webnovel

Eps.77

Angin malam menyapa tubuh Shea dengan ramah, sinar bulan purnama pun juga ikut menemani dirinya yang sedang duduk di balkon kamarnya. Dirinya begitu menikmati suasana malam yang indah hingga ia tak sadar bahwa Brian sang ayah sudah berdiri tepat di samping nya.

" ehermmm " tegur Brian, yang berhasil membuyarkan lamunan Shea

" papi.... sejak kapan papi ada di kamar aku? " Shea sedikit terkejut

" mungkin sekitar sepuluh atau sekitar lima belas menit yang lalu " Brian tersenyum sembari merangkul bahu Shea lalu mengecup lembut puncak kepalanya

" papi sangat bahagia setiap melihat senyum yang terlukis di wajah sendu ini " Brian sedikit mencubit ujung hidung mancung Shea

Shea melingkar kan kedua tangannya pada pinggang Brian, lalu menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik sang ayah

" Pi... aku sama Varez- " Shea menggantung perkataannya, saat melihat tatapan tajam dari mata sang ayah, perlahan dirinya melepaskan pelukannya dan dengan susah payah Shea menelan saliva nya.

Melihat ketakutan dari wajah sang putri, Brian justru malah tertawa terbahak-bahak sedang kan Shea masih menatap nya dengan raut wajah bingung

" papi sudah tahu sayang... " bola mata Shea membulat mendengar penuturan Brian

" apa Papi marah? " Shea sudah merasa gugup, dengan lembut Brian mengusap kepala Shea dengan penuh kasih sayang

" kenapa papi harus marah hmmm? kalau dia bisa buat princess mahkota papi ini bahagia " senyum bahagia Shea kembali merekah di wajah nya, ia kembali memeluk sang ayah dengan lebih erat

" aku sayang papi.... " gumam Shea didalam pelukan hangat Brian

" papi juga sangat menyayangi kamu, melebihi dari apapun " Brian mengelus lembut punggung putrinya.

******

Kring kring kring kring kring kring

Suara alarm dari ponsel Shea sudah bergema dikamar lebih dari setengah jam lalu, namun sang pemilik kamar tak kunjung juga bangun dari mimpi nya. Bahkan Shea semakin menenggelamkan tubuh mungil nya kedalam selimut tebal yang masih membuat dirinya merasa nyaman di atas kasur.

" oh astaga Shea... BANGUN!!!! "

Suara Shalu sedikit meninggi, saat mendapatkan Shea yang masih tertidur pulas sedang kan bunyi alarm sudah terdengar sampai lantai bawah.

" BANGUN!!!!!! " Shalu menarik selimut tebal yang membelit tubuh Shea secara paksa

" mommy.... aku masih ngantuk " ujar Shea dengan suara serak khas bangun tidur

" no!!!! it's morning Shea.... kamu itu anak gadis Loh sayang, bangunnya siang terus... gimana kamu nanti punya suami kalo masih manja kayak gini " omel Shalu sembari membereskan barang-barang Shea yang terlihat berantakan

" mommy heran deh sama kamu sebentar-sebentar rajin, nanti sebentar-sebentar lagi mengulangi kebiasaan buruk, dan ini contoh nya seperti sekarang " tambahnya yang sudah berkecak pinggang

" soalnya semalem aku bergadang mom, ngerjain tugas kampus " rengek Shea dengan mata yang masih terpejam

" ayo cepat bangun, semuanya sudah menunggu kamu di meja makan termasuk pangeran kamu Alvarez dia sudah datang jemput " perintah Shalu

Spontan nama terakhir yang di sebut oleh Shalu berhasil membuat Shea beranjak dari tidurnya.

" Alvarez? dia udah jemput? " mata Shea terbelalak, dan di balas sebuah anggukan dari sang ibu

Shea langsung lari tunggang langgang ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tanpa memperhatikan Shalu yang sudah ternganga melihat tingkah Nya.

" hah..... " Shalu menghela nafas lelah sembari berjalan keluar dari kamar Shea

Diposisi lain, Alvarez sedang duduk bersama Brian di ruang kerja untuk membahas sedikit tentang bisnis kerjasama mereka karena, siang ini mereka akan ada meeting bersama.

Shea menuruni anak tangga dengan cepat setelah bersiap untuk berangkat ke kampus, tapi sesampainya di ruang makan ia tak melihat keberadaan Alvarez melainkan hanya ada Oma, Opa, dan mommy nya.

" mommy ngerjain aku ya? " celetuk Shea dengan raut wajah sedikit kesal sambil menarik kursi tepat di hadapan Shalu

Anita, Gunawan dan Shalu hanya saling melempar pandang melihat raut wajah Shea yang kesal.

