1 CHAPTER 01

Sore itu hujan turun sangat deras, tepat hari itu menjadi hari penting bagi pendaftar Perguruan tinggi di seluruh indonesia. Tidak hanya ratusan tetapi ribuan orang sangat menunggu hari itu, termasuk Alfa.

yup Alfa ini bisa dibilang anak yang agak ambis ya, eh nggak juga deh lebih tepatnya perfeksionis. Riwayat pendidikannya lumayan bagus, dari semenjak ia TK hingga SMA ia selalu mendapat rangking. Ia juga mengikuti beberapa lomba hingga ke tingkat nasional, tak hanya itu ia juga memiliki hobi mengambil gambar dan yaa dijadikan sebagai mata pencahariannya.

jujur dalam hatinya penuh ke khawatiran, ia khawatir karna belakangan terakhir hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai fotografer itu, sedangkan persiapan untuk UTBK tersebut belum matang sama sekali. Hari ini dia menunggu jawaban dari hasil belajarnya yang setengah-setengah itu, dan ia juga khawatir orang tuanya kecewa sebab ia anak tunggal.

waktu menunjukkan pukul 15:15 namun ia belum membuka pengumuman tersebut. Grup sekolah dan grup kelas sudah ramai, ada yang lolos seleksi dan ada yang tidak lolos seleksi. Saat waktu menunjukkan pukul 17:00 barulah ia membuka link tersebut dan.....

yup sesuai feeling, ia tidak lolos seleksi. Ia pun terdiam dan memutar otak apa yang harus ia katakan pada orang tuanya. Alfa mengambil buku gambar kecilnya itu dan mulai mencoret-coret buku tersebut dengan beberapa garis, tanpa sadar air matanya pun jatuh dengan sendirinya di buku gambar itu.

»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»

"Argghhh... go*lok, arghhh... ALFAAA... lu ngapain aja si? kalo kayak gini gua harus ngapain? gua harus bilang apa ke mama? ke papa? ahhhh t*lol banget jadi orang arghhhhh" Teriak Alfa di kamarnya

Tok.... tok.... tok.... (suara ketukan pintu)

"Alfa.... Sayang? kenapa nak? pintunya dibuka dulu mama mau masuk" sahut mama Alfa dari luar kamar

"i-iya tunggu mahh" Ucap Alfa sambil terbata-bata

Alfa pun bangkit dari kursi yang ia duduki dan berjalan menuju pintu kamar. Saat berada di depan pintu ia menenangkan dirinya agar tidak kelepasan saat mengobrol dengan ibunya.

"masuk mah.. " kata Alfa

"kamu kenapa? habis nangis ya?" tanya mama Alfa

"hm.. nggak" kata Alfa

"alah gak usah bohong, itu ingus kamu belom di lap tuh hahah" ucap mama Alfa

"ih apaan si mah, ga lucu. orang Alfa ga nangis, yakali seorang alfarizi nangis" ucap Alfa

"hmm.. ngomong-ngomong pengumuman kamu gimana? sini mama mau liat juga dong" kata mama

"tapi mah... " lirih Alfa

mama Alfa langsung melihat layar handphone Alfa tanpa basa basi, ia pun hanya tersenyum.

"ikut mandiri aja ya al? masih ada jalan kok" ucap mama

"mah.. cukup Alfa gak mau lagi. Alfa tuh udah gagal, mamah bayangin aja Alfa udah gak lolos di SNMPTN ini ga lolos SBMPTN" ucap Alfa

"tapi kan al, lewat mandiri bisa loh kamu emang udah coba? kan belom jangan overthinking gitu dong" kata mama

"mah... Alfa itu udah gagal, Cita-cita Alfa buat masuk kesehatan lenyap gitu aja. Terus kalau masuk mandiri Alfa gak mau jurusan lain mah"lirih Alfa

"sayang... jurusan lain juga bagus kok, nggak harus kesehatan. apalagi keguruan, itu bagus buat kamu" kata mama

"Alfa gak yakin mah, alfa gak minat. alfa nganggur aja mah, tahun depan baru daftar lagi" lirih Alfa

"gak.pokoknya mama gak mau kalo kamu nganggur, udah coba aja dulu daftar mandiri. mama yakin kamu bakal lolos seleksi di jurusan itu" ucap mama

avataravatar