Vivian merasakan miliknya seperti terbelah dua menitikkan air matanya dan kuku dia menancap di tubuh Maxime.
"Eh, Baby., nikmat sekali milikmu. Sempit sekali," kata Maxime.
Maxime yang mulai candu dengan milik perempuan itu mulai bergerak keluar masuk. Dia menusuk hingga titik terdalam.
"Ahh, Maxime cukup, sudah mentok. Sakit," kata Vivian.
Maxime tetap bergerak keluar masuk. Bahkan kali ini temponya lebih cepat. Dia melihat ke bawah seketika tersenyum.
"Wow, lihat aku berhasil menembus di bawah sana," kata Maxime menarik Vivian agar bisa melihat milik mereka bersatu.
Vivian hanya bisa berteriak, mencakar dan dia bisa melihat kegadisannya sudah direnggut oleh suaminya dengan tetesan darah yang menetes di sprei. Lama-kelamaan Vivian menggerakkan pinggulnya.
"Obatnya beraksi," gumam Maxime.
Maxime terkekeh melihat Vivian sudah bisa bergerak. Dia membalikkan tubuh istrinya dan membuat cekungan.
"Oh, Suamiku, Yeah. Terus, enak," pinta Vivian menggila.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com