2 PUTRI....?

Hai semuanya...

perkenalkan, namaku Layla Moon.

Aku anak tunggal, satu-satunya di keluarga Danuarta.

aku adalah anak perempuan yang sangat di manja oleh kedua orang tuaku.

Pagi yang begitu indah dengan sinar mentari, yang masuk melalu celah jendela kamar Layla. mata yang masih terpejam, akhirnya terbuka ketika mendengar suara alarm.

Layla bangun dengan semangat, karena tinggal sehari lagi pernikahannya dengan sang kekasih pujaan hati Gabriel akan dilaksanakan.

Gabriel merupakan teman semasa kecil Layla, dan kini menjadi teman hidup untuk selamanya.

***

Layla sangat senang, karena Gabriel ternyata mencintainya sama seperti ia mencintai Gabriel.

hari ini Layla mempunyai janji temu dengan Gabriel di sebuah toko di pinggir kota.

untuk membeli sesuatu, namun sebelum ke toko itu.

Layla berdandan yang cantik lalu keluar dari kamarnya dengan perasaan gembira.

" Pagi mami, pagi papi."

sapa Layla ketika menuruni tangga rumahnya.

" Pagi sayang, " sapa balik kedua orang tua Layla.

" Kau ingin kemana berdandan cantik di pagi hari seperti ini ? "tanya sang mami.

" Aku ingin pergi bertemu dengan temanku mam, aku janji akan pulang cepat. sekalian aku bertemu Riel, "

" Tapi nak, tidak baik keluar di disaat seperti ini, tidak baik. apalagi pernikahan mu besok, biarlah teman-temanmu yang datang kerumah."

ucap sang mama yang tampak cemas, karena menurut kepercayaan, bahwa calon pengantin di larang keluar saat hari pernikahan telah dekat.

Layla mendekat lalu mengecup pipi sang mami.

" Jangan khawatir mam, aku akan jaga diri."

Layla pergi meninggalkan kedua orang tuanya. hati sang mami tergerak ketika melihat senyum anak kesayangannya itu.

" Berdoa saja mi, semoga anak kesayangan mami itu selalu dalam lindungan Tuhan."

ucap sang Ronald mencoba menenangkan istrinya itu.

Layla turun dari sebuah taksi yang berhenti tepat didepan sebuah toko.

setelah membayar ongkos taksi, Tas layla tiba-tiba saja di rampok. Layla pun berbalik mengejar perampok yang membawa lari tas miliknya itu.

Sebuah motor melaju dari arah depan, dan menabrak Layla hingga tubuhnya jatuh terpental dan membentur aspal.

pandangannya mulai kabur, kepalanya terasa sakit, nafasnya terasa sesak.

'seharusnya, aku mendengarkan mami. mami, papi gab-briel...,' batin Layla.

hanya itu, penyesalan Layla lalu menutup matanya.

Layla berharap ada keajaiban yang bisa membuatnya, hidup dan bertemu lagi dengan gabriel serta kedua orang tuanya.

***

Suara kicauan burung terdengar di pagi hari.

suara samar-samar dari seseorang terdengar.

' Apakah aku selamat?? aku pasti selamat, dan suara yang aku dengar ini adalah suara mami dan papi yang mengkhawatirkan ku.' batin Layla.

Layla masih belum bisa membuka matanya. walaupun ia terus memaksakan dirinya, tapi tetap saja ia masih belum bisa membuka matanya.

setiap hari Layla selalu saja mendengar suara orang-orang yang mengkhawatirkannya.

hari pun mulai gelap. Layla mulai bisa membuka matanya secara perlahan.

Ia melihat samar-samar ruang itu. Layla terus memaksakan membuka matanya, hingga akhirnya ia sadar sepenuhnya.

" Di-dimana ini??" ujar Layla ketika melihat ruang yang tampak asing baginya.

Layla segerah turun dari tempat tidurnya, namun ia malah terjatuh ke lantai.

" AW..,," rintihan Layla.

