11 mimpi buruk

Suara burung mulai berkicau menembus jendela kamar tidur dengan sinar matahari yang mulai menyeruak di sela-sela tirai kamar jendela kamar. Bella merengangkan kedua tangannya hanya untuk menyadari bahwa suaminya tidak ada di tempat tidur mereka. Bella perlahan-lahan membuka kedua matanya dan berguling ke sisi tempat tidur yang telah kosong tersebut hanya dapat mencium bau maskulin yang ditinggalkan suaminya. Bella dengan tubuh telanjang moleknya berjalan menuju lemari pakaian di dekat kamar mandi. Bella memutuskan untuk memakai salah satu kemeja Putih Jun di tubuhnya. Kemeja itu hanya dapat menutupi area pangkal paha Bella dan kakinya yg seksi tersebut.

Bella berjalan menuju meja tempat Jun berkerja di area ruang tamu dan menemukan suaminya sedang berada di dalam sebuah konferensi kerja via video. Jun dengan dinginnya mendengarkan semua laporan dari anak buahnya dan membuat semua keputusan penting dengan sangat efisiensi. Bella benar-benar menyukai pemandangan di depan matanya tersebut. Jun terlihat sangatlah mengoda dengan aura serius dan kosentrasinya pada isu-isu di perusahaannya. Jun menggunakan kemeja berwarna biru muda memerintahkan anak buahnya dengan suara dinginnya. Tampaknya Jun tidak menyadari bahwa istrinya sedang mengamatinya dari ruang makan area. Bella melihat betapa sibuk suaminya bekerja hanya untuk bisa mencukupi kemewahan untuknya. Perasaan hangat menyelimuti hatinya dikarenakan ada seseorang pria yang rela bekerja dengan giatnya untuk dirinya. Suaminya terlihat tampan dan seksi seperti seorang emperor yang sedang mengatur kerajaannya.

Bella tidak ingin menggangu suaminya yang sedang sibuk bekerja dan memutuskan untuk Kembali ke tempat tidurnya setelah mengambil sebotol air dingin dari kulkas di area dapur. Dengan telanjang kaki, Bella melangkah dengan elegannya ke kamar tidurnya yang berantakan. Bella membersihkan baju mereka yang tergeletak di lantai kamar dan membereskannya. Mukanya memerah menggingat hal semalam. Selama hidupnya, Bella tidak pernah merasakan kenikmatan seperti yang Jun tawarkan. Bahkan, tubuh Bella mengingginkan dan haus akan kenikmatan tersebut.

Bella berbaring di tempat tidur dan bermain dengan telepon genggamnya. Semalam, Jun tidaklah mengijinkan Bella untuk beristirahat hingga hampir subuh. Sebenarnya, Bella merasakan capek pada tubuhnya tetapi matanya tidak dapat diajak berkompromi untuk beristirahat. Kedua matanya membelalak dengan terangnya. Bella memutuskan untuk membuka aplikasi Weibo untuk mencari tahu keadaan di kota kelahirannya. Ternyata, kakak tirinya memenuhi peringkat nomer satu pencarian berita di Weibo untuk berita pernikahannya dengan salah satu bujangan terfavorit di negara mereka.

Di Weibo, berita hit nomor satu saat ini adalah Shuei Lan yang mengumumkan pernikahan mewahnya yang akan segera berlangsung. Bukan kejutan besar baginya jika saudara perempuannya melakukan hal yang menghebohkan seperti ini. Semua hal yang berhubungan dengan pernikahannya ada pada berita di bagian hiburan. Terkadang Bella menyadari perilaku Shuei Lan tampak seperti sedang mencari perhatian. Tetapi, Bella tidak mengerti alasan di balik perilaku kakanya tersebut karena kakeknya dan Si Hao adalah orang-orang yang sangatlah perhatian. Bella sangatlah paham dengankarakter dari kedua orang tersebut yang tidak akan menelantarkan orang-orang terdekatnya, walau di permukaan, mereka terlihat tidak peduli. Bella memutuskan untuk melanjutkan menelusuri berita lain di Weibo sambil berbaring di tempat tidur.

