webnovel

Bab 41 Menagih janji yang telah lalu

Diurungkan niatnya membuka topeng itu, ditutupnya kasar kembali tubuh polos yang sangat membakar dirinya berberapa saat yang lalu dengan suram. Adam bangkit mengenakan pakaiannya yang tergeletak di lantai. "Argh! ;mengatup keras rahangnya dengan kesal.

Selesai dengan dirinya sendiri, Adam menoleh memandang sosok wanita di ranjang, matanya menyala tajam, kedua tangannya mengepal keras. berbalik pergi. "Brak! Adam membanting pintu itu dengan murka.

"Kepala Pelayan, bangunkan nona pagi pagi. Bersihkan dan bawa menghadap ku di ruang belajar. ;Dingin tanpa ada gelombang intonasi di setiap kata katanya.

___Ke Esokan paginya___

Adam terlihat rapi dengan jas biru Dongker lengkapnya, sebuah penjepit dasi berhias berlian menambah elegannya, duduk di kursi kerja ruang belajar menikmati secangkir kopi panas, jam menunjukan pukul 06.00 pagi. Adam sudah terbiasa terbangun di pagi hari, selelah dan semabuk apa pun.. dia tetap terbangun di pagi hari. Menikmati secangkir kopi panas atau sekedar membaca koran pagi meneliti berita dunia bisnis di ruang belajar. Seolah hidupnya tertata dengan rapi.

Aura kekuasaan sang raja sangat terpancar dari wajah tampan dan tegas adam, Raja dari salah satu dunia bisnis yang memiliki pengaruh besar hampir di seluruh kawasan Asia dan Eropa.

"Tok. tok. tok...

"Masuk!

"Tuan muda... ;Kepala pelayan setengah baya masuk dengan sopan menghadap adam. "Tuan.... Nona muda.. ;Ragu bersuara untuk memberikan kabar kepada majikannya.

"Nona.. Muda... menolak meningalkan ruang

tamu, Nona tidak ingin menghadap kepada tuan muda. ;Ucap kepala pelayan santun.

"Hmm... ;Adam menghentikan aktifitas membaca koran bisnis yang ada di tangannya, Matanya tajam memandang kepala pelayan."Kau boleh pergi.;Ucapnya dingin.

"baik tuan muda, saya permisi ;Membungkuk hormat dan meningalkan ruangan.

Tangan Adam mengepal keras sehingga menampakan urat urat kebiruan di punggung tangan nya yang kokoh. "Apa kau ingin bermain kucing dan tikus nona..;Suara ada begitu bengis dan berat.

Ruang Tamu

Jade berdiri mematung di depan jendela besar kamar, memandang lurus penuh kagum kearah taman belakang rumah yang tertata begitu sangat mengagumkan, Jade dapat mencium bau wangi rumput dan bunga bunga yang bermekaran dibawah sana yang terbawa oleh angin pagi menuju ke indra penciumannya begitu segar karena terkena embun pagi. Membuat seluruh syaraf di tubuhnya terasa menyegarkan.

Tubuh mungil Jade terbalut jubah kimono mandi yang disiapkan oleh para pelayan, rambut hitamnya basah tergerai bebas di bahunya. wajahnya seputih mutiara, pipinya bersemu merah di terpa angin pagi yang sejuk dari arah jendela tempat Jade terdiam mematung. Tanggan kecilnya meremas remas topeng yang berada di genggaman nya.

Sepasang mata Coklat gelap menatap tajam mengamati di belakang punggung Jade tak jauh dari tempat Jade berdiri.

"Apa kau ingin menjadi model jubah mandi? berdiri mematung disana? CK..CK..CK.. ;apatis

Jade terkejut seketika, tubuhnya bergidik, gemetar serentak hanya mendengar suara berat dan tajam di belakangnya. Membuat lamunan indahnya menguap seketika bersama angin "Sial! ; Gerutu Jade gugup, dengan segera memasang topeng yang ada di tangan ke arah wajahnya."Sejak kapan pria itu di belakang ku? ; Jade diam sejenak mengumpulkan seluruh pikiran dan nafasnya, lalu berbalik kikuk menatap pria yang tepat berada tak jauh di belakangnya.

"Apa kau hendak merayu? hanya mengunakan jubah mandi dan menolak untuk datang ke ruang kerja ku? Dan kau lebih suka aku datang langsung ke kamar ini? ;Sebuah senyum sinis tergambar tegas di bibir penuh Adam. "Kau sangat pintar nona!

"Heiizzz.... Apa anda kurang tidur semalam tuan? Sehingga pikiran mu begitu kotor dan berhalusinasi tingkat tinggi?! ;Wajah Jade merah padam mendengar penuturan Adam, tangan mungilnya mengepal dengan keras.

"Haha! Trik mu sangat menarik Nona...

