webnovel

Bab 25 Pertemuan (2) Jhony

Sepasang mata hitam pekat itu tak henti henti memandang kearah jade. Sorot yang begitu tajam seolah olah olah sedang mengamati setiap gerak gerik target di depannya dengan baik.

"Apa yang dilakukannya disini? Siapa pria yang sedang bersamanya... mereka terlihat sangat begitu akrab satu sama lain?

"Hmmmm... Jade apa yang kau lakukan saat ini... Apa kau sudah menemukan tempat tinggal dan bekerja? bagaimana bisa kau menolak niat baik ku dengan meminjamkan sebuah apartemen dan aku memberikan uang kepada mu. Kata Dr. Lee memandang kecewa ke arah Jade dibalik hot Americano yang tengah diminumnya.

Jade sudah menduga arah pembicaraan yang akan di katakan dr. lee kepadanya. Jade sudah mempersiapkan alasan yang masuk akal agar dr.lee tidak perlu khawatir dan curiga kepadanya.

"Ya aku sudah bekerja dr. Lee, disalah satu mini market 24 jam di tengah kota... gajinya lumayan aku dapat menyewa tempat tinggal sederhana dan dapat memenuhi kebutuhan ku sehari hari. Sambil mengangkat kedua bahunya Jade tersenyum lebar namun terkesan kaku kearah dr. Lee. Jade berfikir semoga dr.lee tidak mengenalinya semalam sewaktu berada di Vago, dengan mengunakan topen tentu saja akan membuatnya terlihat samar.

"Bagus... itu awal yang bagus Jade. Namun bila kau merasa sulit kau bisa mencari ku kapan pun kau mau, aku ada untuk membantu mu.

Sambil Dr. Lee memperhatikan Jade yang tengah asik memakan chesscake dengan sangat lahap tanpa ada rasa sungkan sedikit pun padanya. Biasanya para wanita begitu enggan menyantap makanan yang banyak mengandung lemak dan penuh dengan kalori tinggi terlebih didepan seorang pria tampan, cendrung mereka persikap anggun hanya memakannya sedikit atau tidak menyentuhnya sama sekali demi terlihat menawan namun sangat memuakkan. Berbeda dengan Jade, dia tidak perduli sedikit pun!

"Eeeh... apa yang anda La... ku...kan... dr. Lee!

"Sssstttt ..... Ada cream di bibir mu Jade.

Dr. Lee mengusap bibir Jade yang terkena sisa cream menggunakan ibu jarinya, dengan gerakan yang sangat lambat. Berhenti sesaat menatap bibir jade lalu menarik tangannya sendiri dan tanpa sadar dr. lee menghisap ibu jarinya sendiri yang terkena cream dari bibir Jade.

Jade salah tingkah, gugup atas tindakan dr. lee, namun segera di abaikanya oleh Jade dan mereka melanjutkan obrolan dan bercerita, sesekali mereka terlihat tertawa bersama, saling tatap dan kemudian terdiam lagi.

"Dr.lee bisakah aku mengundurkan diri? Hari sudah mulai senja, malam ini aku juga harus bekerja. kata Jade sambil menghabiskan ice americano miliknya.

"Kau bekerja malam??? Apakah itu aman untuk gadis seperti mu Jade! dr. lee menatap tajam tak percaya bahwa gadis di depannya ini bekerja di malam hari.

"Selama ini aku baik baik saja dr Lee, tenang saja ada pekerja lain bersama ku dia seorang pria yang sangat baik dan ramah. dia selalu membantu dan menjaga ku. kata Jade mencari alasan agar dr.lee tidak hawatir dan bertanya panjang lebar.

Namun raut wajah dr. Lee begitu suram, dia seolah tak bisa membiarkan gadis mungil dan polos seperti Jade harus bekerja di malam hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dr. Lee menahan semua rasa gelisahnya dalam hati.

"Baiklah!! Sampai disini saja dr.lee senang bisa bertemu dengan anda. di lain kesempatan biarkan aku menentukan tempat dan mentraktir anda. Jade memecahkan kesunyian di antara mereka berdua dengan mengedipkan sebelah matanya dengan santai.

"Hmmmmm... baiklah Jade! Kata dr. Lee dengan suara lemah.

Jade bangkit dari duduknya di susul oleh dr lee. Menuju pintu keluar La'Monde.

"Jade... izinkan aku mengantar mu pulang.

"Tidak! Tidak.... usah repot dokter, tempat tinggal ku tidak jauh dari ini... aku lebih suka berjalan kaki menikmati senja kota D. Tolak halus Jade.. tentu saja Jade tidak bisa di antar sampai tempat tingalnya itu akan membuatnya semakin kacau.

"Apa kau yakin Jade? Suara dan wajah dr. Lee terlihat kecewa.