Bella tertidur di saat tengah membaca berita tentang dunia hiburan dan gossip di negara asalnya. Tiba-tiba, Dia melihat punggung familiar seorang pria yang tidak asing baginya, berjalan saling bergandengan tangan dengan saudara perempuannya. Shuei Lan melihat kearahnya dengan muka culas dan tersenyum licik sambil memandang rendah dirinya. Dia mencoba mengejar mereka, tetapi mereka tampak terus berjalan dengan romantis ke ujung lain terowongan hitam.

ketika Pada akhirnya pria itu memalingkan wajahnya, saat itu Bella menyadari bahwa pria itu adalah suaminya sendiri. Dia terkesima! Tak percaya pada apa yang dilihatnya, jantungnya serasa mendadak berhenti, bibirnya kelu, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, kecewa dan patah hati.

Hatinya seperti ditusuk ribuan jarum. Bella menangis , mencoba memanggil-manggil nama suaminya yang masih memegang lengan Shuei Lan. Bella tidak rela melihat kakaknya mengambil suaminya. Bella berteriak histeris memanggil nama suaminya. Tampaknya, Suaminya tidak mempedulikan panggilannya. Shuei Lan memegang erat lengan suaminya sehingga tampak Jun tidak bisa memalingkan wajahnya kea rah Bella. Terlihat jarak yang cukup jauh antara mereka berdua walau Bella berusaha untuk mengejar dan mendekat tampaknya hal tersebut hanyalah hal yang sia-sia.

Jun memutuskan untuk menghentikkan pekerjaannya karena matahari telah tinggi dan perutnya yang lapar. Jun memerintahkan butler di kamarnya untuk menyediakan makan malam untuknya dan istrinya. Tidak lama, hantaran makanan melalui room service dating ke kamar mereka. Jun membawanya ke kamar, Ketika dia menemukan istrinya mengunakan kemeja putihnya dengan posisi yang cukup mengoda sedang tertidur dengan telepon gengam di tangannya. Jun melihat berita tentang rencana pernikahan cucu konglomerat Keluarga Lu yang berarti itu adalah kakak Bella. Jun melihat air mata meleleh di pipi istrinya dalam tidurnya ke kulit putihnya. Jun berusaha menyeka air mata tersebut Ketika Bella berteriak memanggil Namanya dengan histeris dalam tidurnya.

"Bella… sayang… bangunlah…" Jun menghentakan badan istrinya untuk membangunkannya. Seketika itu juga, Bella membuka matanya dan menjatuhkan badannya pada pelukan suaminya.

"Kau meninggalkanku dengan kakak tiriku… aku tidak rela…" Bella menanggis di bahu tangan Jun dengan kedua lengannya memeluk leher suaminya seperti seorang anak kecil.

"Mimpi buruk hanyalah bunga mimpi… itu tidak akan menjadi kenyataan… aku tidak akan pergi meninggalkanmu… aku bersumpah," Jun berusaha menenangkan istrinya tersebut. Dia bahkan menyeka air mata istrinya dan berusaha menyuapinya makanan. Bella akhirnya sedikit tenang dan melahap makanan yang terus menerus masuk kedalam mulutnya. Akhirnya, setelah Bella mulai kenyang, dia menatap kedalam mata Jun sebelum berinisiatif untuk melumat bibir seksi suaminya tersebut.

Jun terkejut dengan inisiatif dari istrinya tersebut yang mengoda dengan lidah dan bibir lembutnya yang manis di bibirnya. Bella bahkan menempelkan kedua buah dadanya pada tubuh Jun. Bella dengan tidak sadarnya menggoda dengan mengesekkan tubuhnya ke tubuh suaminya sehingga membuat bara asmara bangkit pada tubuh Jun. seketika itu juga, Jun mengubah posisi mereka berdua dari Bella berada di atas pangkuan Jun menjadi tertindih di bawah tubuh kekarnya.

Jun tidak dapat lagi menahan bara-bara godaan kenikmatan di dalam tubuhnya yang telah bangun dan membakar sanubarinya. Jun menyibak kemeja putih di tubuh istrinya sehingga menunjukkan pemandangan gunung yang indah bersarang di dada sang istri mengudang untuk dihisap dan dikulum. Bella meliukan tubuh moleknya kebelakang untuk menikmati kenikmatan duniawi tersebut. otaknya diperbudak oleh nafsu kenikmatan tersebut sehingga mulutnya merintih dan memanggil nama suaminya. Jjun memuasan hasrat tubuhnya setelah mengetahui istrinya telah siap untuk menerima dan mendaki ke puncak kepuasan bersamanya. mereka berteriak bersama sebelum keduanya tertidur berpelukan hingga keesokan paginya.

avataravatar
Next chapter