webnovel

Bab 39 Haruskah aku

Adam melangkah masuk kedalam lift yang kosong, berputar menatap pria yang menyebut namanya tepat di depan pintu lift. "Lee. ;Ucap Adam tajam

Dr. Lee menatap Adam dengan dingin, lalu beralih kerah tubuh wanita yang berada di pundak adam yang terlihat sangat tidak asing baginya.

Dr. Lee hendak melangkah masuk ke dalam lift untuk mempertegas wanita yang tengah bersama adam.

"Sia....pa..

"Ting! ; Langkah dr. Lee terhenti, suara pintu lift bergerak tertutup, sehingga menyisakan tatap tajam antara Adam dan dr. Lee di sela sela pintu lift yang mulai tertutup rapat.

Untuk menghindari keramaian orang orang di lantai bawah hall The Vago, Adam berputar melalui lorong khusus staf menuju pintu belakang bangunan. Lamborghini Veneno silver milik adam telah terparkir rapi di depan pintu sesuai dengan perintahnya.

"lepaskan! Apa yang anda lakukan? Apa anda akan menculik ku? Hey! Kuperingatkan, aku bukan anak milyader bila anda meminta uang tebusan atas diri ku! anda buang buang waktu lepaskan!!! Jerit Jade meronta ronta di atas pundak Adam.

Adam menghempaskan tubuh Jade di kursi penumpang dan mengunakan seatbelt kepada tubuh Jade. "Diam! Perintah Adam menatap tajam menembus mata Caramel milik Jade.

Adam melaju kencang bersama mobil Lamborghini Veneno miliknya, suara resing mobil meraung raung memecah keramaian malam Kota D, meninggalkan the Vago jauh di belakang sana.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... Apa anda tidak punya otak? Pelankan laju mobil anda! Tuhan! Aku tidak ingin mati muda, belum banyak yang dapat aku lakukan di dunia ini! jangan cabut nyawaku tuhan... terlebih lagi bersama pria sinting ini!!! Bukan kah sangat aneh tuhan bila di alam nirwana aku harus bertemu pria sinting ini lagi? oooh... tidak.... ku mohon cabut saja nyawanya jangan nyawa ku tuhan!!! ;Jerit Jade sambil mendekap erat kepalanya yang terasa pusing dan berat akibat laju mobil begitu cepat ditambah dengan rasa mabuknya semakin menjadi.

"Pffth... ;Adam tertawa samar mendengar setiap kata kata yang di ucapkan Jade, di telinganya terdengar sangat menggemaskan.

Jade tak henti hentinya berceloteh aneh, memohon, menjerit, menangis, merutuk, dimana terdengar sangat konyol karena dibawah pengaruh alkohol.

Namun Adam sama sekali terlihat tidak terganggu oleh tingkah jade, bahkan itu semakin membuat Adam terasa hidup dan terhibur untuk pertama kalinya. Sesungguhnya Adam sangat tidak suka dengan keributan terutama berkaitan dengan seorang wanita, namun ini sangat pengecualian.

Sunyi.... Adam menolehkan wajahnya kearah samping melihat Jade.

"Hmm.... apa seluruh suku katanya telah habis, sampai dia tertidur pulas Karen lelah? ;Ucap Adam pelan sambil tersenyum lembut dan membelai kepala Jade.

Adam menghentikan mobil sport Lamborghini miliknya, di sandarkan keningnya ke arah stir mobil untuk mencoba sedikit menghilangkan rasa mabuknya sendiri. Adam cukup mabuk namun dia berhasil mengendarai mobil sportnya dengan sangat ahli tanpa ada cela sedikit pun. Menoleh kearah Jade, Adam tersenyum lembut melihat wajah Jade yang tertutup topeng tengah tertidur pulas.

"Lucu... ;Ucap Adam sambil meraih pipi putih kemerahan milik Jade dan mencubitnya gemas berberapa saat, lalu berubah dengan membelainya lembut. "Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau sangat membuat ku selalu hilang kendali? Wanita yang melebihi mu begitu banyak dan dapat ku miliki... Tapi.... kau? hmmp....

Adam bangkit dan meraih Jade kedalam dekapannya membawanya masuk kedalam rumah pribadi miliknya, Hanya kepala pelayan yang menyambut kedatangan Adam.

Tanpa berkata kata.. Adam langsung melangkah cepat menuju lantai dua rumah itu menuju kamar tamu yang telah di siapkan oleh kepala pelayan.

Adam meletakkan Jade pelan di atas ranjang, ditatapnya Jade yang tengah tertidur pulas. Pencahayaan kamar yang remang remang semakin membuat Jade sangat terlihat menawan, Adam merasakan tubuh Jade sedikit gemetar, Adam tersadar bahwa pakaian Jade basah dan lembab.

Berfikir sesaat "Haruskah aku? ";Batin Adam sambil duduk di ranjang samping jade.

Adam meraih tubuh itu, perlahan membuka high heels, beranjak memposisikan tubuh jade menyamping agar dapat membuka zipper gaun milik Jade dan melepaskan gaun itu sangat lambat melemparnya sembarang di lantai.

"dag... dug... dag... dug... Shit! ;Rutuk Adam pelan sambil menyentuh dadanya sendiri yang berdegup kencang, mencoba menenangkannya di ritme yang normal.

"Lelucon apa ini? Hey.. pemandangan seperti ini sudah sering kali ku lihat, tapi mengapa aku seperti ini? Ya.. pasti ini karena pengaruh anggur sialan itu. ;Mencari kebenaran sendiri.

Adam memandang wajah mungil Jade berberapa saat, membelainya lembut... "Sial ini sangat menyiksa! Rutuk Adam merasakan sangat sesak di bawah sana, perlahan meraih selimut sutra putih dan menutupi tubuh polos jade dengan wajah suram menahan gejolak yang begitu meledak pada dirinya. "Aku harus pergi sebelum semuanya menjadi kacau!

Adam bergegas kearah pintu meninggalkan Jade yang tengah tertidur. "Klik! ;baru saja membuka pintu ruangan itu posisi setengah terbuka "Braak! ;Adam membanting pintu itu kembali tertutup mengurungkan niatnya meningkatkan ruangan "Aku menginginkannya... Sekarang! Saat ini juga! ; Ucap Adam serak.

Next chapter