4 Perasaan Hati Hannah yang Sesungguhnya

"Kalian tahu, seperti apa rasanya ketika sedang jatuh cinta?"

Apa itu seperti mendengarkan musik yang nada iramanya akan terngiang-ngiang sepanjang hari?

Atau itu seperti kebutaan semata yang tidak dapat dilihat tapi bisa untuk dirasakan?

Atau sesungguhnya jatuh cinta itu seperti ulat yang kemudian bermetamorfosis menjadi kupu-kupu, yang terbang ke atas langit tapi tidak bisa tergapai?

Tetapi ketahuilah bahwa jatuh cinta itu akan membuat detak jantung kalian berirama tidak beraturan. Bahkan, jatuh cinta akan membuat kalian jatuh dengan apa yang di namakan patah hati.

jadi, sudah siapkah untuk kalian merasa jatuh karena cinta?

karena rasa sakit ketika sedang jatuh cinta itu sungguh luar biasa. Seperti yang sedang dirasakan oleh Hannah kketika jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, Dylan.

rasa sakit yang Hannah rasakan benar-benar menganggu kehidupannya. Rasa sakit yang Hannah alami sangat merusak hari-harinya. Rasa sakit yang Hannah dapatkan saat ini, menghancurkan dunia dan semestanya. Setiap malam Hannah harus menangis karena hatinya terluka.

Teruntukmu, D. Hai apa kabar? semoga kau selalu bahagia, ya. Aku di sini selalu menantimu. Apa kau tahu itu? aku rasa kau tidak tahu. Ya, aku memang bodoh karena tidak memberitahumu bahwa aku jatuh cinta padamu. Tapi jujur saja, aku tidak punya keberanian untuk itu. Aku terlalu takut jika nantinya akan mendapat penolakan darimu. Jadi, apa yang harus aku lakukan? menunggu atau beralih dengan yang lain. Jika aku memilih untuk membuang perasaan ini, itu sama saja aku menyerah, bukan? tapi apa aku harus menjadi perempuan jahat yang harus merebut kekasih seseorang? apa aku sanggup melakukan semua itu? jika seandainya aku berhasil pun, apa kau mau hidup bersamaku? Aku tidak mengerti tentang apa yang sedang direncanakan oleh semesta. Aku bimbang dengan masa depanku sendiri. Adakah akhir bahagia yang akan bisa aku dapatkan nanti? Aku takut jika hidupku harus sesedih ini. Aku tidak bisa membayangkan jika harus hidup tanpamu, kekasihku. Aku mohon ... berikan aku jalan untuk bisa menggapaimu. Bahkan jika sama sekali tidak ada jalan untuk aku bisa menggapaimu, setidaknya berikan aku jalan untuk terbebas dari rasa sakit ini. Jujur, aku tidak kuat menahan rasa perihnya seorang diri. Jujur, aku tidak sanggup berada dalam situasi seperti ini secara terus menerus."

"Dan ini adalah lembar kesekian dari catatan harianku. Di sini pun, masih tertulis bahwa aku masih mencintai sahabatku sendiri, Di sini pun masih tertulis bahwa aku belum bisa melupakannya. Di sini pun masih tertulis bahwa aku masih setia menangis sepanjang malam karena kebodohanku. Entah sampai kapan aku harus meneteskan air mata ketika menulis di catatan harian ini. Entah sampai kapan aku harus merasakan sesak yang begitu mendalam. Entah sampai kapan aku berharap padanya. Bukankah itu sama saja dengan aku membangun patah hatiku sendiri? lantas, mengapa aku masih saja menunggu cintanya."

"Aku tidak tahu sampai kapan bisa bertahan dalam hubungan seperti ini. Jika aku sudah lelah, aku akan berhenti untuk mengejarmu."

"Hai buku harianku, mau sampai kapan aku menuliskan kata-kata sedih dalam buku ini? Mau sampai kapan aku terus meneteskan air mata ke atas kertas ini? Mungkinkah di beberapa halaman selanjutnya aku akan menuliskan akhir kisahku yang bahagia, atau justru sebaliknya?"

