142 Bayangan Sang Rubah Putih (2)

"Mihai…?"

Cezar dan Viorel bergumam penuh keraguan, tidak yakin apakah sosok itu memang benar-benar adik bungsu mereka. Ioan sendiri terkejut hingga tak bisa berkata-kata.

Para incubus pun terkejut dalam artian yang lain.

Luca bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa. Sakit dijantungnya bahkan tidak lagi mengusiknya digantikan dengan sebuah kenangan masa lalu yang kembali terputar di dalam benaknya.

[Sesosok half-beast rubah berambut panjang berwarna putih yang diikat ekor kuda berdiri di tepi pantai Kota Rumbell. Pakaian panjang dan lebarnya berkibar, dimainkan oleh semilir angin lembut sore itu. Cadar yang menutupi wajahnya melambai, sesekali memperlihatkan sebuah bibir yang tersenyum lembut.

Luca berdiri tidak jauh darinya dalam diam.

Tidak ada yang berbicara hingga Luca akhirnya tidak tahan lagi dan bertanya, "Apa yang ingin kau katakan?"

Half-beast rubah itu menoleh pelan tanpa kehilangan senyumnya tapi entah mengapa Luca tahu bahwa pria di depannya sedang tersenyum sedih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter