webnovel

FIRST DAY

Tadi malam tiba-tiba saja paman liu meminta izin kepada yuze untuk kembali ke kediamannya karena istrinya sedang sakit, awalnya yuze berat memberikan izin kepada paman liu tetapi mau bagaimana lagi istrinya membutuhkan paman.

Jika hari ini dia tidak ada jadwal dia akan dengan tenang melepas kepergian paman liu, tetapi sejak kakeknya mengumumkan dia yang akan menjadi pemimpin baru di WM.corp banyak sekali hal baru yang harus dipelajari.

"Apa kau sudah siap?" ucap jia li yang masuk tanpa mengetuk pintu dan masuk begitu saja ke kamar yuze yang terbuka

"Ada apa melihat ku seperti itu?"

"T-tidak, mau kemana dengan pakaian seperti itu" jawab yuze dan meneruskan kegiatannya memakai dasi

Jujur saja dia cukup terkejut melihat jia berpakaian seperti seorang sekertaris, pasti semua ini telah direncanakan oleh paman liu sebelumnya. Tak lama setelah memiliki pemikiran seperti itu ponselnya bergetar dan benar saja paman liu mengiriminya pesan, dia berkata bahwa gadis itu akan menjaga dirinya.

"Ku harap kau tidak melakukan hal yang membuat ku kerepotan"

"Ayo berangkat"

Jia mengangguk senang dan segera mengikuti langkah yuze menuruni tangga dan masuk kedalam mobil, sebelumnya dia juga sudah meminta restu kepada bibi yan er agar hari ini dia mendapatkan kelancaran.

Selama didalam mobil jia melihat bahwa orang yang duduk disampingnya ini begitu gugup, entah apa yang akan dihadapi oleh yuze ditempat yang akan didatangi nanti. Yang jelas dia akan menjaga dan membantu yuze semampu dirinya, bagaimanapun juga dia tidak terlalu bodoh.

Tak berselang lama mobil yang kami tumpangi memasuki sebuah tempat yang sangat besar dan memiliki gedung yang lumayan tinggi, ketika mobil terhenti dia tidak melihat yuze bergerak.

"Kau tidak turun? Kita sudah sampai" tegur jia kepada yuze, dan dia sangat terkejut ketika melihat wajah yuze yang pucat dengan tubuh yang gemetar.

"Hey, ada apa dengan dirimu" jia memegang tangan pria itu dan berniat menenangkan tetapi dia malah terkejut sendiri karena tangan yuze sangat dingin

"Oh astaga kau akan baik-baik saja, percayakan semuanya kepada ku aku diberikan tugas khusus oleh paman liu ayo sekarang keluar"

Mau tidak mau yuze harus keluar dan berusaha mengalahkan ketakutan yang terus membelenggu dirinya, jujur saja jika dia bisa kabur mungkin yuze akan melakukannya tetapi sial asisten kakek sudah datang untuk mengajak ku masuk.

"Selamat pagi tuan yuze saya ditugaskan untuk menemani anda menuju ruang presdir"

"B-baik"

"Maaf anda siapa?" Tanya orang itu menunjuk kepada jia li

Jujur saja sudah banyak pikiran negatif yuze yang terarah kepada gadis itu, diawal pertemuan saja sungguh membuatnya mengelus dada, belum lagi ketika berkenalan dengan paman yuze gadis itu sangat berenergi dan mengunci pergerakan paman.

"Nama saya jia li, saya ditugaskan untuk menemani tuan yuze oleh paman liu"

"Oh, rupanya liu yang mengutus mu langsung, baiklah kalian bisa mengikuti ku"

Mereka akhirnya mengikuti orang yang bernama disung, jia bisa melihat dengan jelas bahwa orang yang berada disampingnya sedang gugup karena dia terus menunduk selama di berjalan memasuki gedung besar ini.

Jika saja dia hidup di zamannya sikapnya ini sangat tidak boleh dilakukan, dia harus berjalan tegak dan memancarkan aura percaya diri. Jia jadi mengingat apa yang dibicarakan oleh paman liu saat malam kemarin, bahwa tugas menemani yuze kali ini memang tidak akan mudah.

Dan tadi malam paman liu menjelaskan sedikit tentang perusahaan dan kedudukan yuze di perusahaan ini.

Yuze menjauh dari keluarga Wang, dia hanya sesekali datang untuk melihat kondisi kakeknya, jia juga diberitahu bahwa yuze memiliki paman bernama anming dia pemimpin perusahaan manufaktur. Dia juga memiliki anak bernama haocun dan hongli, kedua anak itu sering mengganggu dan membuat yuze babak belur.

"Ini ruangan tuan, anda masuk saja saya hanya mengantar sampai sini"

"Baiklah terimakasih paman"

Setelah paman disung pergi kembali mengerjakan tugasnya, yuze terus menarik napas panjang dan memegang pintu, Sialnya dia tidak membuka pintu itu tangannya terlihat gemetar.

Jia yang melihat itu merasa sangat kasian dan kesal dalam satu waktu. Bagaimana bisa dia tidak membuka pintu, dia hanya bertemu kakeknya tetapi sampai seperti ini.

"Masuklah aku sudah membuka pintunya"

Ucapan gadis disampingnya sungguh membuat yuze terkejut dan benar saja pintu sudah terbuka sedikit, sedangkan ketika dia melihat kearah jia, gadis itu masalah tersenyum tanpa beban apapun.

Setelah menghela nafas panjang yuze melangkah masuk kedalam, dia mulai menyapa kakeknya dan duduk setelah dipersilahkan sebelumnya.

"Kemana liu?"

"Paman ada urusan, istrinya sakit tadi malam"

"Apa gadis yang dibelakang mu adalah utusan darinya?"

Gadis?

Yuze melihat kebelakang dan dia sangat terkejut ketika melihat jia berdiri dengan tegasnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan, dia pikir gadis itu akan menunggunya diluar kenapa dia masuk.

" I-itu.. "

" Perkenalkan nama saya jia li, saya diberikan tugas oleh paman liu untuk menjaga Yuze hari ini"

"Wah, sepertinya kau memiliki aura yang baik, baguslah teruskan kerja mu gadis muda"

Kakeknya menjelaskan tentang WM.corp terutama perusahaan yang akan dipimpin oleh Yuze, kakeknya juga menjelaskan jika dia mengelola dengan baik dia tidak akan segan-segan memberikan sepenuhnya WM. Corp dibawah kendali dirinya.

"Jika liu kembali dia akan mengajari mu dan membimbing semua yang akan kau kerjakan"

"Tetapi karena dia sedang tidak ada aku akan menugaskan asisten pribadi ku disung untuk mengajarkan mu di hari pertama kau bekerja"

"Terimakasih kakek"

"Yuze, aku percaya kau mampu"

Yuze tersenyum dan menjabat tangan kakeknya, tak lama disung yang tadi dibicarakan masuk kedalam ruangan untuk membawa Yuze ke ruang kerja miliknya. Jia yang mengikuti Yuze dari belakang begitu terperangah dengan isi kantor ini yang rapih dan tertata.

"Ini ruang kerja anda, silahkan duduk dan mulai melihat semua berkas yang ada di atas meja"

Yuze yang gugup mulai mengambil dan membawa berkas yang ada dihadapannya dengan tangan yang gemetar, sepertinya paman disung mengerti akan hal itu dan menugaskan jia untuk membawakan teh untuk Yuze.

Bukan hal sulit untuk dirinya menyiapkan segelas, teh karena itu adalah pelajaran dasar bagi seorang puteri yang tinggal didalam istana. Sebelumnya paman disung sudah memberitahukan kemana arah yang harus jia lalui, namun langkahnya terhenti ketika akan masuk ke dalam ruangan untuk membuat teh.

"Yang benar saja itu akan menjadi pemimpin di perusahaan ini?"

