1 Pertemuan Yang menegangkan

Sekelompok anak kecil sedang bermain bola disekitar komplek perumahan. Namun saat sedang ramai - ramainya suasana, salah seorang dari mereka mendang bola dengan begitu kencangnya hingga melesat jauh dan memasuki halaman rumah seseorang.

"Hei Tira ... cepat ambil bolanya.." kata seorang dari anak-anak itu.

"A...h malas ah...yang lain aja.." sahut Tira malas.

"Hei Tira inikan gara - gara kamu, kamu lah yang ambil" seru anak-anak itu memaksa Tira.

Akhirnya dengan sangat terpaksa Tira pun pergi dan menuju halaman rumah itu. Karena takut pada sang pemilik rumah akhirnya Tira, memutuskan untuk memanjat pagar halaman belakang rumah itu, tepat dimana posisi bola itu berada.

Saat Tira berhasil memanjat Tira pun segera mencari bola agar dapat secepat pergi dari halaman pemilik rumah tersebut. Saat benda yang dicarinya sudah ditemukan Tira pun bergegas pergi namun, saat hendak pergi Tira melihat seseorang yang akan loncat dari lantai 3 rumah itu.

Disaat anak normal lainnya memutuskan untuk pura - pura tidak tahu dan pergi. Tira malah memutuskan untuk menegur seseorang yang berdiri di tiang balkon lantai 3 itu.

"Mas kalau mau meninggal jangan disini!!!" teriak Tira pada orang itu.

orang itu pun terkejut saat aksinya di hentikan oleh seorang gadis kecil berlumuran lumpur dibajunya.

"Si.....siapa kamu, apa yang kamu lakukan dihalaman rumah saya!!" tanya orang itu pada Tira dengan nada ketakutan.

"Saya anak kompleks sini yang suka main bola ituloh om.." jawab Tira dengan santai, seakan - akan sedang tidak terjadi apa - apa.

"Pe....r..pergi kamu!!" usir orang itu.

"Om gini, Kalau om mati belum tentu om masuk surga, jadi lebih baik om pikir lagi deh"

balas Tira yang masih mencoba menghentikan aksi konyol dari orang yang bahkan tidak dikenalnya.

"Anak kecil seperti kamu tidak mengerti, masalah apa yang ku alami PERGI!!!" teriak orang itu pada Tira.

"Om Turun dulu baru saya pergi!" bujuk Tira dengan santai.

Pria itu sedikit terkejut mendengar jika anak kecil yang terlihat keras kepala itu mulai terlihat nurut. Tapi karena dia ingin anak kecil itu cepat pulang akhirnya dia mendengarkan kata - kata Tira dan datang menghampiri Tira.

"Nah...! sekarang saya sudah turun, kamu bisa pergi da..." orang itu terdiam seribu bahasa oleh pelukan besar Tira yang tiba-tiba padanya.

Bahkan Tira mengucapkan beberapa kata pada pria tersebut katanya

"Seseorang memiliki banyak masalah dalam hidupnya kamu boleh menangis sejadi - jadinya hari ini, tapi besok kamu harus menerima dan mulai menghadapi masalah mu dengan baik,"

Mendengar perkataan Tira, sontak membuat pria itu menangis haru hingga meringkuk, pria itu terus menangis lalu menatap mata Tira dengan berbinar - binar dan lalu dia mengantar Tira keluar rumahnya.

Tira pun keluar dari rumah pria itu sambil membawa bola. Tira pun di sambut oleh teman - temannya dengan wajah yang cemberut.

"Kamu ngambil bola atau nyolong mangga sih Tira..! lama banget..," seru teman - temanya yang kesal karenanya.

"Hehe sorry guys.. tadi pemilik rumahnya datang jadi ya ngumpet dulu," jawab Tira santai.

Tira merasa jika kejadian yang telah terjadi itu, tidak perlu dia ceritakan pada teman - temannya.

Dan siapa sangka teman temannya pun percaya dengan kata - kata Tira dan mereka bermain hingga matahari terbenam.

Beberapa hari berikutnya hal sama terjadi lagi. perbedaanya adalah saat Tira masuk lewat cara yang sama dengan hari kemarin tentu saja, seseorang sudah menunggunya sambil memeggang bola itu.

"Nih..! bola mu..." kata pria yang hampir saja membunuh dirinya sendiri beberapa hari yang lalu.

"Makasih, nah.. ginikan enak udh gak mau terjun bebas lagi..hehehe.." kata Tira mengejek pria yang dia selamatkan kemarin.

"Ya...ya.. Makasih ya dek sebelumnya kenalan dulu..Saya Angga, Angga Mahesa!" jawab pria itu mengabaikan ejekan Tira.

"Saya Tira !" jawab Tira sambil menjabat tangan pria setengah mapan itu.

Dan beginilah awal dari sebuah kisah cinta yang tak di rencanakan itu.

to be contine you

avataravatar
Next chapter