webnovel

Eps. 128

Shea sangat bahagia karena berada didekat orang-orang yang sangat dia sayangi, di tambah lagi anak yang masih berada di dalam kandungan nya saat ini sebagai pelengkap kebahagiaan nya.

Kehamilan Shea kini sudah menginjak sembilan bulan, tinggal menunggu hari untuk kelahiran buah hatinya. Alvarez sangat bahagia karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan malaikat kecilnya, begitupun dengan Brian yang juga turut bahagia untuk menantikan kelahiran cucu pertamanya.

Shea sudah dirawat di rumah sakit karena kemarin Shea mengeluh sakit perut. Shea duduk di kursi roda menghadap jendela kaca rumah sakit, menikmati hujan yang turun deras di luar sana. Begitu banyak kenangan yang tersimpan di dalam hatinya. Mulai dari pertama kali Shea kembali ke Negara nya, bertemu dengan teman-temannya, kisah cinta nya bersama Yesaya, hingga akhirnya cinta Shea berakhir pada laki-laki dingin seperti Alvarez.

" kamu lagi mikirin apa sayang ? "

Shea sedikit terkejut ketika merasakan tangan kokoh memeluk dirinya dari belakang, dan sekilas mengecup pipi Shea yang sudah terlihat cubby, aroma maskulin ini selalu memberikan Shea ketenangan dan kenyamanan.

" kamu dari mana? jangan pergi lama-lama " ujar Shea dengan manja

" aku hanya pergi ke kantin untuk minum kopi, kamu belum menjawab pertanyaan aku sayang, apa yang sedang kamu pikirkan? "

Shea melepaskan pelukan itu, kemudian berbalik badan untuk memandang seseorang yang berada di belakangnya. Shea bisa dengan jelas menatap bola mata biru kehijauan itu.

" tidak ada, aku hanya tidak sabar menantikan malaikat kecil kita " ucap Shea dengan mata berbinar

Alvarez sedikit berjongkok di hadapan Shea lalu kembali membawa Shea kedalam dekapannya, Shea menyandarkan kepalanya pada dada bidang Alvarez tempat ternyaman baginya.

" terimakasih sudah memilih, dan mencintai ku Shea "

" terimakasih juga sudah menerima diri yang masih banyak kurang ini "

Alvarez mengecup puncak kepala Shea dengan penuh cinta dan kasih sayang.

*********

Shea sudah masuk kedalam ruang Operasi, sebenarnya Shea menginginkan untuk melahirkan anak nya secara normal namun karena ada sesuatu yang menyebabkan Shea tidak dapat melahirkan normal dan akhirnya keputusan final keluarga akhirnya Shea harus melahirkan anak nya secara Caesar.

Shalu dan Anita tak berhenti berdoa untuk kelancaran persalinan Shea, Janet dan Ajeng juga berada di sana, sedari tadi Brian tak berhenti mondar mandir di depan pintu ruang operasi, rasa cemas, takut, bahagia terus berlalu lalang di benak Brian dan Haidar. Sedangkan Alvarez menemani Shea di dalam ruangan Operasi.

" kalian berdua jangan khawatir, Shea pasti baik-baik saja " ujar Gunawan yang memecahkan keheningan.

Beberapa menit kemudian terdengar suara tangis bayi, mereka semua yang menunggu di ruang tunggu serentak mengucapkan syukur, Seorang dokter keluar dari ruang operasi.

" selamat Tuan, Nyonya, ibu dan anak selamat dan sehat " ujar Dokter

" bagaimana dengan jenis kelaminnya? " tanya Anita dengan antusias

Shea dan Alvarez sengaja tidak memberi tahukan jenis kelamin bayi mereka, karena ingin memberikan kejutan untuk keluarga mereka.

" bayinya laki-laki nyonya, dia sangat tampan seperti ayahnya " jawab dokter

Mereka semua terlihat sangat bahagia, karena sejujurnya mereka memang menginginkan cucu laki-laki sebagai penerus Alexander Group dan Taxmania Group kelak. Meskipun jika Shea melahirkan bayi perempuan mereka juga akan bahagia.

Shea sudah pindah kedalam ruang perawatan, di sana sudah banyak yang datang untuk menjenguk Shea dan Alvarez versi kecil. Rona bahagia di wajah mereka sangat terlihat jelas, Gilang dan James sedari tadi bersaing untuk menggendong putra Alvarez.

" gue yakin, nih anak kalo besar nanti jadi idola di sekolah nya " ucap Gilang

" bener banget, dari kecil aja udah ganteng banget kayak bapaknya " sambung James.

" Lukas sama Nayla kapan Pulang? " tanya Alvarez

" I'm here Bro "

Sontak mereka semua beralih melihat ke sumber suara. Tepat di depan pintu, Lukas dan Nayla sudah berdiri di sana dengan senyum manis di wajah mereka.

Alvarez, Gilang dan James bergantian memeluk Lukas yang baru saja tiba

" jadi Siapa namanya? " tanya Shalu setelah mengambil bayi tampan itu dari gendongan opa-opa nya.

Alvarez tersenyum, lalu menatap lekat wajah Shea " SyahRez Alvano Alexander "

Mereka semua tersenyum dan mengangguk setuju atas nama yang di ucapkan oleh Alvarez.

" selamat datang kedunia sayang " gumam Shalu setelah mengecup bayi mungil di gendongan nya saat ini

Brian berjalan mendekati Putrinya yang masih terbaring lemah. Mata Brian berkaca-kaca melihat wajah Shea yang masih terlihat pucat.

" Papi bahagia Shea..... papi sangat bahagia, terimakasih sudah melahirkan cucu untuk papi " kecupan kasih sayang kembali Shea dapat kan dari sang ayah.

