webnovel

Eps.52

Shea dan Janet sudah berada di parkiran menuju mobil mereka masing-masing

" She, Lo langsung kerumah gue atau pulang dulu? tanya Janet yang sudah hendak masuk ke dalam mobilnya

" gue langsung kerumah Lo aja " jawab Shea sebelum masuk kedalam mobilnya.

Baru sampai pintu gerbang kampus, Shea menangkap sosok pria yang ia kenal bahkan sangat ia kenal, ia menghentikan laju mobilnya namun saat ia baru saja keluar dari mobilnya sosok pria itu sudah menghilang, Shea mengedarkan pandangannya mencari sosok pria yang ia lihat tadi tapi tetap tak menemukan nya

" perasaan gue aja kali ya " batin Shea, lalu kembali masuk kedalam mobilnya dan melaju meninggalkan area kampus.

Sepanjang perjalanan, Shea terus mengingat sosok pria tadi tapi ia tetap mencoba tenang karena ia yakin mungkin itu hanya halusinasi nya saja, dan agar tak mengganggu konsentrasi nya menyetir Shea kembali menghentikan laju mobilnya di persimpangan. Ia menghela nafas lelah lalu mengusap wajahnya dengan lembut, Shea mengambil ponselnya didalam tas yang sedari tadi bergetar, terlihat nama Janet di layar ponselnya

" hallo "

*****

" bentar lagi gue sampe "

*****

" kenapa nggak dari tadi!!!! "

*****

" ya udah gue beli dulu "

Setelah memutuskan panggilannya, Shea kembali melajukan mobilnya tak selang berapa lama ia memakirkan mobilnya di sebuah minimarket

*****

" Shea mau? " tanya Samudera yang sudah berada di rumah Janet bersama dengan yang lainnya

" iya dia mau... " jawab Janet singkat

" kalian udah dapet kabar dari Yesaya lagi ? " tanya Vino, Ragil dan Samudera menggeleng sedangkan Janet dan Daniel hanya diam namun saling melirik satu sama lain.

" Cheryl apa kabar ya? " gumam Ragil

" cie... pangeran kecebong kangen sama Cheryl si cewek yang nggak pekaan " ledek Samudera

" tadi gue udah telfon dia, katanya dia juga mau kesini " ucap Daniel

" serius...??????? " Ragil terlihat sangat bersemangat, Daniel hanya mengangguk

" terus Nabila????? " kali ini Vino yang terlihat antusias, membuat Daniel, Janet, Samudera, dan Ragil kompak memasang raut waja penuh menyelediki

" gue cuma nanya " Vino terlihat gugup

" kayaknya gue mencium bau-bau cinta deh di hati Lo " ucap Ragil dengan wajah jahilnya

" nggak..... " kilah Vino dengan kesal

" ngaku aja kali Vin.... nggak usah sok jual mahal, Nabila sama cowok lain mampus Lo " ejek Samudera, namun langsung mendapat lemparan botol bekas dari Vino

terdengar suara mobil yang berhenti di halaman rumah Janet

" nah..... itu pasti Cheryl sama Nabila " ucap Daniel santai

" hai guys.... " benar saja itu mereka berdua yang baru saja datang, mereka pun saling berpelukan melepaskan rindu, kemudian kembali terdengar suara mobil berhenti di halaman rumah

" nah yang ini pasti Shea " ucap Janet, Shea pun masuk dengan membawa dua kantung cemilan pesanan Janet dan yang lainnya

" hai Shea.... " sapa mereka semua, di sambut senyuman hangat oleh Shea.

" makin cantik aja Lo She... " puji Samudera

" bener " sambung Daniel, Shea hanya tersenyum

" eh Shea sekarang udah jadi kakak Loh..... adiknya kembar pula " ucap Janet dengan menuangkan minuman di gelas

" serius? " tanya mereka semua, Shea hanya mengangguk

" selamat yah She... " ucap mereka semua

" makasih ya " balas nya

" oh ya She... gimana, udah ada kabar dari Yesaya? " tanya Nabila,

" nah iya, gue juga sebenarnya mau nanya itu dari tadi... " sambung Cheryl

Shea masih diam membisu, menatap satu persatu sahabatnya dan hanya gelengan yang bisa ia lakukan sebagai jawaban

" tu orang kebangetan banget " gerutu Nabila

" udahlah guys, kita nggak usah bahas soal Yesaya... tiba massanya tu orang pasti balik kok " ucap Daniel yang masih fokus pada ponselnya

Jadilah sore itu hingga malam mereka bercanda dan tertawa bersama sudah lama mereka tidak kumpul seperti ini, Shea juga merasa sangat rindu akan kehadiran Yesaya di tengah-tengah mereka.