"Aku berharap ... akan ada tulisan manis yang aku tulis di buku harian ini. Aku sudah terlalu letih jika terus menerus menulis dengan perasaan yang terombang-ambing. Aku lelah. Sangat lelah. Aku ingin menulis dengan senyuman kebahagiaan."

"Dan kebahagiaan itu selalu ada ketika aku bersamamu, babu. Karena bersamamu, aku bisa tersenyum, tertawa, dan menangis bahagia. Apa kau tahu, kau adalah candu dalam hidupku. Aku tidak bisa jauh darimu. Aku ingin selalu berada di sisimu untuk selamanya. Mahal na mahal kita."

"Sekali lagi, aku akan selalu mencintaimu. Hari ini, esok, atau nanti, perasaan cintaku padamu tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Aku berjanji."

"Jadi aku mohon, jangan pernah meninggalkanku dalam keadaan apapun. Aku akan selalu setia menunggumu. Sampai kau sadar dengan sendirinya bahwa aku memang sangat, sangat, dan sangat mencintaimu tanpa syarat apapun."

-Hannah dari catatan buku harian-

•••

Balita Today!

(Berita hari ini!)

River Antonio Juarez adalah aktor, model, penulis lagu, novelis dan bahkan seorang penyanyi ternama di kota Manila yang terkenal berkat lagu ciptaan dan judul film yang sama dengan novel ciptaannya sendiri; "Berikan aku cintamu". Sebagai pengingat, River sendiri adalah salah satu peserta dari ajang tahunan yang selalu diselenggarakan setiap pertengahan tahun. River menjadi peserta yang hanya berhasil sampai di 5 besar. Walaupun tidak menyambar gelar sebagai pemenang, tetapi kesuksesan River mengalahkan sang juara utama. Bahkan, River menjadi satu-satunya mantan kontestan yang sudah banyak mengeluarkan karya.

Sebagai pengingat, karena River mengalahkan kesuksesan sang juara, dia mendapat tawaran untuk bermain film yang bertajuk sesuai dengan namanya. "River, River, River." sesuai arti yang ada, terdapat banyak tantangan ketika River berada di rumah karantina sampai namanya melambung tinggi saat ini. Berkat film perdananya tersebut, nama River semakin naik ke kalangan masyarakat.

Berkat kemampuan aktingnya yang mumpuni saat di ajang pencarian bakat tahunan, River dipercaya untuk menjadi pemeran utama dalam projek film keduanya dan dipercaya juga untuk menjadi pengisi lagu di film tersebut. Bahkan, lagu perdana yang dia keluarkan meledak di pasaran.

Berita cahaya! Geser ke halaman selanjutnya ...

Melalui debut film pertamanya yang meledak di pasaran, bahkan sampai tayang di Negara tetangga, karir dari seorang River Antonio Juarez semakin melejit. Di tahun yang sama, River mendapat tawaran job seperti kembali bermain film, mengeluarkan lagu terbaru, menjadi model sekaligus brand ambassador, dan bahkan River sendiri pun menyempatkan waktu untuk menciptakan lagu sendiri dan membuat karya tulisan yang begitu indah.

Bersambung di halaman 5...

Semua karya yang sudah River keluarkan dalam beberapa tahun terakhir, masih setia dinikmati oleh Rivernation. Para penggemar setianya. Namun sangat disayangkan, dua tahun setelah River sedang berdiri di atas puncak, River membuat pengakuan melalui akun sosial media pribadinya. Pengakuan itu menyatakan bahwa dia akan beristirahat sejenak dari dunia hiburan karena ingin fokus dan menikmati masa mudanya bersama keluarga tercinta dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Tidak hanya itu, River berniat melanjutkan studinya yang sempat terhenti.

Menurutnya, waktu dia untuk berkarya saat ini sudah cukup. Dia sudah terlalu sibuk dengan segala urusan belakangan tahun terakhir. Saatnya untuk dia menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Karena dia tidak ingin menghilangkan masa mudanya.

