emilia pegang. Melihat hal itu Emilia tersenyum lalu ia menghilangkan sabit yang telah di buat nya.

"Hu ternyata kau selemah ini? hmm badan besar tapi kekuatan cetek sangat. Benar-benar tak berguna," ucap Emilia dengan sinis. Kemudian Emilia membalikkan tubuh nya dan menatap kearah anak kecil yang bersembunyi di belakang nya sebelum nya.

"Hei, Nak. Sekarang kau sudah aman! ini apel untuk mu. Terimalah," ujar Emilia yang kemudian memberikan satu buah apel nya pada anak kecil itu. Anak kecil itu menerima nya dengan raut wajah senang.

Setelah itu Emilia membalikkan tubuh nya dan kembali melangkahkan kaki nya pergi dari sana. Pada saat Emilia baru dua langkah berjalan, tiba-tiba saja...

"Aku bisa beritahu bagaimana cara nya menemukan pahlawan Winston alias pahlawan yang kau sebut sebagai pahlawan tampan," celetuk anak kecil itu yang membuat Emilia seketika menoleh kearah nya.

Sedangkan ditempat Winston...

Terlihat Winston yang kini berada di dunia nya kembali. Kini ia sedang tertidur di atas ranjang nya. Tak lama setelah itu, kakak nya Winston membuka pintu kamar nya Winston dan menyalakan lampu.

"Bangun Winston! Sera! kalian nih, padahal sudah beberapa hari kalian menjadi seorang suami istri tetapi kalian selalu saja menikmati makanan seperti malam pertama," ketus kakak nya Winston. Mendengar apa yang dikatakan oleh kakak nya seketika Winston langsung bangkit berdiri dengan ekspresi wajah terkejut. Lalu Winston menoleh kearah kiri nya dan melihat putri Serafena yang kini tengah tertidur nyenyak di samping nya.

Winston pun kembali menatap kearah kakak nya kemudian mencoba untuk menjelaskan mengenai hubungan nya dengan hubungan Putri Serafena. Namun pada saat Winston mau bicara, tiba-tiba saja....

"Sebaiknya kau diam saja, Winston. Hanya cara ini yang bisa digunakan oleh dewa Brian agar kita berdua dapat hidup seperti manusia biasa di dunia ini. Meski begitu kau dan aku tetap bisa menggunakan kekuatan disini atau dimana pun kita berada," bisik Putri Serafena seraya membungkam mulut nya Winston.

Mendengar hal itu Winston terdiam. Kemudian ia menyingkirkan tangan nya Serafena dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar nya.

"Aku mau mandi dulu. Jangan mengintip!" ketus Winston yang membuat Putri Serafena kesal mendengar nya.

"Ish siapa juga yang mau mengintip. Kepedean banget sih," ucap Putri Serafena. Kakak nya Winston yang berdiri di depan pintu kamar mya Winston kemudian pergi sembari menutup pintu kamar nya.

***

Terlihat Winson yang kini berlari keluar dari kamar nya. Tak lama setelah itu Putri Serafena mengejar nya dengan pakaian nya seperti seragam wanita di sekolah Winston. Begitupun dengan Winston yang kini juga menggunakan seragam SMA nya.

Tak lama kemudian kedua nya sampai di depan pintu rumah. Pada saat berada di depan pintu rumah...

"Tuan muda, Nona. Kalian tak sarapan terlebih dahulu?" ucap Art di rumah Winston yang membuat kedua nya menghentikan langkah nya. Winston menoleh kearah Art nya lalu menggelengkan kepala nya.

"Enggak, Bi. Nanti aku dan Sera sarapan di sekolah aja. Lagipula Sera pengen banget makan jajan di sekolah! aku pun juga," ujar Winston yang membuat Putri Serafena menoleh kearah nya.

Mendengar hal itu, Art tersebut menganggukkan kepala nya kemudian ia kembali ke dapur. Pada saat Art nya ke dapur, Winston memegangi tangan Putri Serafena dan membawa nya pergi dari rumah nya.

Mereka berdua masuk kedalam mobil lalu Winston mengendarai mobil nya menuju sekolah nya.

***

#Diperjalanan#

"Winston, tadi itu siapa? mama mu kah? atau Tante mu?" tanya Putri Serafena dengan polos nya. Mendengar hal itu membuat Winston menoleh kearah nya dan menjawab nya.

"Bukan, dia adalah asisten rumah tangga di tempat ku kalau di tempat mu sih bisa dibilang sebagai seorang pelayan istana," jawab Winston seraya tersenyum. Mendengar hal itu Putri Serafena menganggukkan kepala nya ssraya tersenyum.

"Oh begitu ya? btw ada berapa banyak manusia di sekolah mu?" tanya Putri Serafena yang membuat wajah Winston berubah menjadi datar.

"Heh yang inti nya banyak. Mana mungkin siswa dan siswi di sekolah aku hitungi satu persatu. Bisa-bisa pegel mulut ku," jawab Winston yang kesal. Mendengar hal itu Putri Serafena tertawa terbahak-bahak melihat perilaku nya Winston.

"Hahahaha kau nih lucu sekali sih! iya iya tadi itu kan aku hanya bercanda saja, enggak usah baper dong," singkat Putri Serafena yang membuat Winston menoleh kearah nya.

"Eh kau tahu arti kata Baper?" tanya Winston. Mendengar hal itu membuat Putri Serafena terdiam kemudian menjawab nya.

"Tentu saja! selama kamu mandi tadi aku mempelajari banyak pengetahuan mengenai dunia ini," jawab Putri Serafena.

"Oh begitu ya? keren! keren! keren. Hahahaha baguslah kalau begitu jadi nya kan nanti saat di sekolah kamu bisa jadi siswi yang cerdas," ucap Winston dengan senang. Mendengar hal itu Putri Serafena menganggukkan kepala nya seraya tersenyum.

Satu jam kemudian...

Winston dan Putri Serafena sampai di sekolah. Winston memarkir mobil nya di parkiran sekolah lalu kedua nya keluar dari mobil.

Putri Serafena menatapi gedung sekolah Winston kemudian ia mengomentari nya.

"Hu kupikir gedung sekolah mu sangatlah bagus dan besar ternyata biasa saja toh," ucap Putri Serafena. Mendengar hal itu membuat Winston terkejut lalu ia pun menjawab nya.

"Hei Serafena! dengar ya, sekolahan ku ini termasuk sekolah elit di negara USA. Tak hanya itu saja fasilitas nya juga bagus tetapi karena itu juga banyak pembullyan disini," ujar Winston.

avataravatar
Next chapter