" inget ya..... kalian semua harus dateng ke party gue " ucap Janet sambil mengantar kan teman-teman nya ke depan pintu

" iya... kita pasti datang " ucap mereka semua.

*****

Shea sudah berada dikamar, merebahkan tubuhnya yang sedikit merasa lelah ke kasur berukuran king size, ia memejamkan matanya mengingat semua kenangan nya bersama Yesaya dulu, tak lama kemudian Shea mengambil sebuah kotak yang berisikan foto-foto Yesaya dan beberapa aksesoris yang pernah di berikan Yesaya untuk dirinya. Shea mengambil sebuah kalung perak yang berliontin kan bintang lalu kembali memakai nya, Shea tersenyum pada dirinya di cermin saat melihat kalung yang sudah melingkar kembali ke leher nya.

Menjelang pagi, Shea sudah bangun sangat awal karena ingin mempersiapkan kamar untuk adik kembarnya yang akan bersebelahan dengan kamar miliknya, kamar yang bernuansa warna biru malam itu terlihat sangat indah, ada papan nama besar yang menempel di dinding kamar.

" ini kamar buat baby twins ya She.... " tanya Ajeng yang baru saja menyelesaikan pekerjaan nya

" iya jeng... gimana menurut Lo ? "

" bagus She.... apa lagi kamu mendekor nya dengan kasih sayang, itu terlihat sangat sempurna " puji Ajeng, membuat Shea terharu.

" oh ya, aku udah siapin sarapan kamu di meja makan ya "

" makasih banyak ya " Ajeng hanya tersenyum, lalu kembali pada pekerjaannya yang lain.

Shea menghela nafas puas melihat betapa indahnya kamar ini, ia sudah tak sabar menunggu kedatangan adik kembarnya.

Dimeja makan ia hanya sarapan sendiri, karena Baik Brian maupun Anita dan Gunawan masih berada di rumah sakit, sesudah sarapan ia hanya mondar mandir di teras rumah menunggu kepulangan ibu dan adik-adiknya.

Bik Yasmin dan Bik Ani yang melihat tingkah Shea hanya mengulum senyum

" sabar non... bentar lagi sampe kok, jadi non Shea tenang saja " ucap bik Yasmin

" tapi kok lama banget ya bik " Shea masih belum tenang

Tak lama kemudian, sebuah mobil Alphard berwarna putih masuk ke gerbang, Shea langsung melebarkan senyumnya saat melihat sosok Shalu keluar dari mobil dengan Brian yang memapah tubuh Shalu berjalan di iringi oleh Anita dan Gunawan yang masing-masing menggendong adik kembarnya, Shea menghambur ke pelukan Shea bahkan beberapa kali ia mencium pipi ibu sambung nya, lalu beralih mencium adik-adik nya.

" non Shea udah dari tadi Lo tuan nyonya nungguin.... " ucap bik Yasmin

" udah nggak sabar nunggu dedek bayi " sambung bik Ani, mereka semua hanya tersenyum.

" Taraaaaaaaaaaa ini kamar Sean dan Sharen " Shea membuka kamar dengan bahagia

" wahhhhhh " baik Shalu dan yang lain pun ikut berdecak kagum

" ini semua kamu yang buat? " tanya Anita

" iya dong... " Jawab Shea dengan bangga

" iya Oma, Shea yang ngelakuin ini sendiri kita semua mau bantuin tapi Shea nya nggak mau... dia bilang ini khusus buat baby twins jadi harus dia sendiri yang ngerjain " ucap Ajeng dengan sopan

" makasih ya sayang... sudah menyayangi mereka " ucap Shalu dengan mata berkaca-kaca

" ini belum seberapa, dengan apa yang udah mommy lakuin buat aku dulu " Shalu kembali memeluk putri nya itu

" Papi kenapa? " tanya Shea sambil mengurai pelukannya pada Shalu, ia melihat wajah sang ayah seperti sedang kesal

" dari tadi mommy kamu terus yang di peluk, Papi nggak di peluk " jawab Brian dengan berpura-pura kesal

" cie... cemburu nih ceritanya " goda Shea,

" udah tua aja masih cemburuan... " sambung nya, membuat mereka semua tertawa melihat wajah kesal Brian, Shea pun beralih memeluk Brian tak lupa juga mengecup pipi sang ayah.

Brian melihat Kilauan kalung liontin bintang di leher Shea, ia tau dari siapa kalung itu karena Shea pernah menceritakan itu padanya, ada sorot kesedihan di mata Brian yang sulit di artikan, melihat perubahan sikap Brian, Shalu mengusap lembut pundak kokoh milik Brian.

Next chapter