5 Takut dengan Sentuhan Choi Ji Ho **

"Hmpp!"

Pertengakaran Mu Xiu dan Ji Ho tak terhindarkan saat mereka bertemu pagi ini. Pertengkaran yang selalu dipenuhi hujatan keras dan berakhir degan gairah panas yang penuh amarah.

Choi Ji Ho mendesak Mu Xiu ke sofa dibawahnya. Ji Ho selalu tidak tahan untuk membungkan Mu Xiu dengan cumbuannya. Wanita itu terkadang cukup kasar dengan mulutnya dan satu-satunya cara menghentikannya adalah menciumnya dengan keras.

"Ji Ho, lepaskan aku!"

"Tidak sebelum kau memaafkan aku." Choi Ji Ho kembali melemparkan Mu Xiu ke sofa dan menciumnya dengan ganas.

Mu Xiu berkeras tak membuka mulutnya dan terus berusaha mendorong Ji Ho menjauh darinya. Jika saja Choi Ji Ho bukan tunangannya, maka Mu Xiu akan melaporkan ini sebagai tidakan pelecehan seksual.

Merasa Mu Xiu tidak bereaksi padanya, Ji Ho melancarkan serangan lainnya. Ciumannya berpindah ke daun telinga Mu Xiu. Ji Ho tahu di titik mana dia harus menyerang wanita itu untuk meluluhkannya.

Tangannya tak asal menggerayangi tubuh Mu Xiu. Dada kiri Mu Xiu adalah bagian terbaik untuk di goda.

"Ahhg, hentikan ini Ji…"

Kecupan Ji Ho membara dan ganas, tapi gerakan tanganya begitu lembut. Mau tak mau Mu Xiu meleleh dalam gairah. Tubuhnya terus berkhianat, Mu Xiu tidak bisa menolak setiap kenikmatan yang Ji Ho hantarkan dalam setiap sentuhannya.

Mu Xiu menyambut bibir Ji Ho pada akhirnya. Saling mengingkan adalah satu hal yang tersisa diantara Ji Ho dan Mu Xiu.

"Katakan kau memaafkan aku!" Ji Ho berbisik tepat di telinga Mu Xiu.

Tangannya telah beranjak turun menyentuh bagian belakang lutut Mu Xiu, bagain lain yang lemah untuk diserang.

Menyingkap rok Mu Xiu perlahan, Ji Ho menyelipkan tangannya di paha dalam Mu Xiu. Gerakan tanganya berhenti dan mengelus area itu. Jemari Ji Ho yang panjang secara tak sengaja mencapai kewanitaan Mu Xiu.

"Ahh, aku … aku memaafkanmu." Mu Xiu mungkin menimaktinya, tapi dia tidak bisa membiarkan Ji Ho bertindak lebih jauh lagi. Cukup hanya sampai di sana batasan mereka.

Namun setelah Mu Xiu mengatakan dia memaafkan Ji Ho, pria itu tak kunjung melepaskannya. Ji Ho kembali membungkam Mu Xiu dengan bibirnya. Sudah terlanjur, Ji Ho menginginkan kepuasaan itu sekarang.

Selama setahun lebih mereka bersama, Ji Ho selalu menghormati Mu Xiu yang ingin menjaga harta berharganya sampai pada malam pertama mereka.

Selama ini Ji Ho begitu berpengertian, meskipun terkadangan dirinya tak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh tubuh Mu Xiu. Mereka tak pernah pergi pada titik kenikmatan puncak.

Entah setan itu asalnya dari mana. Hari ini Ji Ho kehilangan kendali atas dirinya dan jika bisa dia ingin di antarkan pada puncak gairah itu.

"Nona Fang, aku …"

Untuk sesaat entah bagaimana perhatian Choi Ji Ho teralihkan dengan suara panggilan itu.

Han Ye Xi muncul di depan pintu dengan berkas-berkas di tangannya.

"Maafkan aku," Ye Xi segera memutar balik badannya dan menuntup pintu dengan keras.

Itu bukan seperti Choi Ji Ho tertangkap basah melakukan sesuatu yang kotor dengan sembarang wanita. Fang Mu Xiu adalah tunangannya. Bukan pertama kalinya juga Ye Xi menjadi saksi atas hubungan intim Ji Ho dengan Mu Xiu. Anehnya Ji Ho terus merasa frustasi dan malu saat Ye Xi melihatnya.

"Terima kasih telah memaafkan aku." Choi Ji Ho bangkit dan merapihkan dirinya.

Suasannya tak pernah secanggung ini sebelumnya. Biasanya Ji Ho akan tetap tinggal namun dia segera pamit pergi.

Han Ye Xi, memang malaikat penolong untuk Mu Xiu. Jika saja Ye Xi, tidak masuk mungkin saja dia dan Ji Ho mungkin telah melangkah lebih jauh lagi.

***

"Katakan apa aku tidak pernah memperingatkanmu?"

Choi Ji Ho menjebak Han Ye Xi ke sudut koridor. Bukan pertama kalinya Ji Ho memberi peringatan kepada Ye Xi untuk bertindak hati-hati di sekeliling Mu Xiu.

Kerugiannya kali ini terlalu bersar. Selangkah lagi Ji Ho sudah dekat dengan titik puncaknya. Tapi ia gagal sampai di sana karena Ye Xi.

"Kau tahu apa yang kulewatkan hari ini gara-gara tindakanmu?" Ji Ho membisikannya di telinga Ye Xi.

Untuk pertama kalinya interaksi mereka terentang sedekat ini. Choi Ji Ho bisa mencium aroma wangi yang begitu memikat. Ji Ho tidak yakin apa itu sejenis parfum atau wewangian dari mana. Kenapa aroma tubuh Ye Xi bisa seharum itu?

Pandangan Ji Ho bertemu dengan Ye Xi dalam ketakutan terhadap satu sama lain.

Ye Xi takut dengan tindakan kasar yang mungkin akan dilakukan Ji Ho padanya.

Sementara Ji Ho juga merasakan ketakutan, takut dengan gairah dalam dirinya yang tiba-tiba tertarik pada Ye Xi.

17 Agutus 2020

avataravatar
Next chapter