webnovel

Bab 14 Cermin ajaib, katakan siapa wanita yang paling polos?

Adam menyalakan sebatang rokok dan menatap lurus kearah bathtub air hangat di depannya yang dirancang bergaya Jepang Classic yang dapat menampung 6 - 7 orang, sekarang sudah terisi oleh Simon, David dan dua orang wanita berbikini Sexy. Adam sungguh tidak tertarik dengan adegan di depannya.

Simon dan David tengah berendam sambil di pijat lembut oleh kedua wanita berbikini two piece yang sangat bangga memamerkan bentuk tubuh mulus dan Sexy andalan mereka. sesekali mereka berempat melontarkan pujian dan rayuan maut dan diakhiri dengan ciuman.

Adam duduk santai dengan kakinya di angkat ke atas meja kaca besar berbingkai lapisan emas. sesekali menyesap rokok yang ada di tangannya. Seorang wanita yang sangat sexy dan cantik sedang mendekap lengan Adam dengan manja sesekali jari lentiknya di mainkan di kancing kemeja hitam milik Adam.

Namun Adam terlalu malas untuk menanggapinya, Adam menyingkirkan wanita itu dari tubuhnya, seolah begitu muak dengan bau tubuh wanita itu yang terlalu berlebihan mengunakan parfum. Adam bangkit dan berjalan kearah dinding kaca memandang lurus kearah lantai bawah. terlihat begitu ramainya dibawah sana dengan seorang DJ wanita berpakaian mini dengan enerjik menghentak kan lantai dansa Vago.

Memasukan salah satu lengannya di dalam kantung celana hitam kainnya, Adam sudah mulai terlihat bosan dan terlalu lama menunggu minuman yang mereka pesan.

________

Di lantai bawah, Jade terlihat gugup mendorong sebuah trolli kecil berwarna gold. Di atasnya sudah ada Dua botol Wine mahal yang di taruh di dalam wadah metalik berisi es . Gelas gelas Cristal kecil runcing panjang berjejer rapi, dan beberapa kudapan kecil seperti buah Cherry manis dan kacang almond yang telah di sangrai dengan baik oleh koki handal milik Vago.

Jhoni menata trolli itu dengan apik, dan sempat berpesan kepada Jade untuk berhati hati karena trolli yang dia bawa itu berharga sama dengan sebuah mobil mewah sejenis Lamborgini, dan menyarankan Jade untuk menggunakan lift VIP.

Sebelum beranjak pergi, Jhoni menyentuh kepala Jade lembut, berpesan kepada jade untuk menjaga diri dan tetap fokus. Jhoni sudah tau siapa tamu terhormat yang berada di ruang VIP 1. Siap yang tidak mengenal Adam Lucas.Corp beserta dua sahabatnya Simon dan David.

Jade mengikuti instruksi jhoni, dia tengah didalam lift menuju lantai dua.

"Ting!

pintu lift terbuka, Jade melangkahkan kakinya dengan berat seolah memaksanya untuk berjalan kearah ruangan VIP 1 yang seluruh dindingnya berbentuk cermin.

Jade berhenti sebentar di depan dinding cermin itu, memandang dirinya di dalam cermin. kedua tangannya di tangkup kan di tengah dadanya seperti tengah berdoa dan bibir mungil merahnya sedikit bergerak gerak.

"Tuhan! Tetaplah bersama ku!

Ucap Jade berbisik pada dirinya sendiri.

Jade memandang tampilannya di dinding cermin dengan lebih mendekatkan wajahnya di cermin itu, merapikan topeng yang dia gunakan. Manik matanya yang berwarna Coklat muda sangat kontras dan lebih hidup dengan topeng bulu hitam yang dia kenakan.

Ditariknya mini dress itu sedikit ke atas agar dadanya tidak terlalu terekspos, namun saat di tarik ke atas dress bagian bawah ikut sedikit naik, sehingga membuatnya lebih memamerkan paha putih ramping miliknya. Jade menarik lagi ujung dress bawahnya untuk berusaha membuat tidak terlalu pendek.

Karena terlalu gugup... Jade lupa bahwa dinding cermin itu sama dengan Model dinding di ruangan kerja Vanessa.

"Arrrhg!!! Sial!!! Rutuk Jade sambil menghentak hentakkan kakinya berjalan menuju pintu VIP.

Didalam ruangan VIP, Adam masih berdiri didepan dinding kaca sambil menghisap rokoknya yang tinggal setengah dan dihembuskannya tepat didepan kaca.

Tentu saja Adam sangat leluasa melihat tingkah Jade yang pas berada tepat di depan mata adam yang hanya di halangi oleh dinding kaca setebal 5cm saja.

"Menarik!

Ucap Adam melihat seluruh tingkah Jade yang berada tepat di depannya. Senyum tipis penuh arti terlukis di bibir penuh milik Adam sambil membuang sisa rokok kelantai dan menginjaknya dengan sepatu kulit hitam mengkilat miliknya.

Adam berjalan mantap ke arah tengah sofa, senyum misteriusnya masih terlihat di bibirnya. Adam menghindari untuk duduk kembali bersama wanita itu.

Sekilas David dan Simon memperhatikan Adam saat menuju ke arah sofa, mereka melihat senyum tipis itu. Menurut mereka berdua Adam menemukan sesuatu yang menarik hati dan minat sahabatnya itu.

Mata adam begitu tajam menatap arah pintu masuk, menunggu dengan diam pintu terketuk dan terbuka oleh kedatangan wanita itu. Menurut Adam secara naluri dia bukan seorang wanita namun seorang gadis belia.... Kelinci kecil yang tersesat di sarang penuh hewan buas!

Next chapter