3 Chapter 2 : Help

Previous chapter

manusia kanibal itu berhenti, lalu menengok ke arah Luhan dan langsung berjalan ke arah tempat Luhan berdiri. Manusia kanibal itu langsung menyerang Luhan dan ingin menggigitnya.

BUGGH!

Sehun langsung meninju manusia kanibal itu. Manusia kanibal itu bangkit lagi dan ingin menyerang mereka, tetapi mereka sempat menghindar dan langsung berlari ke luar rumah, mereka berlari menuju pagar dan menutup nya agar manusia kanibal itu tidak bisa menyerang mereka. Setelah itu , Luhan melihat banyak manusia kanibal yang berada di jalan mulai berjalan ke arah mereka.

"Sehunn--niiee me-..reka ad-.a banyaa..k" kata Luhan tergagap melihat banyak manusia kanibal itu berjalan ke arah mereka.

"Ayoo... Lu kita lari.." Sehun langsung menarik tangan Luhan dan berlari bersama.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sehun dan Luhan berhenti setelah berlari cukup jauh dari para manusia kanibal itu. Disana Sehun dan Luhan melihat ada dua manusia kanibal yang sedang memakan anjing dengan brutal, mereka berjalan dengan waspada agar manusia kanibal itu tidak menyadari kehadiran mereka. Dan akhirnya mereka berhasil melewati manusia kanibal itu tanpa adanya suara.

"Ayo kita bersembunyi di rumah yang dekat pohon besar itu Sehunniie." Kata Luhan berbisik dan menunjuk rumah yang di dekat pohon besar.

Sehun mengangguk dan langsung berlari ke rumah yang di tunjuk Luhan. Setelah sampai, mereka berdua membuka pagar dan langsung masuk lalu menguncinya. Mereka mulai melangkah menuju pintu rumah dengan cepat lalu membuka pintunya. Luhan menguncinya dari dalam dan duduk membelakangi pintu, kakinya tidak kuat lagi karena lelah berlari. Sehun pun ikut mendudukkan dirinya di samping Luhan dan memeluk tubuh Luhan erat.

KRIEET

"Apa yang kalian lakukan disini ?" Tiba-tiba pintu ruangan yang ada di seberang Sehun terbuka dan muncul seorang namja tinggi yang mengenggam tongkat baseball bersiap untuk memukul, Sehun dan Luhan langsung terkejut karena mendengar suara orang lain yang ada di rumah itu. Mereka berdua mengira rumah yang sekarang mereka tempati kosong.

"Ka-..mii hanya bersembunyi dari para manusia kanibal." Jawab Luhan yang berlindung di belakang tubuh Sehun.

"Manusia kanibal ?" Tanya namja tinggi itu bingung.

"Mereka menggigit dan memakan daging manusia tanpa rasa jijik. Mereka memiliki pupil mata yang aneh dan wajah yang buruk." Jawab Luhan yang masih berlindung dibelakang tubuh Sehun.

Namja tinggi tersebut langsung berjalan menuju jendela dan melihat keluar, tiba-tiba ia melihat manusia dengan wajah yang buruk,mulut yang penuh dengan darah dan baju yang kotor karena darah ada di depan pagar rumah nya.

"Manusia kanibal itu tidak akan masuk kemari, jadi kita harus tetap hening dan jangan membuat keributan yang memancing mereka masuk menerobos pagar rumahmu." Kata Sehun dengan ekspresi datar.

Namja tinggi itu menjauh dari jendela dan berjalan mendekati Sehun dan Luhan.

"Ikuti aku." Namja tinggi itu menyuruh mereka berdua mengikutinya masuk ke dalam ruangan dan langsung mengunci pintunya.

"Namaku Kris," Kris berbicara dengan wajah datarnya.

"Luhan dan ini hyungku, Sehun." Luhan tersenyum manis, sedangkan Sehun hanya memasang wajah datarnya.

"Apa kalian berdua punya senjata ?" Tanya Kris yang sedang sibuk membongkar laci-laci yang ada di ruangan tersebut.

"Aku dan hyungku tidak punya senjata." Jawab Luhan mendudukkan pantat nya di kursi kerja yang ada di ruangan itu.

Kris masih membongkar laci-laci, sedangkan Luhan mulai bosan dan mulai melangkah mendatangi Sehun yang sedang serius melihat ke luar jendela.

"Aku punya senjata untuk kalian berdua." Setelah beberapa menit membongkar, akhirnya Kris menemukan apa yang ia cari yaitu Pistol dan dua Pisau.

"Darimana kau mendapatkan pistol itu?" Tanya Sehun dengan wajah datarnya.

"Ruangan ini adalah ruang kerja Babaku, Babaku pasti menyimpan barang-barang yang dapat melindungi dirinya, gunakan Pisau ini untuk melindungi diri kalian." Jawab Kris memberikan dua Pisau ke Sehun dan Luhan.

Sehun dan Luhan menerima pisau yang di berikan Kris dan mengaitkan pisau itu di pinggang mereka. Sehun melangkah menuju jendela kembali dan melihat banyak manusia kanibal, tetapi hanya berjalan melewati pagar rumah Kris.

