1 TST 1

β€’

β€’

β€’

"saengil chukha hamnida, saengil chukha hamnida saranghaneunjo jihyun, jiheon dan Jimin saengil chukha hamnida"

Suara tepuk tangan dan sorakan dari orang-orang yang ada di dalam Mansion Kim terdengar sangat meriah. Hari ini tanggal 13 Oktober ketiga saudara kembar Kim, Jihyun, Jiheon dan Jimin yang ke-23.

"Saengil chukha hamnida putra manis mama!" Ucap Kim Seok-jin selaku ibu dari ke tiga putra kembarnya.

"Mama, mana hadiah buat jimin?"

π™‹π™‘π™šπ™©π™–π™ 

"Aw! Hyung sakit~" Ucap jimin dengan cemberut sambil mengusap belakang kepalanya yang terkena pukulan dari hyung nya, Jiheon.

"Kau ini! Sudah menghasilkan uang sendiri tapi, masih merengek pada mama?!" Ucap dingin Jiheon sambil menatap jimin tak percaya.

"Tidak apa-apa Jiheon-ah kalian semua akan mendapat hadiah sayang.." Ucap Kim Namjoon selaku ayah dari tiga kembar bersaudara.

"Yeay!! Papa is the best!" Sorak jimin sambil mengacungkan kedua ibu jari mungilnya pada sang ayah. Jihyun yang melihat tingkah adik bungsunya yang lahir selang 15 menit dari nya hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Baiklah anak-anak hadiah kalian menanti di depan sana." Ucap Namjoon menunjuk ke halaman luas Mansion mereka.

Namjoon menggiring ke tiga putranya keluar Mansion menuju halamannya. Seketika ketiga putranya menganga tak percaya dengan apa yang ia lihat di depan sana.

Di depan mereka sudah berjajar tiga mobil Ferarri LaFerrari dengan warna yang berbeda yang menjadi warna favorit mereka.

"Woah! Papa, jimin tidak sedang bermimpi kan?" Jimin di buat terkagum seakan ia sedang bermimpi saat ini sampai cubitan maut mendarat di pipinya.

"Aw! Yak! Sakit hyung!" Pekik jimin yang kesakitan sambil mengusap pipinya yang memerah dengan bibirnya yang mencebik. Jiheon, sang pelaku hanya menggendikan bahunya acuh.

"Papa, tak perlu repot-repot menyiapkan hadiah seperti ini." Ucap Jihyun yang merasa tak enak pada ayahnya karena pikirnya mereka bisa membeli sendiri karena mereka sudah bekerja dan tak perlu membuat orang tuanya repot seperti ini.

"Tidak apa-apa sayang. Papa dan mama sudah merencanakannya tahun lalu karena kami sangat bangga mempunyai tiga putra manis yang hebat seperti kalian." Ucap Seok jin pada Jihyun.

"Sudah sekarang kalian coba mobil baru kalian."

"Ne papa, terima kasih!" Ucap ketiganya serentak. Jihyun, Jiheon dan Jimin pun melangkah mendekati mobil masing-masing.

Jimin, jihyun dan jiheon pun masuk ke dalam mobil mereka masing-masing. Setelahnya mereka mencoba menyalakan mesin mobilnya.

π˜½π™§π™ͺπ™ͺπ™ͺ𝙒𝙒𝙒

"Woah.. Suaranya sangat halus. I like it!" Seru jimin yang berada di dalam mobilnya.

Mereka pun mulai menjalankan mobilnya memutari area Mansion mereka yang mempunyai halaman yang begitu luas seperti sirkuit balap. Sudah 5 kali putaran mereka lakukan dan akhirnya ketiga nya menghentikan mobilnya.

"Wah! Sangat menakjubkan!" Ucap jiheon seraya keluar dari mobilnya dan di ikuti jimin dan jihyun.

"Bagaimana sayang? Kalian menyukainya?" Ucap tuan Kim pada putra-putranya.

"Ne papa kami sangat menyukainya. Benarkan hyungdeul?" Ucap jimin semangat sambil menoleh ke arah jihyun dan jiheon.

"Ne jimin!" Ucap jihyun sambil mengusap rambut dark brown milik jimin. Jiheon yang melihatnya pun tersenyum.

π™π™žπ™£π™œ

Terdengar suara ponsel jimin dan jiheon berbunyi bersamaan. Jihyun pun menoleh pada ke duanya.

"Siapa jiheon?" Ucap jihyun

"Manager ku hyung, menyuruhku untuk datang ke studio karena akan ada pemotretan sebentar lagi."

"Jimin juga harus pergi, karena 15 menit lagi ada meeting dengan PD-nim dan seseorang dari agency lain"

"Baiklah, kalian pergilah dan hati-hati. Dan jihyun nanti papa berangkat denganmu karena ada yang harus papa lakukan sebelum kau mengambil kendali penuh perusahaan."

"Ne papa."

"Kalau begitu kami pergi dulu pa, ma, hyung!" Pamit jiheon

"Kalian hati-hati!" Ucap seokjin pada jimin dan jiheon.

***

Jimin dan jiheon telah sampai ke gedung agency mereka. Jimin dan jiheon pun berpisah di lantai masing-masing. Jiheon di lantai 2 dan jimin di lantai 6.

Saat ini jiheon sudah berada di depan pintu studio pemotretannya. Ia pun masuk dan di sambut oleh managernya, Jung hoseok.

"Hyung,Β  maaf aku terlambat!" Ucap jiheon pada managernya.

"Tidak apa-apa sekarang bersiaplah 10 menit lagi akan di mulai. Oh ya ji, kau tahu model dari Pro agency?"

"Kenapa hyung?"

"Kau ada pemotretan dengannya saat ini."

"Oh.. ya." Ucap jiheon kemudian berlalu meninggalkan hoseok yang menggelengkan kepalanya sudah hapal bagaimana reaksi modelnya itu. Terkesan acuh dan biasa saja.

***

Di ruangan lain gedung itu saat ini jimin sedang menunggu tamu dari agensi lain untuk membahas tentang kolaborasi antara jimin dengan penyanyi lain.

𝙏𝙀𝙠 𝙏𝙀𝙠 𝙏𝙀𝙠

Pintu pun terbuka di sana terlihat tiga orang masuk ke dalam ruangan itu dan segera mendudukkan diri di kursi yang tersedia berada di ruangan itu.

"Maafkan keterlambatan kami. Karena jalanan mendadak terjadi kemacetan." Ucap seorang perwakilan dari NS agency.

"Ne tidak apa-apa. Silahkan."

"Jadi, kedatangan kami ke sini untuk membahas tentang kolaborasi antara saudara Kim jimin dengan Jeon jungkook."

π™Žπ™ π™žπ™₯

Setelah 30 menit berlalu meeting pun selesai dan kini tinggal lah para artis mereka dengan manager masing-masing.

"Jimin, kenalkan dia Jeon jungkook dan jungkook kenalkan ini Kim jimin." Ucap hoseok memperkenalkan.

"Ne annyeong Jeon jungkook imnibda."

"Ne jungkook-ssi, Kim jimin imnibda." Keduanya pun berjabat tangan dan saling membalas senyum masing-masing. Mereka pun bercakap-cakap mengakrabkan diri.

π™π˜½π˜Ύ

avataravatar
Next chapter