Tapi Rezqi sedikit mengabaikan hal tersebut. Bukan bermaksud tidak sopan atau lancang berkurang ajar, akan tetapi Rezqi merasa lebih mendahulukan gotong royong itu sendiri. Dan mungkin, setelah usai membersihkan kali tersebut barulah ia akan bertanya langsung kepada Babeh Djaja soal apa dan mengapa. Juga, tentu kondisi Shari sendiri yang sempat membuat ia berpikir aneh-aneh karena ucapan Abah Malih dan Haji Rahman semalam itu.
Seiring para warga yang didominasi para pria itu membersihkan kali, para wanita pun bermunculan demi mengantarkan berbagai macam makanan ringan dan tentu yang lebih penting adalah air minum, ada juga yang membawakan kopi, es sirup, juga es teh manis.
Hanya butuh dua jam saja bagi mereka-mereka itu untuk membersihkan kali tersebut, kini kali itu terlihat sudah jauh lebih baik. Bahkan, aliran air yang semula lambat terlihat lebih deras dari sebelumnya. Juga, warna air kali itu sendiri yang awalnya keruh kecoklatan, kini terlihat sudah semakin jernih saja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com