" katanya Alvarez udah jemput!! " gerutu Shea, ia menghempaskan tubuhnya di atas kursi makan

Mereka yang memandang Shea hanya mengulum senyum, dan sedikit melirik ke belakang Shea

" mommy sengaja bawa nama Alvarez supaya kamu cepet bangun... " omel Shalu

" aku fikir dia beneran ada " gumam Shea

" emang kalo Alvarez beneran ada kenapa? " goda Anita

" ya nggak ada apa-apa " Shea sedikit gelagapan

" yakin.... nggak ada apa-apa, " ledek Gunawan

" ihhhh Opa kok jadi ikutan Oma sama mommy ngeledek aku sih " sungut Shea

" emang Alvarez janji mau jemput kamu? " Selidik Anita

" iya... " jawab Shea dengan semangat

" duh duh duh... semangat nya " ledek Gunawan lagi

" iya dong.... kan dijemput pacar " Shea tak mempedulikan lagi ledek dari Opanya, kini ia fokus melapisi roti tawar nya dengan selai coklat

Diam-diam Anita, Gunawan dan Shalu tersenyum

" jadi, Alvarez itu pacar kamu? "

" iya dong!!! cowok paling handsome and cool di kampus " celetuk Shea dengan bangga, tapi seketika tubuhnya membeku, senyum yang tadi begitu merekah kini sedikit meredup karena mendengar suara lembut yang sangat ia kenal itu dari belakang tubuhnya

Susah paya Shea meneguk Saliva nya, ia menatap satu persatu wajah tiga orang dewasa yang duduk di hadapannya

" ehemmm ehemmm " suara deheman itu, berhasil membuat Shea menghentikan aktivitas nya

Perlahan Shea melirik kan matanya sebelum ia membalikkan tubuhnya ke belakang, Shea terperanjat saat melihat Alvarez yang sudah berdiri di belakangnya beserta ayahnya yang juga berdiri tepat di samping Alvarez memakai setelan kantor mereka dan seperti biasa Alvarez bersikap dingin dengan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya.

Brian dan yang lainnya hanya menahan tawa mereka agar Shea tidak malu, karena baru saja ia tertangkap basah memuji ketampanan Alvarez.

******

" ha-ha-ha " Alvarez tak henti-hentinya menertawakan Shea.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju kampus, Shea sangat malu karena pagi ini ia menjadi bahan ledekan keluarganya.

Shea menatap tajam Alvarez yang duduk di kursi pengemudi karena ia masih saja menertawakan Shea

" diem!!!!! " pekik Shea

" kamu lucu deh " Alvarez mencubit pipi Shea

" emang aku badut, yang lucu hah????? " ujar Shea dengan ketus, Alvarez semakin tertawa

" Alvarez berhenti ketawanya!!!!! " rengek Shea dengan memukul pundak Alvarez secara membabi buta

" kalo kamu masih ketawa, aku lompat nih " ancam Shea

" iya iya iya iya, aku berhenti ketawa... " alhasil Alvarez langsung membungkam mulut nya, pada hal ia masih ingin tertawa

Shea melipat kedua tangannya di depan d**a, lalu membuang pandangannya keluar jendela, sedang kan Alvarez mengulum senyumnya

" kamu nggak kekampus? " tanya Shea yang kembali melihat Alvarez di samping nya

" hari ini aku nggak kekampus, soalnya ada meeting sama beberapa klien " Jawab Alvarez yang masih tetap fokus mengemudi

" jadi, kamu kerumah sengaja jemput aku? padahal kan kalo kamu sibuk aku bisa bawa mobil sendiri "

" nggak apa-apa, lagian aku juga udah janjian ketemu sama Papi kamu dulu dirumah kalian sebelum kekantor, karena ada beberapa kerajaan yang harus kami bahas secara pribadi, so.... sekalian aja aku anter kamu ke kampus lagian satu arah juga kan " Alvarez mengedipkan sebelah matanya pada Shea lalu tersenyum manis padanya

" oh..... gitu " Shea hanya manggut-manggut

Mereka pun sampai depan gerbang kampus, saat Shea hendak membuka pintu mobil tiba-tiba Alvarez menahan pergelangan tangannya

" why...? " tanya Shea dengan bingung

" I love You " ujar Alvarez dengan lembut

Shea merasa tubuhnya melayang hanya karena tiga kata itu, jantung nya berdetak dengan kencang seakan ingin melompat keluar.

" I love you more " ucap Shea dengan wajah yang sudah merah merona

Alvarez mengecup kening Shea dengan penuh kasih sayang, sebelum sang kekasih keluar dari kuda besinya

" bye... " Shea melambaikan tangan nya pada Alvarez saat ia sudah keluar, mobil sport itu pun kembali melaju meninggalkan area kampus.

