webnovel

Dia, sama seperti pemandangan yang indah

Editor: Wave Literature

Wanita mabuk ini tiba-tiba bergegas menghampiri Wen Mo yang sikapnya dingin. Sekilas ia terlihat sedang mengernyitkan alis.

Asistennya, Qin Yu berdiri di belakangnya dengan sekelompok pengawal dan tertegun melihatnya.

Apakah Er Shao akan dilecehkan? benarkah? pasti akan dilecehkan!

"Kamu egois"

Setelah itu, Wen Mo telah kembali dengan sikapnya yang dingin.

Wen Mo sangat menghormati seorang wanita. Dia tidak pernah mendorong wanita dengan kasar, malah dengan sangat sopan memperlakukan seorang wanita. 

Wen Mo adalah seorang pria dengan suara yang dingin, nadanya anggun, tenang dan merdu.

Chi Wan tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tubuhnya terasa semakin panas.

Suhu tubuh pria ini sangat rendah, hingga membuat rasa dinginnya mengalir dari telapak tangan ke ujung jantung. Chi Wan merasakannya dengan sangat nyaman.

Chi Wan telah kehilangan akal sehatnya. Ia bersandar di lengan Wen Mo, pipinya ditempelkan pada dada Wen Mo dan ia menutup matanya. 

Sentuhan yang dingin, membuatnya tanpa sadar mendesah. 

Qin Yu sambil menelan air liur tertegun melihat hal itu ke. Tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali melihat tuan mudanya melakukan hal seperti itu.

Bukan hanya Qin Yu yang tidak memahami situasi, tetapi Wen Mo juga sedikit mengernyitkan dahinya. 

Wanita ini, sepertinya salah minum obat. 

Wen Mo menarik lengan nya perlahan dengan lembut.

Pikiran Chi Wan menjadi kacau dan tidak bisa memikirkan apapun dengan benar. Ia hanya tahu bahwa dirinya menginginkan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang diinginkan. 

Ia mengedipkan matanya dan menatap pria yang lebih tinggi darinya.

Hidungnya mancung, bibirnya kemerahan, dan wajahnya sangat tampan. Namun wajahnya tampak lelah, kulitnya yang terpapar terkena polusi membuatnya terlihat kusam. 

Sepasang mata yang sipit itu terlihat tenang dan tidak memantulkan cahaya.

Wen Mo memandanginya dengan tenang. Dia bertanya kepada Chi Wan apa yang telah terjadi. Karakter Wen Mo yang sangat tenang membuat orang yang mengenalnya merasakan kedamaian saat melihatnya.

Pria seperti itu membuat wanita tertarik dengan aura kewibawaan yang terpancarkan dari dalam tubuhnya. Namun mereka tidak berani mendekatkan diri.

Jika pikiran Chi Wan seperti orang normal yang tidak terkena pengaruh anggur yang memabukkan. Dia pasti bisa mengendalikan diri untuk menghidar dari keadaan yang membahayakannya ini.

Tetapi pada saat ini, Chi Wan hanya melihat ketampanannya seperti anggur yang memabukkan dan bunga poppy yang memanjakan. Dan ia sangat ingin mencobanya. 

Chi Wan juga tidak sadar apa yang telah dilakukannya. Tanpa sadar tumitnya terangkat, lalu menciumnya.

Ciuman ini seperti sebuah sumbu yang tersulut. Membakar semua alasan yang tersisa. 

Terjebak? !

Bulu kuduk Qin Yu merinding !

Mereka saling berpelukan. Selama 25 tahun Wen Mo menjaga ciuman pertamanya. Namun Chi Wan telah memenangkan ciuman pertama itu.

Sebagai asisten pribadinya yang dipercaya, Qin Yu berjanji akan menjaga keperjakaan tuannya. 

Di depannya Chi Wan merengek meminta cium. Semoga sikapnya tidak menimbulkan masalah. Dengan wajah datar tanpa ekspresi Wen Mo diam beberapa detik. 

Matanya terlihat tenang. Dia tidak menghiraukan wanita yang tidak dikenalnya itu. Ia melihat Qin Yu mengambil tangan Wen Mo, menggenggam pergelangan tangan dan menyeretnya pergi. 

"Lepaskan." Chi Wan memberontak

sebelum Chi Wan diseret keluar, Wen Mo tidak berkata apapun.

Qin Yu hanya bisa menarik kembali tangannya.

Wen Mo mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya dan menyeka lipstik yang menempel pada bibirnya, tetapi tidak bisa menghapus sentuhan ciuman yang tersisa.