Dan ketika dia sudah kembali, beredar sebuah foto bahwa River dekat dengan sesama jenis. Berbagai pernyataan miring pun tercipta dan beranggapan bahwa River adalah makhluk penyuka sesama jenis. Berita yang beredar semakin diperkuat ketika River mengunggah kebersamaannya dengan teman lawan jenisnya di akun sosial pribadi miliknya. Foto-foto yang beredar pun seperti menjurus bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih. Benarkah itu?

Apa pihak River akan membantah kabar burung itu atau malah membenarkannya? Mengingat River sendiri sudah kerap kali berfoto dengan orang yang sama dengan gaya yang cukup dibilang aneh.

Mari kita lihat tanggapan dari pihak yang bersangkutan.

Aku membaca berita harian edisi minggu ini karena tidak percaya dengan gosip yang beredar diluaran sana. Aku tidak habis pikir dengan orang yang membuat gosip murahan seperti itu. Aku berpikir bahwa ada seseorang yang secara sengaja ingin menjatuhkan karier idolaku, River Antonio Juarez. Bagaimana bisa, idola sejuta umat di negara ini ternyata memiliki hasrat bercinta dengan jenis yang sama.

"Kau percaya dengan gosip murahan yang mengatakan bahwa River penyuka sesama jenis?" Suara Alice Dela Verda terdengar dari dalam ruang masak. Hari ini, Alice sedang menyiapkan masakan untuk kami makan. Dia adalah koki rumahan terbaik di seluruh dunia. Masakan yang dia hidangkan tidak pernah gagal. Tidak salah jika Alice berada di satu atap yang sama denganku. Perutku tidak akan kelaparan.

Oh, bajingan, tentu saja tidak! Siapa yang akan mempercayai gosip murahan seperti itu?! Keparat!

"Hanya seorang penggemar bodoh yang mempercayai gosip sampah yang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," Kataku dengan nada yang memuncak. Aku benar-benar marah mendengar kabar buruk tentang River.. Bisa-bisanya beranggapan bahwa River tidak menyukai lawan jenisnya. Informan mana yang berani mengatakan seperti itu? Keterlaluan!

Bagaimana bisa mereka membuat gosip murahan seperti ini? Mana mungkin seorang River Antonio Juarez tidak menyukai lawan jenisnya. Oh, atau mereka belum tahu seperti apa ketampanan River tanpa mengenakan sehelai kain di badannya. Dan lagi, yang dilakukan River terhadapku tadi siang sudah membuktikan bahwa dia bukan seorang Gay, bukan seseorang yang suka terhadap sesama jenis. Dia jelas menyukai lawan jenisnya. Aku bisa merasakan itu! Aku bisa merasakan bahwa ada sesuatu 'Hal' yang aku rasakan saat kita pertama kali bertemu.

Alice mengambil posisi duduk tepat dihadapanku sambil menyodorkan piring penuh santapan makan malam kami yaitu kwek-kwek, salah satu jajanan kaki lima kesukaanku. Sudah pasti, Kwek-kwek yang Alice sajikan akan menjadi rasa bintang lima.

Hari ini, Alice mengenakan Kaos putih yang dipadukan dengan kemeja lengan pendek kotak-kotak. Dia adalah teman satu atapku, satu kampusku. Dan dia termasuk pekerja paruh waktu di salah satu stasiun radio terkenal di kota kelahiran kami. Kebiasaannya membicarakan orang lain adalah hal utama Alice untuk menjadi penyiar. Terutama di portal yang membahas gosip para artis. selain itu, dia juga menjadi juru masak yang hebat. Ilmu masak yang dia dapatkan tentu dari sang nenek yang menjadi koki handal di salah satu restaurant ternama di kota.

Dan ya, dia bagiku adalah seorang koki rumahan yang hebat. Makanan olahan yang dibuat oleh kedua tangannya itu akan menciptakan rasa yang luar biasa. Seperti kwek-kwek dengan cita rasa yang sedang aku makan, rasanya begitu menggoda. Rasanya benar-benar mengunggah selera nafsu makanku. Alice, terima kasih karena kau telah membuatku bahagia dengan menu masakanmu. Mungkin suatu hari nanti, kau bisa ikut kompetensi memasak.

