Tinggal Serumah dengan Cinta Pertamaku

18+ Berbagi rumah musim panas dengan teman sekamar yang keren seharusnya menjadi mimpi yang menjadi kenyataan, bukan? Tapi tidak demikian ceritanya jika orang itu adalah Justin… satu-satunya orang yang pernah kucintai… yang sekarang membenciku. Ketika nenekku tiada dan meninggalkan setengah bagian dari rumah di Pulau Aquidneck, ada kondisi yang kurang ideal: setengah bagian lainnya akan menjadi milik seorang pria yang dia bantu besarkan. Pria yang sama yang telah berubah setelah hatinya kuhancurkan saat kami remaja, bertahun-tahun yang lalu.  Remaja yang sama yang sekarang menjadi pria dengan tubuh yang gempal dan kepribadian yang keras yang cocok dengan tubuhnya. Aku tidak bertemu dengannya selama bertahun-tahun, dan sekarang kami hidup bersama karena tidak satu pun dari kami yang mau menyerahkan rumah itu. Bagian terburuknya?  Dia tidak datang ke rumah itu sendirian. Aku akhirnya menyadari hanya ada segaris tipis perbedaan antara rasa cinta dan benci.  Aku bisa melihat melalui senyum puas yang disungging nya.  Di balik itu semua… anak laki-laki yang kulukai dulu masih ada di sana.  Begitu juga hubungan kita. Masalahnya adalah ... sekarang saat aku tidak bisa lagi memiliki Justin, aku tidak pernah sangat menginginkannya dalam hidupku seperti saat ini.