10 Kau tak tahu siapa aku?

Mendengar hal itu, Putri Serafena hanya diam saja kemudian ia berjalan duluan meninggalkan Winston. Winston yang melihat Putri Serafena pergi terlebih dahulu langsung mengejar nya. Namun saat mengejar nya, tiba-tiba saja...

Bugh...

Lagi-lagi ia bertemu dengan teman-teman sekelas nya yang sebelum nya membully nya sebelum ia pindah ke dunia lain. Kacamata yang dikenakan Winston patah ketika salah satu dari mereka memukul wajah Winston.

Winston hanya terdiam melihat hal itu, justru ia mendekati kacamata nya dan menginjak-injak kacamata tersebut di hadapan tiga siswa SMA itu. Winston menoleh kearah tiga orang tersebut kemudian menatap nya dengan tatapan tajam.

"Ada apa? kalian mau membully ku lagi? tidak bisakah kalian tak membully ku sekali saja? dengar ya, aku sudah muak melihat sikap kalian!" ucap Winston dengan tegas. Mendengar ucapan Winston yang tak seperti biasa nya membuat ketiga siswa pembully itu terdiam kemudian ketiga nya di waktu yang bersamaan tertawa.

"Hahahaha Winston, kau semakin hebat saja ya? seperti nya sikap mu berubah ketika bersama istri mu itu," ucap ketua pembully itu, kita panggil saja Arthur. Winston yang kesal dengan ucapan Arthur seketika menampar wajah nya dengan kencang hingga Arthur terjatuh. Saking kencang nya, kepala Arthur sampai-sampai berdarah karena menbentur tanah.

Kedua bawahan Arthur terkejut ketika melihat aksi Winston yang cukup mengerikan. Winston menatap kearah kedua siswa tersebut dengan tatapan tajam.

"Apa? mau melawan ku?" ujar Winston secara sinis. Kedua orang siswa itu berusaha untuk tetap bersikap tenang. Mereka berdua pun langsung berlari menuju Winston dan berniat menghajar nya habis-habisan. Namun sayang karena usaha mereka hanyalah sia-sia.

Saat itu, Winston mengeluarkan kekuatan angin nya. Kekuatan angin nya itu melindungi diri nya sehingga kedua siswa itu justru terpental sebelum memukul nya.

Winston menatapi sekeliling nya. Ia tersenyum tipis kemudian berjalan meninggalkan para pembully yang bergeletakan di tanah. Sembari berjalan, Winston bergumam.

"Ternyata seru juga ya yang nama nya balas dendam?" gumam Winston. Winston pun kini memutuskan untuk pergi ke taman di sekolah karena ia ingin menemui salah satu sahabat nya yang sudah dekat sejak ia SMP.

Tanpa disangka, dari atas atap terdapat seorang siswa berambut pirang memperhatikan Winston dan Putri Serafena sejak mereka datang. Ia tersenyum ketika melihat Winston yang berhasil mengalahkan para pembully di sekolah itu.

"Oh jadi dia salah satu pahlawan yang akan membunuh raja iblis? hmm aku takkan biarkan dia selamat. Aku akan terus melindungi raja iblis, tunggu saja kau pahlawan," ucap siswa itu.

***

Terlihat Putri Serafena yang kini duduk di kursi paling belakang. Ia kini sendirian di sana sehingga Putri Serafena memutuskan untuk membaca buku pelajaran. Tak lama kemudian datang tiga orang siswi yang kemudian berdiri tepat di hadapan nya.

"Wah Sera, kenapa kau sendirian saja? kemana cowok mu? kenapa dia tak melindungi mu sih?" ucap salah satu siswi dari ketiga orang siswi itu. Mendengar ucapan nya, Putri Serafena tetap saja diam dan fokus membaca buku pelajaran nya.

"Hmm ternyata watak nya tak berubah ya? emang sih ya, cupu itu cocok nya sama yang cupu. Maka nya deh mereka...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Putri Serafena yang diam saja itu langsung membenturkan kepala siswi itu ke meja dengan kencang hingga kepala siswi itu berdarah.