"Tentu saja dr.lee. Sebaiknya anda cepatlah pulang, pasti anda sangat lelah mengingat kerjaan anda di rumah sakit. Senyum manis Jade mengembang indah pada dr.lee.

Jade membungkukkan tubuhnya di depan dr.lee mengucapkan selamat tinggal, tangan Jade di ulurkan untuk menjabat tangan dr.lee.

"Huup!

namun di tariknya tangan jade dan tubuh Jade seketika sudah tenggelam di dalam pelukan dr.lee,

"Jagalah diri mu Jade, hubungi aku bila ada sesuatu. Dr.lee melepaskan pelukannya dan menatap mata Jade dalam "Aku duluan Jade" Dr. Lee melambaikan tangannya dan berlalu pergi dengan mobil pribadi hitam Lamborgini memecah keramaian kota D.

Jade mematung... tak bergerak, otak dan tubuhnya seolah tak dapat berfungsi. Jade hanya dapat memandang kepergian mobil hitam itu berlalu dan menjauh. Jantungnya dari tadi tidak dapat di kontrol nya, setiap tindakan dr. Lee membuatnya terasa nyaman sekaligus membuat dirinya begitu bingung.

Dari arah pintu La'Monde seseorang yang dari tadi memandang Jade berjalan mendekati jade.

"Jade!! Jade!!

Jade tersadar mendengar seseorang memangil namanya, suara itu sangat akrab di telinga Jade. Jade menoleh dan memandang pria yang tengah memangilnya.

"Kak Jo!!! Wajah Jade berubah menjadi pucat dan malu, mengingat kejadian semalam. Jade belum siap untuk bertemu dan berbicara dengannya.

Dengan sigap Jade memasang kuda kuda untuk lari terbirit-birit untuk menghindari kontak dengan Jhony.

Melihat Jade yang berlari, Jhony pun ikut berlari untuk mengejarnya.

"Jade! Tunggu!! Jade!!! Aku ingin menjelaskan sesuatu!!! terus berlari mengejar Jade di keramaian kota D.

Jade tidak mengindahkan kata kata Jhony yang memanggilnya, Jade tetap berlari sekuat tenaga. Jade berlari bagaikan seekor kijang dengan kaki rampingnya tanpa henti, jarak mereka cukup jauh. Semua orang disana menatap mereka berdua dengan rasa aneh.

Sambil berlari Jade berfikir cara untuk melarikan diri, disana tidak ada taxi untuk dia tumpangi. Saat ini adalah saat puncak ramainya kota D, kepalanya tak henti hentinya mencari tempat yang kira kira dapat meloloskan dirinya dari Jhony.

Berberapa saat, mata Jade tertuju pada sebuah mobil hitam yang tengah terparkir di sisi jalan. Seseorang pria baru saja hendak memasuki mobil itu.

Dengan kecepatan kilat Jade berlari menuju mobil itu dan membuka pintu samping menerobos masuk kedalamnya tanpa tau siapa pemiliknya dan menutup pintu mobil dengan keras.

Jade memandang kearah belakang dari dalam mobil, dilihatnya Jhony masih mengejarnya. tapi jaraknya masih dalam titik aman.

Masih dalam posisi kepalanya yang memandang ke arah belakang, tangan Jade meraih lengan sang pemilik mobil. Di guncang guncangnya lengan itu dengan keras!

"Jalan! Jalan kan mobil ini! Aku akan membayar mu berapa saja yang kau minta, asal kau membawa ku pergi jauh dari tempat ini! Cepaaaat!!! Teriak Jade dengan nafas yang tersengal sengal karena lelah berlari tanpa menoleh sedikit pun kearah sang pengemudi.

Sang pengemudi memandang dengan dingin dan penuh amarah kearah jade, namun sang pengemudi tetap mengikuti permintaan Jade.

"Brrrummm...Bruuummmm...

Suara resing mobil itu menderu memecahkan keramaian kota dan melesat pergi dengan kecepatan tinggi membuat orang orang disekitar sana menoleh kearah mobil hitam itu dengan tatapan kagum.

Merasakan mobil yang Jade tumpangi melaju dengan pasti dan melihat Jhony semakin menjauh, Jade merebahkan tubuhnya dengan rileks di kursi penumpang karena merasa dirinya sudah aman!

"Huft... Terimakasih atas pertolongan anda.

Kata Jade sambil mengatur ritme suara yang keluar dari mulutnya, Merasa nafasnya telah teratur dan tubuhnya rileks Jade menoleh kesamping untuk melihat orang yang telah berbaik hati membantunya dan dengan memasang senyum manisnya plus dengan dua lesung pipi indahnya.

Namun itu berubah seketika menjadi Mata yang Melotot lebar, Seolah olah mata jade akan keluar dari tempatnya, Mulutnya menganga lebar. Melihat orang yang berada di sampingnya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!

Next chapter