"Trik? Trik apa yang kau maksud ha! Bernafas berbagi oksigen bersama mu dalam satu ruangan saja membuat ku kesal setengah mati ! ; Jerit Jade frustasi.

Adam memandang suram mendengar setiap kata yang keluar dari mulut mungil sedikit gemetar di hadapannya. Adam Merasa sangat terhina dan tak diinginkan untuk pertama kali oleh seorang wanita di dunia ini. Rahang Adam mengatup dengan keras, membuat rahang kokohnya terlihat menonjol. "Hmm... ; Adam tersenyum sinis kearah Jade.

Jade gemetar hebat melihat mata tajam dan senyum sinis didepannya, tubuh yang menjulang tinggi dengan porsi sempurna itu terlihat akan meledak seketika.

"A.. apa... yang kau inginkan? Bagaimana aku bisa sampai disini!? dan... apa yang terjadi... me..mengapa saat aku terbangun... aku tidak.. tidak... mengunakan pakaian! ;wajah Jade merah padam.

Adam tidak menanggapi pertanyaan gadis didepannya, wajah Adam semakin suram saja mengingat kejadian semalam yang sangat menyiksanya sebagai seorang pria normal.

"Hey! mengapa anda diam saja! apa yang terjadi semalam? Apa... kita.. kita.. melakukan sesuatu? Astaga! apa anda melihat.. wajah ku??? ;Selidik Jade ragu.

"Hmm... Aku melihat semuanya.

"Kau melihat wajah ku?

"Hampir... namun tidak dengan seluruh tubuh mungil mu.. ;Jawab Adam kesal, sambil memijat keningnya.

"Huft... Bagus! Bagus! Ha... what? Kau melihat seluruh tubuh ku???? kau... Dasar pria mesum!!! ;Jerit jade panas, berlari kencang menuju arah Adam. melompat dan Memukul adam dengan lengan mungilnya membabi buta di dada bidang itu.

"Mati kau! Terkutuk! Sialaaaan!!!! Mesum!!!! Aaaaaaaaaaa!!!!! Jerit Jade kepada Adam menumpahkan seluruh rasa amarnya di dada kokoh Adam.

Adam diam mematung tak bergerak atau bergeser sedikit pun dengan pukulan pukulan Jade. Mata tajam Adam yang semula begitu tajam dan dingin, meleleh seketika menjadi hangat. Adam terlihat tersenyum tipis melihat tingkah Jade yang seperti seorang gadis kecil merajuk karena marah di dadanya.

"Apa kau sudah puas memukulku?

"Belum!!! Teriak Jade keras.

"Bagus! Lanjutkan.. ; Menahan senyum lucunya Kepada Jade.

Berapa saat kemudian Adam merasakan pukulan pukulan tangan mungil Jade melemah, diliriknya Jade. wajahnya sangat merah karena emosi, tangan mungil Jade terlihat jelas memerah karena kepalan yang kuat dan memukul dadanya.

Adam meraih kedua tangan Jade dengan cepat, mencengkeramnya kuat membawanya kearah belakang tubuh Jade. "Sekarang giliran aku...

"Apa... apa... giliran apa!!! Lepaskan! pria mesum!

"Kau sudah puas memukulku. Sekarang giliran aku yang meminta sesuatu pada mu.

"Hey! disini aku yang di lecehkan! Bagaiman bisa kau meminta sesuatu pada ku seolah olah kau korbannya. dasar pria tidak punya otak!

Jade memandang tajam bermusuhan kearah Adam. "Meminta apa maksud mu ha!

"Janji.

"Janji??? Janji apa!!!

"Sebuah janji yang kau berikan pada ku.

Seluruh tubuh Jade menegang seketika mendengar perkataan Adam, otak jade mengingat kembali kejadian saat berada di Vago "Hah! Kau begitu kaya raya, Hanya dengan sebotol air mineral kau menagihnya sampai seperti ini! Cih! apa kau benar benar kaya raya? ya.. ya.. sebutkan apa keinginan mu, aku akan membayarnya! ;Tantang Jade merendahkan

"Janji adalah janji, pantang bagi ku untuk ingkar. ;ejeknya kembali.

"Bagus! Aku suka orang yang menepati janji. Sambil menunduk mendekatkan wajahnya ke arah jade.

"Bisakah anda melepaskan ku terlebih dahulu? Jade Memalingkan wajah menghindari wajah Adam yang begitu dekat dengannya. Jade sampai bisa merasakan bau kopi yang berhembus dari nafas Adam.

Adam melepaskan tangan Jade dengan enggan. "Ok!

"Haizzz... anda hampir mematahkan pergelangan tangan ku! ;Sambil memijat pelan pergelangan tangannya yang memerah. "Sebutkan! Apa permintaan anda.

Hening sejenak, Mata Adam kembali kelam dan dingin saat memandang Jade.

"Buka topeng mu! Sekarang....

Next chapter