21 Marahnya orang tamvan.

Setelah selesai dengan joged ajeb nya kini mereka memutuskan untuk beristirahat denngan keringat yang bercucuran.Gabriel memberikan minuman Gratis pada Sebastian membuatnya mengernyit heran.tumben.

"Tumben traktir gue..."Sebastian meneguk minuman itu macam orang gak pernah minum.

"Orang gue di traktir adek kelas"ucap Gabriel sambil meneguk munuman sodanya.

"Gak tau dia siapa,Ganteng sih tapi gue gak suka" lanjut Gabriel lalu duduk di samping Sebastian.

"Lo normal kan?"tanya Sebastian was-was.

"Lo meragukan gue?!!dasar jigong onta!"gertak Gabriel memutar tutup botol hingga mengenai mata Sebastian.

"ASU!Gabriel sini lo jangan kabur!!"Sebastian

menutup matanya sambil mengejar Gabriel yang ngibrit duluan.

"Retak dah ginjal gue,ngejar tu anak lari udah kek kuntilanak di tagih utang"decak Sebastian,namun bahunya di dorong oleh bocah tadi pagi.

Yah Davit sama anak cicitnya berjejer kek pager istana merdeka.

"Paan lagi sih?Lo naksir sama gue?"bacot Sebastian,congornya sibuk mendumel tak jelas.

Bughh!

Sebuah tinju mendarat di muka Sebastian membuat ia limpung dan tersungkur sambil memegangi pipinya perih.

"Gue gak suka sama lo.balik sana ke sekolah asal lo"ujar Davit memegangi kerah baju Sebastian.

"Emang lo emak gue?kalo gitu minta jajan dungs" kumat dah begonya,orang lagi serius dia malah becanda.

"Pokoknya lo harus pindah dari sini atau temen cewek lo bakal kena imbasnya!"

Kali ini Sebastian benar-benar marah ia memukul rahang Davit berkali-kali tanpa jeda membuat para siswi berteriak dan memanggil guru BK.

"Jangan sentuh dia.atu lo gue seret ke neraka!" ancam Sebastian lalu pergi.

Mereka sama-sama kuat tapi perbedaan nya Sebastian rada-rada sengklek kalau Davit bajingan yang sebenarnya.

*****

Gabbriel berjalan di koridor dengan santai tiba-tiba ada yang memanggil namanya membuat ia menoleh ke belakang.

"Kak?"panggil Arkan jefreya dilan.cowok dengan dengan kacamata tapi tetap tampan,merupakan ketua kelas X Ipa 1,peringkat ke satu saat semester pertama.

"Gue?"jawab Gabriel ragu soalnya takut salah orang.

"i..iya kak"ucap Arkan sedikit gugup.

'Muka-muka kek gini udah gafal gue'batin Gabriel memikirkan sebuah cara untuk menghindari situasi seperti ini.

"Kakak punya waktu sebentar?"

"enggk.soalnya pacar gue udah nunggu lama"jawab Gabriel berusaha berbohong,ia sudah banyak berinteraksi dengan banyak orang apalagi urusan cinta-cintaan begini.ia bahkan di fitnah lesbi oleh cowok yang pernah menyatakan perasaan nya karna tidak diterima.pembulyan pun semakin membeludak.

"Kakak udah punya pacar?!"tanya Arkan setengah kaget,karna setahu dia Gabriel belum pernah berpacaran.itu pun tau dari Gerell karna penasaran dengan cewek mafia jadi-jadan ini.

"Bohong"balas Gabriel tak mau dosanya semakin numpuk.

"Jadi??"

"Gue cuman mau ngasih tau,jangan percayain perasaan lo ke gue.karna gue gak bisa kasih kepastian"jelas Gabriel yang pasti di dalam nya mengandung banyak arti.

Namun Arkan hanya ingin satu hal....

"Aku gak minta apa-apa kok kak.cu...cuman aku mau bilang AKU SUKA KAKAK"ucapnya lalu berlari melewati jejeran kelas 11 sambil melepas kacamata mengusap cairan bening yang jatuh tanpa di minta.

Arkan sadar seharusnya cinta tak harus memiliki. saat sudah jauh ia mengelap kacamata yang sudah berembun.tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya membuat ia menoleh tapi masih kabur. sampai ia memakai kembali kacamatanya,ia melihat Gabriel cewek pertama yang membuat ia jatuh cinta saat pertama kali melihat di lampu merah memebantu seorang anak TK menyebrang jalan.

"Lo nangis?ah cemen lo!belum liat gue jadian sama patung pancoran"canda Gabriel berharap adik kelas itu tertawa.dan benar saja Arkan tertawa dengan lesung pipi di sebelah kanan nya membuat ia sangat imut.satu kata untuk dia...

Tampan.

Namun Gabriel tak peduli denan itu.

"Nama lo siapa?"tanyanya,nah akhirnya ide cemrlang nongol juga.

'Kayaknya ni anak bisa di pake'pikirnya tersenyum iblis.

"Arkan jefreya Dilan"jawabnya sambil membebarkan letak kacamata.

"Mau gak jadi temen gue?di jamin seru!"ucap Gabriel dengan senyum manis mautnya membuat Arkan mengangguk tanpa sadar.

"okh,mana hp lo.gue mau nulis kontak gue biar bisa chatan sama lo buat crencana seru yang akab kita lakuin"seru Gabriel dengan semangat berkoar -koar.setelah mengetik no nya Gabriel bertanya....

"Lo punya kamera?"

"Punya.emang buat apa?"tanya Arkan balik.

"Kita bakal buat satu sekolah gempar karna vidio kita yang berjudul'SETAN SMA BINA BANGSA'gue jadi setan nya hahaha!"ucap Gabriel di akhiri tertawa puas.

"Serius kak?"Arkan mulai semangat dengan ide Gabriel.

"Yap.kita bakal buat sekolah kita gempar"semangat Gabriel meluap-luap.

"Apa?!"seru Sebastian tiba-tiba.

Arkan memperkenalkan diri lalu menjelaskan apa rencana mereka nanti.Sebastian tertawa setan karna jarang-jarang ide beginian muncul.apalagi di otak dia yang minim pencerahan.

lalu mereka kembali ke kelas begitu juga dengan Arkan.

'Besok lo bakal menderita tiang tower sialan'batin Gabriel tersenyum lebar.

*****

HAYY UP LAGI NIH.JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA.TYPO BERTEBARAN HARAP MAKLUM.

avataravatar
Next chapter