*********

Kediaman Alexander sudah ramai tamu yang berdatangan untuk menghadiri acara syukuran cucu Brian Alexander sekaligus acara lamaran Ajeng. Banyak orang ternama yang datang mengingat bahwa Brian, Alvarez, dan Haidar bukan lah orang biasa.

Morgan dan keluarga nya langsung mengambil penebangan pagi agar cepat sampai untuk menghadiri acara itu. Kedatangan Morgan juga bukan hanya untuk menghadiri acara itu, tapi juga melamar Ajeng.

Di dalam kamar, Ajeng sudah terlihat sangat cantik dengan gaun yang membalut tubuh mungilnya. Shea sengaja meminta acara lamaran Ajeng di satukan dengan acara syukuran putranya.

" aku deg-degan banget Shea " ucap Ajeng

Shea tersenyum, merangkul pundak Ajeng yang sudah menegang, nampak sekali Ajeng terlihat sangat gugup.

" Lo tenang jangan nervous, gue yakin acara pasti berjalan dengan lancar " balas Shea

" seharusnya kamu nggak perlu gabungin acara syukuran nya baby Vano sama acara lamaran aku Shea..... " ujar Ajeng

" apaan sih, udah Lo nggak usah banyak ngomong yang penting sekarang Lo siapin diri aja karena sebentar lagi Morgan dan keluarga nya sampai " balas Shea.

" Sayang, ini Vano rewel terus kayak nya dia laper deh "

Tanpa mengetuk pintu, Alvarez masuk sambil membawa baby Vano, dengan cepat Shea beranjak, kini baby Vano sudah berada di dalam gendongan Shea.

" hey sayang, kamu laper ya nak " Shea mengambil botol susu yang sudah sedari tadi dia siapkan untuk putranya.

" aku keluar yah " Alvarez sedikit memberi senyum pada Ajeng kemudian beralih mengecup kening Shea sebelum beranjak pergi.

Setelah menyesap habis susunya, baby Vano pun terlelap dalam dekapan Shea.

" ternyata dia ngantuk " Shea tersenyum manis menatap putra nya yang sudah terlelap.

" kamu beruntung banget punya Alvarez yang sangat mencintai dan menyayangi kamu " ujar Ajeng.

" sebentar lagi Lo juga akan mendapatkan laki-laki seperti idaman Lo " balas Shea

" Guys, Morgan sama Keluarga udah dateng " kali ini giliran Janet yang menghampiri Shea dan Ajeng.

" Lo tenang " ucap Shea saat kembali melihat ke gugupan di wajah Ajeng.

Shea, Janet, dan Ajeng pun akhirnya keluar dari kamar. Banyak pasang mata yang memandang ke arah mereka bertiga yang menuruni anak tangga. Morgan tersenyum bahagia saat melihat Ajeng.

Alvarez langsung menghampiri Shea dan mengambil alih untuk menggendong baby Vano.

Suara tepukan tangan bergemuruh setelah Morgan dan Ajeng saling bertukar cincin. Bik Ani tak dapat membendung air matanya lagi kemudian memeluk Ajeng dan Morgan secara bergantian.

Setelah beberapa kali menghadapi masa-masa sulit, akhirnya Brian Alexander berhasil membawa kembali keluarga nya dalam kebahagiaan. Putri kesayangannya kini sudah memiliki keluarga nya sendiri, bahkan Shea kini jauh lebih dewasa setelah memiliki seorang anak.

Brian beralih memandang anak kembar nya yaitu Sean dan Sharen yang duduk tepat berdampingan dengan Shea dan Alvarez. Anak kembar nya yang masih sangat membutuhkan perhatian serta kasih sayang dari dirinya.

Sentuhan lembut menyadarkan Brian dari lamunannya, wajah cantik Shalu kini ada di hadapannya.

" ada apa? " tanya Shalu

" tidak ada..... " Mata Brian masih fokus memandang anak-anak, cucu dan menantunya.

" terimakasih " ujar Brian membuat Shalu mengerutkan keningnya

" terimakasih karena selalu berada di sisi ku apapun keadaannya, mengingatkan aku saat aku lupa.... memberikan aku anak-anak yang lucu seperti Sean dan Sharen " sambung nya

Shalu tersenyum " terimakasih juga, karena kamu sudah memberikan aku kesempatan untuk menjadi bagian dalam hidupmu "

" kamu ada adalah tempat untuk aku berbagi, dan menitipkan semua kerinduanku padanya yang sudah tidak ada sini "

" walaupun dia tidak ada disini, tapi dia memiliki tempat tersendiri di hati kamu, tak ada yang bisa menggantikan posisi dirinya di dalam hati kamu.... aku tahu, kamu sangat mencintainya lebih dari apapun, bahkan mungkin melebihi cinta kamu padaku " ucap Shalu tanpa ragu

" kamu juga memiliki tempat tersendiri di dalam hati aku "

Brian memeluk Shalu setelah mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang. Sean dan Sharen berlari menghampiri mereka lalu ikut memeluk Brian dan Shalu.

Dari kejauhan Shea menatap Keluarga sang ayah dengan penuh haru, sesekali Shea menyeka air matanya yang hendak jatuh. Alvarez merangkul istrinya tak lupa juga baby Vano yang masih setia di gendongan Alvarez.

Alvarez membawa dua orang yang dia cintai menghampiri Brian dan Shalu untuk ikut bergabung dalam rasa bahagia ini. Brian beralih mengambil baby Vano dari Alvarez, kemudian berkali-kali mengecup pipi gembul baby Vano.

Semua mata kini tertuju pada keluarga yang sedang berbahagia itu, dan tepukan tangan kembali bergemuruh.

END~~~