16 home bagian 2

Jun membawa Bella menuju ke rumahnya. Bella sudah lama tidak pulang ke Imperial city, kota tempat dia tumbuh besar. Bella menyadari bahwa mereka sedang menuju ke bagian sisi di kota Imperial city. Area tersebut terkenal untuk pemukiman mewah para kaum terpandang dan pengusaha papan atas, karena harga tanah yang cukup mahal disebabkan pemandangan dan jarak tempuh ke area tengah kota yang cukup dekat.

hanya saja, rumah kakek Bella berada di arah yang berseberangan dengan arah yang mereka tuju sekarang. Kakek Lu tidak menyukai suasana bising perkotaan, beliau lebih menyukai suasana pegunungan. area rumah keluarga Bella sangatlah tenang karena dikelilingi oleh area pedesaan yang asri. Kakek Lu membeli area sekelilingnya dan membiarkan tidak terdevelop untuk mempunyai area pedesaan yang asri.

Setelah beberapa saat, mereka sampai ke area termahal di Imperial city di atas bukit. Bella menyadarinnya karena keluarga sekaya An Si Hao hanya mampu membeli rumah di area kaki bukit tersebut dikarenakan harga tanah yang selangit.

Mereka masuk ke dalam pintu gerbang yang mempunyai pos keamanan dan petugas keamanan lengkap dengan anjing penjaga berdiri memberi hormat kepada mobil yang mereka tumpangi. Mereka masih harus naik mobil menuju ke area rumah di jalan yang hanya cukup untuk satu mobil dan di kelilingi oleh hutan plum dan peach. Akhirnya di ujung jalan terdapat area yang luas dengan hiasan danau kecil buatan dengan air mancur ditengah-tengah area taman tersebut membuat rumah tersebut terlihat mewah. Bella mengamati dari pintu gerbang hingga mereka sampai ke area depan rumah, semuanya terpantri dengan logo Shin. Hal tersebut menandakan keekseklusifan dan level kekayaan dari suaminya tersebut.

Setibanya mereka di depan pintu masuk rumah yang besar dan megah , Bella melihat sekeliling dan takjub akan betapa besarnya rumah itu. Rumah itu lima kali lebih besar dari rumah kakeknya. Dia tidak yakin bisa tinggal dirumah sebesar ini sendirian, pastinya dia akan takut bila tidak ada Jun menemaninya. Bella tidak bisa percaya bahwa suaminya tinggal di rumah sebesar ini snedirian.

Empat pilar putih berdiri kokoh di pintu masuk rumah itu, yang membuat rumah tersebut lebih tampak seperti istana ketimbang sebuah rumah. Ada seorang wanita setengah baya memakai seragam dan berjas berdiri di depan pintu rumah, Dia seperti memimpin beberapa orang yang berjejer dibelakangnya, mereka adalah asisten rumah tangga lainnya. Mereka berdiri disana untuk menyambut kedatangan Bella, Nyonya baru dirumah itu. Mereka semua membungkuk memberi hormat, ketika Jun dengan sigap menggendong Bella di lengannya yang kokoh dan membawanya masuk kerumah itu untuk pertama kalinya. Bella merasa kurang nyaman diperlakukan begitu, dia sedikit memberontak dan protes meminta untuk diturunkan, Jun mengalah dan menurunkannya.

" Bella perkenalkan ini Nyonya Wang, beliau adalah kepala asisten rumah tangga dan yang mengurus semua kebutuhan rumah tangga dirumah ini. Bila kau butuh sesuatu beritahukan saja padanya, dia akan mengurusnya." Kata Jun sambil tetap mengendong Bella masuk kedalam rumah. Jun tidak mempedulikan protes istrinya saat ini dan baru menurunkannya ketika mereka sudah melangkah masuk kedalam rumah mereka. Bagi Jun prosesi yang bersangkutan untuk pernikahannya akan tidak pernah disepelekan karena baginya hal tersebut hanya terjadi sekali.

Sementara mereka bsudah masuk kedalam rumah, Nyonya Wang mengikuti mereka dari belakang "Selamat malam Nyonya Shin. Saya telah meminta koki untuk menyiapkan makan malam, dan saya telah menyiapkan kamar tidur utama. Besok saya akan memberikan laporan semua properti." Nyonya Wang memberikan laporan kepadanya.

Jun lalu melepas jaketnya dan membawanya ke kamar mereka untuk menyegarkan diri. Masuk ke kamar tidur utama yang sangat besar dan mewah Bella mengumpat dalam hati, Ukuran kamar tidur ini sama dengan tiga kali ukuran apartemen dua kamar tidur mereka di Montreux. Seperti yang diharapkan, ketika Bella membuka pintu dan masuk keruangan lemari baju yang tak kalah besarnya menyeimbangkan dengan besarnya kamar tidur mereka, lemari tersebut terbagi menjadi dua bagian terpisah, bagian pakaian perempuan dan bagian pakaian laki-laki. Masuk kedalam lemari baju terasa seperti masuk melihat-lihat di dalam butik kecil. Jun datang kemudian memeluknya dari belakang, dengan sedikit tak sabar dia membawa Bella ketempat tidur mereka dan menjatuhkannya,kemudian menindihnya. Bella tidak bisa banyak bergerak karena ditindih oleh Jun, sebelum dia bisa membuka mulut untuk mengatakan sesuatu Jun mulai menciumnya dengan lembut namun penuh gairah dan segera membuka kancing bajunya, Jun sangat menikmati bau tubuh Bella, dia menghirupnya untuk memuaskan kebutuhannya. Entah mengapa Bella membuatnya lapar dan terbakar oleh birahi setiap saat. Jun tidak dapat menahan birahi di dalam tubuhnya yang membara. Bella tidak bisa menghitung berapa kali mereka bercinta pada saat itu hingga Bella mengumpat akan stamina dari suaminya. Bella akhirnya tertidur dalam pelukan suaminya.

Bella bangun terlambat hari ini. Dia merasa beruntung dapat tertidur nyenyak tadi malam, itu semua karena Jun bercinta dengannya dan membuatnya cukup lelah. Jika Jun tidak bercinta dengannya tadi malam, sudah dipastikan dia akan terbangun sepanjang malam dan merasa tidak nyaman karena jetlag sehabis bepergian dengan pesawat dengan jarak yang cukup panjang.

Dia mencari pakaiannya dan tidak dapat menemukannya, jadi dia memutuskan untuk berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya yang lelah sekaligus membersihkan diri. Bella berpikir dia perlu keluar untuk membeli kartu telepon baru agar dia dapat menghubungi teman, sahabat dan keluarganya. Dengan begitu dia dapat mengunjungi Yeye dan sahabatnya, xiao yu dan ah jin.

Bella bercermin, dia mengamati dan dapat melihat semua bekas tanda cinta Jun di tubuhnya. Dia memilih sepasang bra hitam dan celana dalam berenda. Dan dia memakai blus dengan kerah tinggi berwarna krem ​​dengan celana pipa coklat muda. Dia memilih tas Hermes edisi terbatas warna coklat dengan sepasang sepatu yang serasi. Dia memberikan riasan tipis di wajahnya yang sudah cantik dan itu membuatnya tampak lebih mempesona.

Bella berencana untuk turun menuju ke ruang keluarga yang terletak cukup dekat dengan dapur. Bella berjalan berkeliling rumah yang cukup besar tersebut. Bella ingin mengumpat karena dia terus berjalan berkeliling rumah di lantai atas dan tidak dapat menemukan tangga menuju ke lantai bawah. bahkan elevator untuk menuju ke lantai bawah pun tidak dapat ditemukannya. Bella hampir saja menyerah ketika dia bertemu beberapa pelayan yang sedang membersihkan area rumah tersebut. mereka membantu Bella turun ke area ruang Keluarga yang tersambung dengan ruang makan resmi. Nyonya Wang melihat bahwa nyonya barunya tampak tidaklah senang tetapi berusaha untuk menyembunyikannya.

"Siapa yang memiliki rumah sebesar ini?" Bella berjalan sambil menggerutu berbicara pada dirinya sendiri seperti anak kecil yang tersesat. Nyonya Wang tersenyum melihat nyonya mudanya,dia lalu menyapanya dan mengantarnya ke ruang makan.

" Nyonya muda Shin, Tuan Muda Shin sudah pergi ke perusahaannya. Tuan berpesan Jika Nyonya Shin membutuhkan sesuatu, Anda bisa menelepon Tuan Muda." Nona Wang menyampaikan pesan dari Jun untuk Bella. Bella memakan semua makanan yang disajikan Nona Wang tanpa ragu. Setelah makan, Bella memutuskan untuk pergi menemui Jun di perusahaannya. Dia meminta Ching untuk mengantarnya ke kantor Jun.

Kantor kakek Bella berada di pinggiran pusat kota, terletak di lingkungan yang sama dengan pabrik yang dimilikinya. Sehingga tidaklah mungkin kantor perusahaan kakeknya berada di area pusat kota. tetapi saat ini, Ching membawanya ke arah pusat kota di area gedung gedung tinggi.

Ching pergi ke distrik pusat kota ke bawah tanah gedung bertingkat tinggi. Tampak logo perusahaan Shin di luarnya. Ching membuat panggilan telepon ke seseorang lalu mengawal Bella untuk memasuki gedung. Di area keamanan, Ching berbicara dengan kepala keamanan untuk mengawal nyonya Shin ke kantor kepresidenan di lantai paling atas. Ketika mereka memasuki gedung Semua orang di perusahaan itu terlihat memandang mereka dengan heran dan ada tanda tanya besar di wajah mereka. Sebelum ini tidak pernah ada wanita yang mengunjungi bosnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

avataravatar
Next chapter