Aku melahap beberapa bola-bola dari kwek-kwek kemudian memakannya, mengunyahnya secara perlahan, menikmati rasa yang membuat seperti terbang ke angkasa.

"Gosip gay-nya itu sudah menyebar luas bagaikan api. Dan itu akan berdampak bagi dirinya sendiri. Terlebih, River baru saja kembali ke dunia entertain. Atau hal terburuknya, reputasi dia sebagai selebriti multitelanta yang terkenal akan hancur begitu saja," kata Alice setelah menelan satu bagian kwek-kwek. "Sebenarnya, ya, kabar itu bisa naik ke permukaan karena River sendiri pun seperti membenarkan itu dengan mengunggah foto yang aneh di sosial medianya. Terlebih hal itu semakin diperkuat dengan sesi wawancara River beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa dia tidak terangsang ketika beradu peran dengan lawan jenisnya."

Alice benar. Gosip sampah seperti itu bisa merusak citra diri yang sudah dibangun oleh River selama bertahun-tahun. Susah payah River bangun, bisa jatuh dalam sekejap mata hanya karena gosip murahan seperti itu.

Aku tahu, selama River terjun di dunia hiburan memang tidak terlihat sama sekali dia dekat dengan seorang perempuan mana pun. Bahkan, di setiap postingan tidak ada sama sekali lawan jenisnya. Kebanyakan hanya foto dirinya sendiri dan satu teman sesama jenis yang kini menjadi gosip perbincangan. Tapi, apakah dengan itu bisa dijadikan kesimpulan bahwa River Antonio Juarez tidak menyukai lawan jenisnya? Dan ya, hal itu dijadikan amunisi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan karier-nya saat dia baru saja kembali ke dunia hiburan setelah berisirahat beberapa waktu karena ingin fokus dengan kelurganya sendiri dan pendidikan.

"Sepertinya harus ada sesuatu yang bisa membantah gosip tersebut," kataku, sambil mengunyah kwek-kwek "Seperti... mengekspos siapa kekasih River yang sebenarnya? Atau--" Perkataanku terpotong ketika dering ponsel milik Alice berbunyi.

Dia berjalan menghampiri ponselnya yang terletak di dekat meja makan. Suaranya mulai terdengar ketika sambungan sudah tersambung.

Aku mendengar dengan jelas obrolan antara Alice dengan orang di seberang sana. Ah, pacarnya sedang menelepon. Setiap kali melihat Alice dengan pacarnya, aku sedikit merasa cemburu karena tidak seberuntung teman satu atapku, Alice Dela Verda.

Haruskah aku meminta kepada Tuhan untuk kembali mengoreksi takdirku? Kemungkinan besar ada kesalahan.

Aku mulai menyantap habis kwek-kwek kesukaanku. Setelah bersih tanpa sisa aku meletakkan piring itu di rak kotor kemudian menaiki tangga untuk mengurung diri di dalam kamar. Namun, saat menaiki anak tangga kedua, suara Alice menghentikan langkah kaki kecilku.

"Kau mau kemana?" tanyanya ketika dia sudah mengakhiri sambungan telepon.

Haruskah aku berkata jujur padanya bahwa aku tidak suka melihat kemesraan yang dia bangun bersama kekasihnya? Ah, tidak mungkin! Bagaimana aku bisa mengatakan itu padanya? Dia teman baikku.

Dan bukankah seharusnya aku merasakan kebahagiaan yang sama saat teman baikku bahagia?

"Aku harus segera menyelesaikan naskah pertunjukkan untuk kampusku nanti. Acarany akan segera diadakan." aku berbohong. Naskah itu sudah selesai beberapa hari yang lalu. Dan besok aku harus menyerahkannya pada Tuan Rusco.

"Oh, ya, bagimana dengan rencana makan siangmu bersama Dylan? Semuanya berjalan baik-baik saja?"

"Yeah, Oo naman. (tentu saja.") aku berbohong. Lagi.

Aku tidak akan mengatakan padanya bahwa rencana makan siangku tidak berjalan dengan baik.

Kacau. Buruk. Hanya karena ulah satu perempuan yang tidak menyukaiku.

Uh-oh!