'AARRGGGHHH.. TOLONG AKUU..' teriak seseorang.

"Suaranya berasal dari belakang rumah ini." Sehun memberitahu.

Sehun kembali melihat keadaan di luar sana melalui jendela dan terkejut melihat banyak manusia kanibal ingin menerobos pagar rumah yang mereka tempati.

"Banyak manusia kanibal yang ingin menerobos pagar, mungkin mereka mendengar suara teriakan tadi. Pagar itu tidak akan bertahan." Sehun memberitahu.

"Mereka ?, manusia kanibal ?" Kris mulai berjalan menuju jendela dan ia juga terkejut, banyak manusia kanibal ingin menerobos pagar rumahnya.

"Kita harus segera pergi Sehunniie!" Kata Luhan panik.

"Ayo kita pergi sekarang. Pagar itu masih menahan mereka." Kata Kris mulai membuka kunci pintu ruangan. Sehun langsung mengenggam tangan Luhan dan mereka mulai melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Mereka berjalan ke pintu belakang yang terletak di dapur. Sebelum mereka keluar, Sehun mengintip di sela jendela dan melihat ada satu manusia kanibal yang memakan seorang wanita.

"Ada satu di luar, kita hanya perlu berlari." Kata Sehun.

Sehun bersiap menggenggam tangan Luhan dan mulai membuka pintu. Mereka keluar dan langsung berlari dengan Sehun yang masih menggenggam tangan Luhan. Sehun memimpin jalan di depan dan Kris yang berada di belakang bersiap dengan pistolnya.

"Manusia kanibal itu berjalan ke arah kita Sehunniie." Kata Luhan dengan mimik wajah takut. Ia melihat manusia kanibal yang berjalan ke arah mereka.

"Tidak usah di lihat Lu. Aku akan melindungimu, jadi tidak usah takut." Kata Sehun menenangkan Luhan. Luhan mulai merasa tenang mendengar perkataan Sehun. Mereka terus berlari menjauh dan masuk ke dalam hutan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku lelah Sehunniie." Kata Luhan merengek pada Sehun yang masih mengenggam tangan Luhan.

"Kita bisa istirahat dulu disini Sehun, lagipula kita sudah jauh dari rumahku." Kata Kris menyuruh Sehun berhenti berjalan karena kasihan melihat Luhan kelelahan. Sehun pun akhirnya berhenti.

Mereka beristirahat di balik batu yang ada di bawah pohon. Mereka duduk dan terdiam menikmati pemikiran masing-masing. Luhan tidak tahan dengan keadaan hening seperti ini.

"Aku melihat ada pohon apel di dekat sini, aku akan mengambilnya untuk kita." Kata Luhan berdiri sambil menepuk-nepuk celana sekolahnya.

"Aku temani Lu." Kata Sehun ingin berdiri.

"Tidak usah Sehunniie, kau harus beristirahat. Aku hanya sebentar saja." Kata Luhan tersenyum dan memegang pundak Sehun untuk menyuruhnya duduk kembali.

"Tapi kau sendirian.." Sehun masih bersikeras ingin menemani Luhan.

"Hanya sebentar." Luhan mengeluarkan puppy eyes nya yang sangat imut. Luhan tau hyungnya kelelahan dan menutupinya dengan wajah tanpa ekspresi miliknya itu.

"Hanya sebentar. Aku akan mengawasimu dari sini." Sehun tidak bisa menolak puppy eyes adiknya yang sangat imut itu dan mengacak surai madu milik adiknya.

'Cupp'

Luhan langsung berjalan cepat setelah mencium pipi Sehun. Sehun pun tersenyum, dia terus memperhatikan Luhan berjalan agar ia tidak kehilangan si mungil.

"Adikmu sangat manis." Kata Kris tersenyum

"Kenapa? kau menyukainya ?" Sehun bertanya dengan nada tidak suka.

"Hmm.. yaa.. aku menyukainya." Jawab Kris masih tersenyum.

Sehun hanya berdiam dan mengakhiri percakapannya dengan tatapan tidak suka pada Kris.

'AAHHHH.. SEHUUNNNIIEE'

Tiba mereka mendengar teriakan Luhan, mereka langsung berlari mencari keberadaan Luhan. Mereka berlari mengikuti jalan yang tadi Luhan lewati dan akhirnya menemukannya. Luhan sedang melawan manusia kanibal yang ingin menggigitnya. Sehun langsung berlari menuju Luhan dan mendorong manusia kanibal itu menjauh dari Luhan. Kris langsung menarik Luhan ke belakang tubuhnya.

Sehun masih melawan menggunakan pisau untuk menusuk tubuh manusia kanibal itu, tetapi manusia kanibal itu masih tetap hidup.

'Manusia kanibal ini masih hidup setelah aku menusuk dua kali dada kirinya, mungkin menembak kepalanya membuat manusia kanibal ini mati.'  Batin Sehun.

"Kris tembak kepala manusia kanibal ini!" Kata Sehun masih berusaha melawan manusia kanibal itu.