"Perusahaan ini tidak cocok untuk dirinya yang lembek"

"Aku setuju, kenapa presdir tidak memilih tuan hongli atau tuan haocun"

"Hem, permisi apa kalian tidak bekerja bukankah ini masih di jam kerja"

"K-kami permisi" ucap kedua orang wanita yang membicarakan Yuze

"Siapa perempuan tadi menyebalkan"

"Sht, dia datang dengan tuan Yuze ayo pergi bekerja"

Jia hanya tidak habis pikir ternyata di zaman seperti ini masih ada saja kebiasaan buruk seperti di zamannya, jika tau seperti ini dia akan hidup dengan baik dan memerintahkan ayah untuk mendisiplinkan masyarakat.

Setelah membuat teh ternyata di dalam ruangan hanya ada Yuze yang masih terfokus kepada berkas ditangannya, jujur saja jia merasa bosan dan mengantuk ketika duduk disebuah sofa yang lumayan empuk.

"Ini berkas yang harus ku pahami?" Yuze

"Ya tuan, anda tenang saja saya akan membantu"

Jujur saja Yuze sedikit terkejut ketika masuk kedalam ruangan ini karena suasana disini masih sama, saat aku kecil ayah selalu membawa kesini. Tumpukan berkas yang ada di atas meja sangat banyak sepertinya dia akan bekerja keras untuk hari pertamanya.

"Apa ini perjanjian baru?"

"Itu perjanjian yang baru akan kita mulai dengan SB bank, mereka membutuhkan banyak pengawasan kedepannya"

"Mereka harus diberikan yang terbaik"

"Tunggu paman disung kenapa berkas yang ini, apa ada masalah dengan SIX.ent?"

"Tiga tahun lalu perusahaan itu mengajukan kerja sama untuk menjaga artis mereka, tetapi mereka selalu telat melakukan pembayaran"

"Kenapa?"

"Entahlah saya dengar bagian keuangan di sana diganti"

Entah mengapa yuze merasa curiga, SIX.ent itu agensi yang bisa dibilang besar kenapa bisa melakukan hal seperti ini, dan kenapa tidak ada tindak lanjut dari perusahaan.

"Bawakan aku berkas yang tiga tahun lalu"

"Baik tuan" Aku mulai tertarik dengan pekerjaan ini, entah mengapa aku mulai menyukainya.

"Yuze, teh mu"

"hem"

Dia juga sepertinya terlalu memikirkan hal yang tidak perlu ditakutkan ketika membawa gadis itu, yuze pikir dia akan membuat hari pertamanya kacau. Tetapi dia sangat bersikap tegas dan memperlihatkan sisi dari dirinya yang serius.

Selama ini dia hanya melihat sifat polosnya, kecerobohannya, dan yang terpenting dia selalu membuat masalah dan menghancurkan rumah. Tunggu dulu tidak ada suara dari dirinya?.

"Ya ampun kau tertidur" yuze tidak habis pikir, bisa-bisanya dia tertidur sedangkan aku bekerja seperti ini.

"Tuan ini ber- eh dia tertidur?"

"Biarkan saja"

Ketika aku melihat berkas sayang dibawakan oleh paman disung tentang berkas six.ent tiga tahun lalu kendala terjadi di tahun ketiga, entah ada yang sebenarnya terjadi tetapi d sepertinya ada kesalahan informasi yang di input oleh bagian keuangan.

"Aku akan lebih mendalami berkas ini nanti"

"Paman disung apa ini kerja yang akan ditandatangani antara kita dan keluarga li tian?"

"Ya tepatnya agensi yang dia pegang sangat besar anda pasti tau"

"Tentu aku tau" Seperti nya ini akan menyita waktu ku.

"Ya ampun aku ketiduran" jia berdiri dan membereskan pakaiannya yang sedikit kusut, dia juga terkejut ketika melihat Yuze yang masih sibuk dengan kertas-kertas di meja miliknya.

"Kau belum selesai ternyata"

"kenapa bangun kau tidur saja lagi"

"Tidak mau ini sudah sore, bukankah sebentar jam pulang?"

Suara pintu terketuk dari luar membuat dua orang yang berada didalam itu terdiam dan ternyata paman disung yang masuk, dia memberitahukan bahwa pekerjaan Yuze untuk hari ini sudah selesai dan dia bisa melakukannya lagi besok.