Aku jadi teringat dengan kejadian tadi siang saat aku tidak sengaja menumpahkan cairan minuman pada kemeja putih idolaku (dan untuk ini, saat ini, aku tidak akan memberitahukan pada Alice) dan ya, aku harus segera membersihkan kemeja putihnya dari noda yang tercetak jelas di sana. Agar dosaku bisa terampuni.

"Bye, Alice. Aku harus segera menyelesaikan naskahnya. Kalau tidak, aku tidak akan mendapatkan jatah tidur malam ini."

[]

Aku baru saja menyelesaikan tugas beratku (sepertinya) untuk menghilangkan bekas nodanya akibat tumpahan cairan di kemeja putihnya, sambil mendengarkan alunan musik melalui airpods. Untung saja, noda yang tertempel tidak susah untuk dihilangkan.

Ketika sedang membersihkan noda tersebut, pikiranku melayang pada kejadian tadi siang. Tepatnya saat dia mulai membuka kancing kemejanya untuk memperlihatkan betapa sempurnanya bentuk tubuh yang dia miliki.

Aku tidak bisa berkata apa-apa ketika dia memperlihatkan itu, tepat di depan mataku--seakan-akan mataku telah ternodai oleh pemandangan yang sangat ingin aku lihat. (Tapi sejujurnya, aku sudah sering melihat roti sobek River dari berbagai sumber media yang ada. Tapi kali ini berbeda, aku melihatnya secara langsung!)

Untuk pertama kalinya. Idolaku menelajangi dirinya sendiri. Dipertontonkan di depan umum dan aku yang melihat tubuh sempurnya itu dengan jarak yang sangat dekat.

Pikiranku seketika terhenti memimirkan hal itu ketika salah satu ponsel lainku yang tergeletak di atas nakas berbunyi.

8:30pm

My Babu: hi, Hannah!

9:10pm

My Babu: aku mohon, balas pesanku!

Aku hanya memgamati pesan masuk dari Dylan tanpa membacanya.

9:30pm

My Babu: kau marah padaku? Aku minta maaf untuk kejadian tadi siang. Aku menyesal. Sungguh.

My Babu: apakah kau tidak bisa memaafkanku?

My Babu: p!

My Babu: p!

My Babu: pig!

My Babu: awtsu, sorry. Typo :(

10:1pm

My Babu: Hannah, apakah kau di sana? Aku tahu kau sedang membaca pesan ini melalui panel notifikasi.

My Babu: apakah kau tidak akan membalas pesanku, lagi? Apakah kau akan membuatku terluka dengan sikapmu itu???

Dan kau membuatku sangat terluka dengan sikapmu tadi siang.

Apakah kau tidak tahu bahwa aku hanya mengatakan apa yang berlawanan dengan perasaanku.

Aku tidak menginginkan kau pergi bersama kekasihmu.

Yang aku inginkan adalah kau bersamaku. Di sisiku.

10:30pm

My Babu: besok, lusa, atau kapan pun. Aku bersedia untuk makan siang bersamamu.

Seen 10:30pm

Apa aku harus mempercayai janjimu, lagi?

Apa malam ini aku akan kembali menangis dalam tidurku?

Aku membiarkan saja Dylan terus mengirimiku pesan. Biarkan saja bahwa aku benar-benar terluka atas sikapnya. Dan jika aku menerima kembali ajakan makan siang bersamanya, aku takut jika Anabelle akan menghalangi lagi hubungan diantara kami berdua.

Anabelle sudah selalu melalukan itu padaku. Anabelle tidak akan membiarkanku dekat dengan kekasihnya. Anabelle akan selalu maju paling depan ketika aku berusaha mendekati Dylan. Anabelle adalah penjaga Dylan. Anabelle adalah Ratu kejahatan untuk diriku.

Anabelle Samantha Cruz, perempuan cantik yang mendapatkan julukan sebagai Ratu drama kelas kakap. Namanya sangat harum di kampus. Selalu menjadi nomor satu ketika akan diadakan pementasan di setiap tahun. Anabelle adalah ratu pemeran utama. Sampai sekarang ini, belum ada yang bisa menggantikan dia sebagai pemeran utama yang baik. Dia benar-benar berbakat dalam seni peran.