"Aku tidak bisa fokus, dia terus bergerak hun." Jawab Kris kesusahan mengarahkan pistol ke kepala manusia kanibal itu yang terus bergerak. Sehun langsung mendorong manusia kanibal itu sampai terjatuh.

"Lemparkan Pistol itu ke arahku!" Kata Sehun menyuruh Kris.

Kris langsung melemparkan pistol itu tepat ke arah Sehun, Sehun menangkapnya dan langsung mengarahkan pistol ke kepala manusia kanibal itu yang sudah bangkit kembali. Sehun bersiap menarik pelatuknya.

DOORRR

Tembakan Sehun tepat mengenai kepala manusia kanibal itu dan seketika manusia kanibal itu mati. Sehun bernafas lega.

"Sekarang aku tau, manusia kanibal itu akan mati kalau kita menembak kepala dan menghancurkan otaknya." Kata Sehun berjalan menuju Kris dan Luhan. Sehun langsung memeluk erat Luhan yang masih gemetar.

"A-ku.. takut Sehunniie." Kata Luhan yang masih gemetar di pelukan Sehun.

"Jangan takut Lu, Aku dan Kris akan selalu melindungimu." Kata Sehun menenangkan Luhan dan menatap Kris. Kris mengangguk.

"Aku dan Sehun akan terus melindungimu Lu." Kata Kris sambil mengusap kepala Luhan.

"Apa kalian yang membunuh zombie ini ?" Tanya seorang namja asing yang tiba-tiba muncul. Sehun reflek dan langsung mengarahkan pistol ke namja asing itu.

"Woww..woww.. tenang dude." Datang Seorang namja tinggi yang baru muncul dan melangkah maju menuju Sehun.

"Aku Taecyeon." Namja tinggi itu memperkenalkan diri.

"Dan ini Mark." Kata Taecyeon menunjuk namja yang baru saja tadi Sehun arahkan pistol.

"Kenapa kalian berdua kemari ?" Tanya Kris dengan wajah datarnya.

"Kami berdua mendengar suara tembakan dan kami langsung berlari mencari dari mana suara tembakan itu berasal dan yahhh.. kami menemukannya, kau membunuh zombie itu" Jawab Taecyeon.

"A-pa.. yang kau maksud 'zombie' itu manusia kanibal ?" Tanya Luhan.

"Ya.. kami menyebutnya zombie dan ini sangat nyata, biasanya kami hanya menontonnya di film." Jawab Mark memberitahu.

"Siapa nama kalian ?." Tanya Taecyeon menatap mereka.

"Aku Kris, yang memegang pistol itu Sehun, dan itu adiknya, Luhan." Kris memperkenalkan dirinya dan menunjuk bergantian Sehun dan Luhan.

"Apa kalian lapar ?" Tanya Taecyeon.

"Em.. em.." Luhan mengangguk. Taecyeon tersenyum melihat Luhan. Sedangkan, Sehun dan Kris hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Taecyeon. Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kau bisa memintanya dengan Mark, Luhan." Taecyeon menyuruh Luhan untuk datang ke Mark yang sedang sibuk mengeluarkan isi tas.

"Aku akan memintanya. Terima kasih Taecyeon-ssi" Luhan tersenyum manis.

"Sama-sama Lu." Taecyeon mengusak surai madu Luhan.

Setelah kepergian Luhan, Taecyeon mendatangi Sehun dan Kris yang sedang duduk.

"Kami punya perkemahan di atas bukit, kami punya makanan dan masih ada tenda yang tersisa, apa kalian mau ikut?. Aku tau kalian tidak punya tempat tinggal. Bergabunglah bersama kami." Ajak Taecyeon. Kris menatap Sehun, menanyakan melalui tatapan apakah ia setuju atau tidak dan Sehun pun mengangguk menyetujui.

"Kami akan ikut, lagipula kami tidak tahu harus kemana lagi." Kata Kris menyetujui untuk ikut bergabung ke perkemahan.

"Sehunniie.. aku punya makanan untukmu dan Kris." Luhan berlari membawa makanan yang di berikan oleh Mark. Luhan memberikan satu kaleng untuk Kris dan satu untuk Sehun. Luhan membuka kaleng Sehun menggunakan pisaunya dan mulai menyuapi Sehun menggunakan sendok.

"Apa enak Sehunniie ?" Tanya Luhan tersenyum.

"Ini enak Lu, kau harus mencobanya." Sehun mengambil kaleng dan sendok dari tangan Luhan, lalu menyuapkannya ke Luhan. Mereka menyuapi bergantian. Kris dan Taecyeon yang melihat itu tersenyum.

Setelah itu, Taecyeon berjalan menuju Mark dan berbiacara soal ia mengajak Sehun, Luhan dan Kris untuk bergabung ke perkemahan mereka dan Mark mengangguk menyetujui.

"Ayo kita pergi sebelum malam tiba." Kata Mark memberitau. Mereka pun mulai bersiap untuk berjalan ke perkemahan.

Tanpa mereka sadari, sekumpulan zombie mulai berjalan menuju ke arah mereka. Bukan karena menyadari kehadiran mereka, tetapi karena suara tembakan yang memancing sekumpulan zombie itu menuju ke arah mereka.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be Continued

avataravatar