Hati Shea begitu berbunga-bunga, sepanjang jalan koridor ia senyum-senyum sendiri dan ia tak mempedulikan banyak pasang mata yang memperhatikan dirinya.

Saat sudah memasuki kelas, Shea masih saja tersenyum ia tak sabar menunggu hari siang untuk kembali bertemu dengan sang pujaan hati.

" woy!!!!! kenape Lo????? senyum-senyum sendiri... kesambet baru tahu rasa Lo!!! " tegur Janet saat dirinya sudah duduk di sebelah Shea

" Jan..... I ' m falling in love " binar cinta Dimata Shea begitu nyata, berbeda saat ia masih bersama dengan Yesaya

" Alvarez?? " goda Janet dengan senyum evil nya, Shea mengangguk pelan karena begitu meresapi hati nya yang sedang jatuh cinta

******

Yesaya sedang duduk di kursi kebesaran nya, pandangan nya lurus keluar jendela memandang langit yang cerah. Masih terekam dengan jelas di memory ingatan nya saat melihat kebersamaan Shea dan Alvarez di pantai, lalu saat pertemuan mereka yang tak disengaja di caffe yang membuat dirinya dan Alvarez memperebutkan Shea, dan di saat itu pula Shea mengungkapkan isi hatinya

" mungkin udah saatnya gue mengakui, kalo Alvarez berhasil merebut posisi Lo di hati gue... Lo tau, Alvarez selalu ada buat gue dalam suka maupun duka dan dia nggak pernah mengumbar janji apapun ke gue!!!! meskipun Lo lebih dulu hadir dalam kisah gue tapi itu nggak sebanding dengan apa yang gue rasain saat gue deket Alvarez.... dan satu hal lagi, gue nggak perduli seperti apa perasaan Alvarez ke gue, karena gue nggak pernah takut untuk menerima kenyataan... berani mencintai seseorang itu artinya juga harus siap untuk jatuh ke dalam lubang yang akan mengakibatkan sebuah luka.... Lo juga harus paham, kalo cinta itu tahu kemana dia harus melangkah kan kaki untuk pulang entah itu ketempat yang lama atau ketempat yang baru "

Kalimat panjang yang Shea lontarkan padanya terus berdengung di gendang telinga nya, bahkan kalimat itu juga sama persis yang di lontarkan oleh Alvarez waktu itu padanya.

Yesaya merasakan sangat sesak di dalam d**anya, dan sakit yang teramat dalam di hatinya. Ia sangat menyesali keputusan yang sudah dia ambil dahulu, namun sudah terlambat untuk dirinya ucapkan pada Shea ibarat kan nasi yang telah menjadi bubur

PRANGGGGGG!!!!!!!

Sebuah gelas di atas meja ia hantaman pada dinding ruangannya, Yesaya menyugar rambut nya dengan kasar.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu terdengar dari luar

" masuk!!!!! " teriak Yesaya

Pintu ruangan nya terbuka, seorang laki-laki termenung saat melihat pecahan gelas yang berserakan di atas lantai

" Yesaya..... Lo kenapa? " tanya laki-laki itu

" nggak!!! " ujar Yesaya dengan auranya yang tidak bersahabat

" gue tunggu Lo di caffe depan " laki-laki itu tidak ingin berbasa-basi, karena ia tahu percuma bertanya lebih dalam pada sahabat nya saat ini, karena masih di selimuti dengan amarah.

******

Sekarang Yesaya dan Daniel sudah berada di di caffe yang berada tak jauh dari kantor nya, Daniel menyuguhkan secangkir cappucino pada Yesaya

" ada masalah apa lagi ? " tanya Daniel yang memecah kan keheningan antara mereka

Yesaya masih tak bergeming, ia hanya mengaduk-aduk cappucino nya.

" apa ini tentang Valentine lagi? " tambah Daniel

" bukan!! " jawabnya singkat

" lalu ? "

" Shea!!!! " Daniel mengerutkan keningnya saat mendengar nama itu

" Shea? ada masalah apa Lo sama Shea? " Daniel menyenderkan tubuhnya pada sofa yang saat ini ia duduki

" Shea, jatuh cinta sama Alvarez " kini giliran Daniel yang tak bergeming, ia menatap iba pada sahabat nya itu

" kali ini gue bener-bener kehilangan Shea " lirih Yesaya

" apa Lo yakin? " Daniel masih belum percaya atas penuturan Yesaya

" iya, gue yakin... karena gue liat sendiri cinta yang tulus di mata Shea, saat dia ngungkapin semua isi hatinya tentang perasaan nya untuk Alvarez ke gue " Yesaya mengusap wajahnya dengan frustasi

Daniel masih tak bergeming, ia hanya menepuk pundak Yesaya dengan lembut, memberikan sedikit kekuatan untuk sahabat nya itu

Next chapter