43 Semakin Seru

Dharma membacanya semakin serius dan menghentikan bacaan ketika telepon berdering di atas meja. Dia mendesah dalam hati karena itu adalah bagian yang sedang seru.

Ketika melirik ponsel dan mengetahui si penelepon, Dharma enggan menjawab panggilan itu. Sebaliknya, dia malah melanjutkan bacaannya.

"Kau hanya akan mati di tanganku, Arjuna!" Ketika mengatakan itu, gigi-giginya saling bergesekan. Pertanda kemarahan yang luar biasa.

"Kakakku bilang, balas dendam bukanlah hal yang terpuji. Dendam hanya akan melahirkan dendam yang lain."

Wajah Karna berubah cerah. Dia berbalik, menghadap Subhadra yang telah berganti pakaian sutra seperti dirinya. Hiasan kepalanya ia pindahkan ke jalinan rambut indahnya yang panjang.

"Jika Anda berada di posisiku, apa yang akan Anda lakukan? Apa Anda akan memaafkan begitu saja?"

Subhadra mengangguk cepat seraya berkata, "Tentu saja!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter