webnovel

Bab 46 Identitas Not Found

..... Lucas Corp.....

"Apa istimewanya gadis itu sampai kalian tidak becus mencari identitasnya ha! Hardik Adam dengan emosi kepada anak buahnya.

David dan Simon yang tengah menikmati segelas wiski mematung mendengar kemarahan Adam yang meledak.

"Apa kalian aku bayar mahal tidak bisa menyelesaikan masalah sepele ini!! Melempar lembaran kertas ditangannya ke wajah anak buahnya yang mengunakan setelan jas serba hitam bak bodyguard.

"Identitas seekor semut pun dapat aku ketahui identitasnya, dia... seorang gadis ingusan mengapa kalian tidak bisa menemukannya! Get lost! Cari lagi sampai kau menemukan identitasnya, kalau tidak aku pastikan memenggal kepala tidak berguna kalian! Sembari menepuk pipi kedua anak buahnya dengan arogan dan berdesis dingin.

"Baik tuan muda! Membungkuk dan Berlalu meninggalkan Adam takut.

Adam berjalan dengan kesal kearah meja kerjanya dan menghempaskan tubuh atletis terbalut setelan jas mewah di atas kursi kerja empuknya. Matanya sedingin kutub yang membeku, rahangnya di tekan keras menunjukan bahwa dia begitu marah. jemari lentiknya mengusap kasar rambutnya yang tertata rapi dengan frustasi.

Ujung matanya mendapati pergerakan pelan di depan, "mau kabur? Dengan suara dingin dan datar tanpa emosi di dalamnya bak malaikat pencabut nyawa. Yang mana bagaikan kata "kalian Mau mati?!" bagi yang mendengarnya.

David dan Simon yang berjalan berjinjit pelan seperti seorang anak kecil yang takut ketahuan mencuri mencoba melarikan diri dari hukuman. Tiba tiba mematung, langkah kaki mereka berdua masih menggantung di udara tidak berani bergerak sedikit pun ketika mendengar suara menakutkan yang sialannya dimiliki oleh pria tampan bak malaikat yang mana perangainya tak lebih kejam dan dingin bak sang pencabut nyawa. Hening ber berapa saat....

"Ha... ha... ha..., David dan Simon tertawa aneh, yang terdengar sangat di buat buat untuk mencairkan suasana yang sangat menakutkan di dalam ruangan kerja adam.

Mereka berdua merapikan stelan jas serempak lalu menghadap kearah adam dengan kikuk.

"Uhuk, Membersihkan tenggorokan yang kering karena gugup. "Kami banyak kerjaan yang harus di selesaikan di ruangan. Sanggah Simon dengan lemah.

"Ya kerjaan kami banyak Adam. Timpal David mendukung alibi Simon.

"Oh ya? Ucap Adam dingin, "Bukanya kalian begitu santai tadi, sampai menikmati segelas wiski dingin di sofa. Menaikkan alis tebalnya dengan arogan menatap kedua sahabatnya yang berada di dekat pintu.

"Ha... ha... ha... "Tawa sumbang dari David dan simon.

"Duduk! Atau aku akan memotong kaki kalian berdua agar tidak dapat meninggalkan ruangan ini selamnya. Titah Adam suram.

David dan Simon saling bertatapan sesaat dan langsung lari terbirit birit kearah sofa. Menghempaskan tubuh mereka dengan gusar saat mendengar titah Adam.

Hening.... Se hening perkuburan, hanya suara pendingin ruangan yang terdengar di dalam ruangan CEO Lucas Corp. Tidak ada yang berani membuka suara, hanya pergerakan Adam yang terlihat sibuk menuangkan wiski untuk dirinya. Menyesap minuman itu dengan maskulin.

"Apa kalian mau aku tuangkan minuman? Suara mengintimidasi yang luar biasa dingin.

"Cu.. cukup! Ucap David spontan mengangkat gelasnya yang memang masih berisi wiski yang belum sempat di habiskan tadi.

"Hmmm..., Anggukan adam, melangkah ikut bergabung duduk di sofa bersama dua sahabatnya. Hening kembali....

"Apa kalian berdua mau aku pecat?, dan kalian bisa kembali jadi pengemis di bawah kaki orang tua kalian? Atau aku buat perusahan generasi kalian bangkrut sekalian? Terorr Adam.

Hening kembali.... Aura ruangan seakan bertambah dingin mencekam bagi David dan Simon setelah mendengar lelucon mematikan yang di ungkapkan serak oleh Adam.

"Wow... le.. lelucon mu luar biasa tuan muda! Ucap Simon grogi sambil mengacungkan jempolnya ke arah Adam. Walau sangat di yakini Adam dapat melakukan itu kepada mereka berdua dengan sangat mudah.

"Tsk..., Di tatap tajam oleh David yang melihat tingkah bodoh Simon.

Adam hanya memandang dingin kearah dua sahabat karibnya, tangannya masih sibuk memutar gelas di antara jemarinya.

"Aku sudah berusaha keras mencari info Nona itu bro. Namun selalu not found, seolah nona itu tidak memiliki identitas yang pasti. Hampir semua instansi pemerintah dan swasta aku susup informasinya namun Nol besar. Jelas David pada Adam, sembari menggosok lembut dagunya dengan gusar.

"Hmm... Apa harus aku yang turun tangan? Sinis

"Tsk..., David menghempaskan tubuhnya di sandaran sofa. Sedikit kecewa pada diri sendiri, seorang ahli Dalam komputer dan teknologi tidak dapat memecahkan sebuah informasi seorang gadis. David akui Adam berada di atasnya dalam hal berbau komputer dan teknologi. Namun David benar benar kewalahan mencari informasi gadis itu, seolah olah ada yang sengaja menutupinya. di setiap data yang Muncul hanya nama Jade Vine, dengan indentitas sederhana tanpa ada catatan pendukung lainya.

"Sepertinya kau harus turun tangan sendiri bro. Dengan suara lemah menandakan ketidak mampuannya menyelesaikan masalah ini.

"Hmm ..,.Adam tersenyum sinis, sambil menegak habis wiski yang berada di genggamannya tanpa membalas perkataan David.

"Hey... Apa kau tau bro, CEO Japan Railway Taoka Corp baru saja datang ke Kota D. "Musuh bebuyutan mu tuan muda! Ha... ha... ha.., Ledek Simon kepada Adam.

Adam memandang Simon penuh kilatan tajam.

"Easy man! Gugup Simon melihat tatapan Adam.

"Apa yang keparat itu lakukan di kawasan ku! Arogan

"Aku hanya mendengar dari orang kepercayaan ku, dia tiba tiba berani datang ke kota D karena mencari seseorang. Sambil mengangkat bahunya cuek.

"Seseorang?

"Hmm... wanitanya kabur! ha.. ha.. ha.., Tawa Simon puas mendengar selentingan itu.

" Tunangan?

"Yeah! Ucap Simon sambil mengangguk pasti

"Siap?

"Entahlah? Jawab Simon asal.

"Gangster Keparat! Hardik Adam kesal.

"Dendam kalian berdua sepertinya tiada akhir bro. Lirih David pada Adam

"Kalian berdua sama! Jawab Simon acuh "Berwajah malaikat namun berwatak pencabut nya tanpa berkedip. Berkata sambil merinding membayangkannya.

Adam mengepalkan tangannya, Matanya berkobar membara mengetahui Ceo Akira Taoka berani menginjakan kakinya ke kota D. "Apa yang kau cari" Batin adam.

Next chapter