Tuhan ... bawa aku keluar dari masalah ini.

Aku sudah tidak sanggup terjebak dalam hubungan tidak sehat seperti ini. Dadaku selalu terasa sesak ketika melihat Dylan selalu bersama Anabelle. Aku cemburu. Hatiku terbakar api asmara. Aku tidak tahan jika terus berada dalam posisi seperti ini.

Sudah sering kali aku ingin membuang perasaan ini, tapi sama sekali tidak bisa. seakan-akan aku tidak mampu dan sudah jatuh cinta sedalam-dalamnya pada Dylan.

Rasanya ... aku ingin menghilang dari kehidupan Dylan. Rasanya aku benar-benar sudah tidak sanggup lagi. Aku ingin lari. Ingin menangis. Tapi sama sekali tidak bisa. Seakan kakiku sudah tertahan di atas tanah. Tangisanku seperti sudah mengering karena terlalu sering menangisi Dylan Sebastian Bruce, laki-laki yang beberapa tahun lalu hadir di kehidupanku memberikan warna yang berbeda.

Warna kehidupan dalam hidupku. Memberikanku senyum yang tulus. Memberikanku kehangatan, dan memberikanku segalanya.

Andai Dylan bisa menjadi milikku untuk selamanya. Sudah dapat dipastikan aku akan benar-benar bahagia hari ini, esok, atau nanti.

Tapi apa semua itu mungkin akan terjadi pada garis takdirku?

Aku berharap dan sangat berharap, bahwa Dylan akan benar-benar menjadi kekasih impianku. Aku tidak ingin perasaan ini hanya terabaikan begitu saja. Yang aku inginkan adalah Dylan bisa hidup bahagia bersamaku selama-lamanya.

Aku ingin menjadi satu-satunya perempuan yang selalu ada di samping Dylan, satu-satunya perempuan yang memberikan semangat, satu-satunya perempuan yang selalu ada ketika Dylan bersedih, satu-satunya perempuan yang bisa menjadi candu untuknya, satu-satunya perempuan yang bisa menjadi tempat pulang terbaik untuknya.

Karena aku, Hannah Dela Rosa, adalah perempuan yang mencintai Dylan Sebastian Bruce dengan sepenuh hati. Aku benar-benar tulus mencintainya. Aku tidak ingin siapapun melukai perasaannya. Aku akan menjadi orang pertama yang akan membuat Dylan bahagia.

Jadi aku mohon, biarkan aku bersanding dengannya.

Tanpa sadar, aku mulai bersuara sambil mengeluarkan nada. "Aku tidak mengerti tentang apa yang sedang direncanakan oleh semesta. Aku bimbang dengan masa depanku sendiri. Adakah akhir bahagia yang akan bisa aku dapatkan nanti? Aku takut jika hidupku harus sesedih ini. Aku tidak bisa membayangkan jika harus hidup tanpamu, kekasihku. Aku mohon ... berikan aku jalan untuk bisa menggapaimu."

Lantunan Hannah seketika terhenti ketika mendengar suara ponselnya berdering. Hannah melihat siapa nama penelepon. Ternyata Dylan.

"Apa kau belum puas untuk menyakitiku? Berikan aku sedikit waktu, Dylan."

Kembali, Hannah meneteskan cairan bening yang sedari tadi sudah tertahan di kelopak matanya. Hannah benar-benar tidak sanggup berada di dalam posisi seperti ini secara terus menerus.

Hannah ingin melupakan Dylan, tapi sama sekali tidak bisa. Bayangan wajahnya yang tampan selalu menghantui Hannah.

Hannah ingin hidupnya berjalan baik-baik saja. Tapi semesta tidak mengizinkannya begitu saja.

Hannah ingin bahagia, semesta tidak.

Hannah menginginkan Dylan, tapi semesta tidak mengizinkannya begitu saja.

Hannah ingin semua yang Anabelle miliki. Tapi lagi-lagi, semesta belum memberikannya izin.

Lantas, sampai kapan Hannah harus menunggu seperti ini?

avataravatar
Next chapter