webnovel

Kisah Cinta Salsa

Dengan status sebagai istri dan menantu konglomerat, Salsa bukan tidak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, karna meski orang tuanya tergolong dari keluarga yang mampu membuatnya hidup mewah dia juga anak tunggal namun dia dak semena mena menghamburkan kekayaan ayahnya. Salsa tetep ingin bekerja apalagi dia menikah tidak dengan pacaran maksudnya ndak mengenal banyak perilaku atau carakter suaminya akan berbeda kalo kita sebelumnya saling mengenal.

Waktu itu nyonya titik langsung ngajak anak laki lakinya ketemu Salsa di kantor tempat salsa bekerja, Alvian menurut saja apa kata mama tercinta kalo ndak ancaman mautnya sang mama adalah tinggalin bisnis papamu yang bikin kamu jadi enak enak nangkring kaki tinggal printah dadi boss. Mamanya bukan dak tahu gimana alvian di luar sana yang gonta ganti pasangan tentu hasil bocoran dari sang supir yang kena sogokan sang mama.

" Gimana vin, pilihan sang mama, cantik, yang penting bagi mama di jaman ini dia berhijab dan santun sama yg lebih tua," nyonya titik menunjuk pada Salsa yang lagi melayani nasabah. alvian mengiyakan saja, dasar nyonya besar dibantah juga percuma. "dak semua yg berhijab itu baik ma," bantahnya, "minimal dia menutup tubuhnya biar ndak dilihat laki laki yang sekarang. punya mata double tanpa kedip," sebutan mama untuk laki laki yang berkaca mata hitam tapi matanya di dalam jelalatan, nyindir anak sendiri yang sekarang lagi memakai juga. "ah terserah mama deh, vian ada janji sama klien baru nih nanti, bisa segera ndak, apa mama mau nih order yang didepan mata bernilai tinggi hilang gara gara urusan dak jelas," gerutu alvian yang merasa waktunya terbuang percuma.

Mama mendekati security menyampekan maksudnya menemui mbak CS yang bernama Salsa sosok yang cocok menurutnya untuk incaran jadi menantu. "sampekan sama mbak Salsa, ditunggu nyonya titik di kursi tunggu," security langsung melanjutkan pesan tersebut pada yang berhak, "mbak Salsa ada yang nyari, nyonya titik, " ucap security sambil menunjuk pada wanita tengah baya yang ada di kursi tunggu customer, Salsa mengikuti arah tunjuk security, nyonya titik pun melambai ke arahnya dan dibarengi anggukan salsa dan senyumnya. Salsa melihat jam tangan menunjukkan angka 12.15 WIB sekalian istirahat dia pun membalik name tag miliknya yang ada di meja kerja menjadi tulisan 'istirahat' dan pamit pada rekan sebelahnya untuk keluar duluan. Salsa menghampiri nyonya titik.

"assalamualikum, nyonya titik," sapa salsa sambil melirik pria yang terlihat berpenampilan rapi ala orang kantoran tapi sepertinya dia angkuh tanpa peduli tetap ngadep smartpone nya.

"nak salsa, mama mau ngenalkan anak cakep nih yang tempo hari mama ceritakan," bener bener dwh orang tua bikin malu anaknya, apa dikira udah dak laku sampe harus ditawarkan ke publik, oh god, harga diri alvian anjlok beberapa kilo, membuat alvian mendongak dan dipaksa mama dengan menyenggol tulang rusuk alvian agar sedikit perhatian pada nih cewek pilihan mama.

Alvian berencana menjabat tangan cewek di depannya, namun buru buru ditarik karna cewek tersebut menagkupkan kedua tangannya. wah yang beginian nih pasti orisinil, batinnya sedikit tertarik. Itulah awal perkenalan Salsa dengan suaminya Alvian Kristianto.

Satu hal yang paling kuingat dari alvian adalah dia begitu menghormati perempuan, pertama mamanya dan kedua istrinya aku.

"Kalo kamu memutuskan menerima keinginan mama untuk jadi istriku, maka yang perlu kamu ingat, mama hanya punya aku, dan aku dak akan membuatnya menangis, dan jangan pernah membuatku pada suatu pilihan antara mama dan dirimu,"

Flashback off

Salsa memberesi meja kerja dan mengunci nakas, mamastikan tidak ada yang tertinggal sebelum dijemput Vian untuk setor muka ke mertua yang super duper peduli akan anaknya, sampai daleman yang mau dipakai mas vian, mama ikut beliin. Mana enak nikah sama anak kesayangan mama yang selalu diapsenin, 'Salsa mas mu sudah makan belum' atau 'Salsa hari ini jadwal mas mu nganter ke butik temen mama' atau sekedar 'menantu ajak suamimu ke rumah mama' setiap hari bisa tiga kali telpon sekedar ngingetin hal sepele kayak minum obat.

Dan yang membuatku sedih akhir akhir ini sikap mama sedikit berubah setelah tahu, aku menderita kista setahun lalu dan akan mempengaruhi reproduksiku alias susah hamil. Ini menjadi masalah buat kami, karna Vian anak tunggal meskipun aku juga sama anak tunggal.

Next chapter