"Berisik banget, aku sedang membaca. Dan seharusnya kalian bicara dengan sopan pada seorang Putri!" ketus Putri Serafena. Lalu Putri Serafena menendang siswi itu hingga siswi itu tergeletak di lantai kelas. Ia mendekati siswi tersebut lalu Putri Serafena mengangkat kaki nya tepat di wajah siswi yang telah menghina-hina nya.

"Sekarang kau minta maaf dengan ku lalu cium kaki ku! kau tak tahu ya bicara dengan siapa?" ucap Putri Serafena dengan sinis.

Para siswa dan siswi di kelas itu seketika langsung menatap kearah Putri Serafena ketika melihat aksi nya yang berhasil membuat siswi bernama Alexander tunduk pada nya.

Alexander yang ketakutan itu memutuskan untuk mengikuti perintah nya Putri Serafena. Ia meminta maaf kemudian mencium kaki Putri Serafena. Putri Serafena tersenyum tipis lalu kembali duduk di kursi nya.

"Gitu dong dari tadi. Sekarang kalian bertiga adalah budak ku jadi kalian harus menuruti semua perintah ku. Kalau kalian tidak mau menuruti nya, maka kalian akan mati muda,' kata Putri Serafena dengan raut wajah seperti psikopat.

Alexander dan kedua teman nya hanya menganggukkan kepala nya mendengar perkataan Putri Serafena. Entah kenapa mereka bertiga sama sekali tidak mau melawan ataupun balas dendam.

Putri Serafena menghela nafas kemudian ia menatapi sekeliling nya. Ia merasa khawatir karena sampai sekarang Winston belum tiba juga di kelas.

"Hmm kenapa sampai sekarang Winston belum datang ya? semoga enggak terjadi sesuatu pada nya deh. Karena di sekolah ini aku merasakan aura jenderal-jenderal iblis. Kalau dia sampai berhadapan sama jenderal iblis sekarang, bisa-bisa nyawa nya sangat terancam sekarang," batin Putri Serafena.

Sedangkan ditempat lainnya...

Terlihat Winston yang kini berada di taman sekolah. Disana terdapat seorang siswa berambut hitam serta bermata merah sedang membaca buku di taman. Winston duduk di sebelah nya kemudian ia beristirahat sejenak. Ketika Winston berada di samping nya, siswa bermata merah itu menoleh kearah nya lalu ia tersenyum tipis.

"Hmm seperti nya kamu habis berhadapan dengan para pembully lagi ya, Winston?" ucap pria bermata merah, kita panggil saja Bihan.

"Hahahaha tentu saja tetapi kali ini aku berhasil melawan nya lho," ujar Winston. Mendengar hal itu seketika raut wajah dingin Bihan berubah menjadi senang.

"Wah begitu kah? makin hebat saja sahabat ku ini! hahahaha," Bihan merangkul bahu Winston dengan erat. Mendengar hal itu Winston hanya tersenyum kemudian mereka kembali duduk seperti biasa nya.

"Hmm ngomong-ngomong kau sudah mengerjakan PR Sejarah?" tanya Bihan. Winston menganggukkan kepala nya mendengar hal itu.

"Tentu saja! memang nya kenapa? jangan-jangan kau belum mengerjakan nya lagi," jawab Winston. Bihan yang mendengar hal itu sontak saja membatah nya.

"Enggaklah! tentu saja aku mengerjakan nya. Kau sendiri tahu kan bahwa aku siswa cerdas kedua di sekolah ini setelah kamu," kata Bihan. Winston hanya diam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Bihan.

"Astaga kau nih selalu saja bilang seperti itu," gumam Winston. Bihan tertawa mendengar gumaman Winston. Lalu ia pun kembali bicara tetapi kata-kata yang dilontarkan oleh Bihan membuat Winston keheranan.

"Oh ya Winston, kau pakai parfum apa sekarang?" tanya Bihan yang membuat Winston terkejut.

"Hmm? parfum? aku tak memakai parfum apapun," singkat Winston.

"Hmm? benarkah? tetapi entah kenapa bau tubuh mu wangi. Dan aroma nya cukup lezat lho," jawab Bihan yang membuat Winston semakin heran.

avataravatar
Next chapter