" Tu-tuan putri.., tuan putri. akhirnya tuan putri sadar juga." teriak senang seorang wanita yang sedang membantu Layla.

"Si-siapa kamu?? dan dimana ini?!"tanya Layla pada wanita yang membantunya duduk kembali ke tempat tidurnya.

" tuan putri melupakanku? aaa...,hiks,hiks. padahal hanya tuan putri harapan saya dan hanya kita berdua saja yang hidup. tapi jika tuan putri melupakan saya,hiks,hiks.., bagaimana nasib saya kedepannya," rengek wanita itu di hadapan Layla.

Layla seperti orang linglung. tidak ada yang bisa ia pikirkan, tidak ada yang dapat ia ingat.

satu-satunya yang ia tahu, ia berada ditempat asing dengan seorang wanita yang memanggilnya putri.

namun tiba-tiba saja rengekan wanita itu berhenti dan ia pun terdiam.

'ada apa dengannya?' batin Layla.

" kau...," ucapan Layla terhenti ketika pelayan itu memintanya untuk diam.

" huusstt...,saya lupa bahwa ini adalah jam besuk pangeran. sebaiknya nona pura-pura tidur, itu lebih baik dari pada bertemu dengan pangeran itu." pinta wanita itu.

"Pangeran??"seketika Layla syok mendengar kata pangeran. terlebih lagi ia di panggil putri.

"Saya akan menjelaskannya nanti putri,tapi putri harus berpura-pura tidur untuk saat ini"bisik wanita itu pada Layla.

ia pun segera membantu Layla berbaring dan menyelimutinya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya seorang pria yang sedang berjalan masuk kedalam kamar.

"Pa-pangeran, salam kepada pangeran William." ucap pelayan itu.

pangeran William berhenti tepat di depan tempat tidur Layla dan menatap Layla yang sedang pura-pura tidur.

"Aku senang kau baik-baik saja putri,"ucap pria itu sambil tersenyum tipis melihat bola mata Layla yang bergerak ke kiri dan kanan karena gugup. belum lagi raut wajah Layla yang tidak seperti orang tidur pada umumnya.

"Pa-pangeran...," ucap gugup pelayan yang melayani Layla.

pangeran William melirik tajam dengan pandangan yang mengerikan ke arah pelayan itu.

seketika pelayan itu langsung berlutut dan memohon ampun pada pangeran William.

Layla dapat merasakan hawa mengerikan di sekitarnya.

karena ia telah ketahuan pura-pura tidur. Layla pun membuka matanya perlahan dan melihat wajah tampan namun begitu menyeramkan saat itu.

"Sungguh pilihan yang baik,Putri Leyila." ucap pangeran William.

Mata Layla masih terbelalak melihat pemandangan yang sangat dan teramat tidak biasa itu baginya.

"Tolong,tolong...,"teriak Layla sambil turun dari tempat tidurnya untuk melarikan diri. Ia merasa sangat terancam, terlebih lagi berdiri dua orang pria yang cukup besar dan tinggi memakai pakaian yang cukup aneh bagi Layla di belakang pria yang di panggil pangeran itu.

sebuah tawa yang terdengar keluar dari mulut pangeran William.

Layla yang saat itu berlari menuju pintu terhenti saat mendengar suara tawa yang menyeramkan itu.

saat Layla berbalik, ia melihat semua orang yang ada di dalam kamar itu berlutut dan menunduk dengan tubuh gemetar, terutama wanita yang memanggilnya putri.

"Mo-mohon ampuni nyawa tuan putri Leyila, Pangeran." ucap pelayan Layla sambil menangis tersedu-sedu.

Layla terkejut mendengar serta melihat tatapan dingin pangeran padanya.

"Mami...,"rengek Layla dengan kaki dan tubuh yang gemetar setelah melihat pangeran menarik pedang dan berjalan menuju dirinya.

* Jangan Lupa Review-nya ya kak ...😘🍁

avataravatar
Next chapter