Paman disung juga memberitahukan bahwa dia sudah mengirimkan laporan yang diinginkan oleh Yuze sebelumnya melalui email, akhirnya jia sangat senang ketika mendengar mereka bisa kembali ke rumah.

"Rupanya anda sudah bangun"

"Ahh iya, maafkan saya tuan disung"

Dan setelah semua berkas di atas meja dibereskan, mereka bisa keluar dan kembali untuk pulang awalnya. Yuze sudah membuka pintu dan berjalan keluar namun entah mengapa dia kembali lagi ke dalam ruangan.

Jia sempat berpikir apakah Yuze meninggalkan barang miliknya atau dia melihat hantu?, namun ketika melihat ke arah para pekerja yang masih berkumpul dan bersiap untuk pulang dia jadi memiliki pikiran lain kepada Yuze.

"Kenapa kau malah duduk disini?"

"Yuze jujur kepada ku, apa kau takut melewati mereka?"

"Bukan urusan mu"

"Cih, keras keras kepala. Dengarkan kau itu pemimpin perusahaan ini"

"Kakek ku! bukan aku"

"Kau menyebalkan sekali, jika terus seperti ini bagaimana bisa orang lain menghormati mu"

"Ya kau memang seperti ini dan tidak pantas"

"Yuze!"

"Apa? Kenapa kau meninggikan suara kepada ku? Apa aku salah tidak menginginkan ini, kau tidak tau masalah apa yang akan ku hadapi kau tau!"

"Aku tau lebih baik dari dirimu, maka dari itu aku ingin membantu apa kau tidak ingin setidaknya memenuhi ucapan mu kepada kakek mu sendiri?"

Yuze terdiam setelah mendengar apa yang diucapkan oleh jia li, dia memang tidak salah apa selama ini dia selalu hidup dalam keterpurukan dan rasa sendiri ini mampu bangkit dan menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya.

"Kau akan menjadi orang hebat Yuze, ayo keluar mereka sudah pulang sepertinya"

Yuze cukup terkejut ketika jia berbicara seperti itu dan meninggalkan ruangan ini lebih dulu, dia segera melangkah untuk mengikuti jia entahlah yang jelas untuk kali ini dia kan mengikuti aur saja.

"wah, siapa yang kita lihat sekarang, apakah ini pemimpin baru itu" orang yang berbicara itu tak lain adalah haocun

Jia yang merasa tidak suka menatap tajam kepada haocun dan berdiri tepat disebelah Yuze.

"Siapa gadis cantik disebelah mu ini.."

"jangan menyentuh ku"

"aduh, kau galak sekali"

"Argh Yuze"

Dia tidak mengira jika ada seseorang yang berada dibelakangnya dan menahan dirinya begitu saja, sial dia harus semakin peka dan berlatih lebih keras dengan paman liu nanti.

Haocun menarik kearah Yuze dan memukulnya hingga tersungkur, jia yang melihat itu sangat tidak terima dan kenapa Yuze diam saja!.

"gadis itu masih muda dan cantik" ucap hongli memegang wajah jia

"Jika ku cium bibir ranum itu sepertinya sangat lembut" tambah haocun menggoda jia

"Jangan macam-macam kepada gadis itu!!"

"Hah berani berbicara kepada ku sialan!"

Haocun kembali memukul dan menendang tubuh Yuze yang terpuruk, sial dia tidak bertenaga lagi kali ini. Jia yang melihat apa yang dilakukan pria itu sangat marah dan tidak bisa menahan amarahnya itu.

"Enyah dari tubuhku!" dengan skil yang dimilikinya jia bisa melepaskan diri dari hongli dan membuatnya tersungkur.

Jia juga menendang haocun dan memberikannya pukulan keras tepat seperti yang dilakukan olehnya kepada Yuze.

"Berani menyentuh, kau pikir aku gadis lemah!"

"Yuze! ayo kita kembali" jia segera memapah tubuh Yuze dan segera meninggalkan tempat tadi sesegera mungkin.

"Sial siapa gadis itu kak?"

"Entahlah aku baru melihatnya"

Next chapter