1 Sebuah kekalahan

kadang kita merasa paling hebat dalam sebuah hubungan, merasa keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang paling bijaksana.

hidup memang sebuah kompetisi, dan kita terlahir dengan jiwa kompetitif yang tinggi, merasa harus memenangkan semua yang menjadi lawan. nyatanya tidak, melawan diri sendiri pun kita tak mampu.

larut dalam emosi, terhanyut dalam kesedihan, dan selalu mengutamakan diri sendiri alias egois .

padahal banyak yang harus kita sadari seperti membedakan hal "keinginan" dan "kebutuhan". hakekatnya kita perlu membedakan hal "mengalah" dan "melawan".

tentunya ada hal yang harus kita lawan, dan ada pula yang harus kita biarkan menang, seperti kita harus melawan diri kita sendiri, keegoisan kita, dan rasa ingin memiliki yang tinggi.

dan hal yang harus kita biarkan menang seperti argumen orang lain yang menjatuhkan kita namun sesungguhnya itu benar, kita belum cukup baik.

seperti orang yang sangat kau cintai tapi tak bisa kau miliki, karena kau belum cukup untuk dia, atau ada seseorang yang lebih tepat buat dia.

sesungguhnya itu bukan kekecewaan, kita hanya berfikir bahwa kita sedang dikalahkan.

iya kita sedang di kalahlan, kita dikalahkan dengan perasaan kita sendiri

mengapa kita tidak pernah sekalipun berfikir untuk mengalah? membiarkan hal yang baik terjadi.

mengikhlaskan semua yang bukan seharusnya milik kita

memang berat, namun bukankah seorang pemenang adalah ia yang pantas mendapatkan apa yang dia usahakan dengan cara yang baik?

pada akhirnya kita dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu terus menjadi kalah, ataukah mau berusaha menjadi pemenang?

avataravatar
Next chapter