16 Episode 16

Dimas dan zulfa menuju kantor dani setelah beberapa menit setelah berkendara mereka sampai kantor dani dimas memakirkan kendaraan dilantai 2 dimas turun dulu dan membukakan pintu untuk zulfa

"Silahkan tuan putri"kata dimas lalu mengulurkan tangannya

"Sok romantis sampean mas enggak perlu bukain pintu mobil juga mas"jawab zulfa menerima uluran tangannya dimas

"Itu harus nduk"kata dimas

Dimas dan zulfa bergandengan tangan saat akan menuju keruangan dani berjalan melewati orang-orang zulfa dan dimas menjadi perbincangan orang-orang yang ada dikantor

"Eh lihat-lihat adiknya bos dani bawa cewek"kata nilam salah satu karyawan yang sedang bergosip

Dimas dan zulfa saat mengantar makanan waktu jam istirahat

"Apa iya sih penasaran aku?"kata deliya karyawan yang lain

"Iya yang parahnya lagi adiknya bos gandengan tangan sama itu cewek"kata nilam karyawan yang mulai pertama topik untuk bergosip

"Pupuslah harapan aku dapatin adiknya bos"kata vivin karyawan yang lain

"Kita labrak aja gimana kalau dia keluar dari ruangan bos nanti setuju enggak?"kata nilam karyawan yang mulai merencanakan hal buruk

"Atau enggak kita kerjain pakai air es kalau dia ditoilet setuju enggak kalian"kata vivin

"Oke setuju"jawab mereka serentak mereka berencana untuk mengerjai zulfa saat ia keluar dari ruangan bosnya

Saat itu zulfa mempunyai firasat buruk yang akan terjadi nanti

"Mas-mas kok karyawan sini banyak gosipin kita ya?"tanya zulfa

"Maklumlah ada hal baru yang datang dikantor pasti ada bahan untuk bergosip"jawab dimas

"Owalah kayak gitu toh"kata zulfa

"Iya nduk"jawab dimas

Zulfa dan dimas telah sampai ruangan dani

Tokk...tokkkk suara ketukan pintu

"Masuk"kata dani ia masih dengan laptopnya

Krekkk

"Assamaualaikum mas"kata zulfa

Seketika dani langsung menghentikan dengan kerjaanya lalu melihat zulfa

"Waalaikumsalam nduk kapan kamu datang"kata dani lalu menghampiri zulfa dan memeluk zulfa dengan erat karena ia rindu dengan sepupunya itu

"Akh mas zulfa ndak bisa napas"kata zulfa memaksa melepaskan pelukannya kepada dani

"Maaf nduk soalnya udah lama enggak ketemu"kata dani melepaskan pelukannya

"Mas ini kata ibu disuruh makan"kata dimas menyerahkan kotak yang berisi makanan

dimeja dani

"Iya"jawab dani ia lalu menuju kemeja untuk makan

"Oh iya nduk kapan kamu datang tadi kan kamu belum jawab pertanyaan kangmas"kata dani

"Gimana mau jawab lah situ asal main peluk"jawab zulfa

"Iya ya mas minta maaf  nduk"kata  dani

"Zulfa sama keluarga barusan sampai sekitar jam 9 mas"kata zulfa

"Owalah maaf ya nduk mas enggak bisa jemput kamu tadi"kata dani

"Ngapa mas yang minta maaf mas kan ndak salah zulfa ngerti kok mas banyak banget pekerjaan jadi enggak bisa jemput"jawab zulfa

"Hehehe kamu udah makan siang"kata dani

"Ehem aku ijek nang kene lho mosok sing dijak ngobrol ket mau zulfa tok (ehem aku masih disini lo masak yang diajak ngobrol daritadi cuman zulfa doank)"kata dimas yang pura-pura batuk

"Males aku ngobrol karo kowe bosen (malas aku ngobrol sama kamu bosan)"ejek dani

"Astagfirullah"kata dimas

"Hahahahaha"tawa dani

Setelah beberapa menit menemani makan dan ngobrol dengan dani dan dimas zulfa mulai bosan ia meminta izin ketoilet sebentar

"Mas zulfa ke toilet sak dilut yo (mas zulfa ke toilet sebentar ya)"ijin zulfa

"Iyo eroh kan tempat toilete (iya tau kan tempat toiletnya)"kata dani

"Hehehehe enggak eroh mas (enggak tahu mas)"jawab zulfa

"Nanti kamu lurus aja belok kanan ruangan paling ujung nah situ toiletnya"kata dani

"Suwon yo mas (makasih ya mas)"jawab zulfa

"Ojo suwi-suwi zul bar iki dewe balek (jangan lama-lama zul lepas ini kita pulang)"kata dimas

"Enggeh mas"jawab zulfa meninggal ruangan dani ia lalu menuju ke toilet ia tidak tahu bahwa ada yang mengikutinya dari belakang

"Guys cewek tadi ke kamar mandi"kata nilam

"Apa iya kita ke kamar mandi sekarang sudah disiapkan air es satu ember"kata deliya

"Sudah donk"jawab nilam dan vivin

Rencana mereka mengerjai zulfa ditoilet mereka sudah mempersiapkan air es satu ember untuk menyiram zulfa dari atas dengan air es tersebut

Zulfa masuk ke toilet hanya sebentar tiba-tiba ia tersiram air es dari atas zulfa tidak tahu siapa yang menyiramnya dengan air itu

Bbbyyyuuurrr

"Astagfirullah siapa sih yang iseng kayak gini udah air es lagi yang disiram"kata zulfa membasuh mukanya dengan tangan terkena air es lalu ia beranjak ia membuka toilet tiba-tiba ada seorang cewek yang berada disamping pintunya

"Gimana enak air es nya?"tanya vivin

"Oh jadi kamu yang siram saya dengan air es"jawab zulfa

"Emang iya dan teman saya yang menyiram kamu dengan air es emang kenapa"sinis vivin

"Maaf ya saya tidak kenal kamu kenapa kalian siram saya dengan air es emang saya salah ke kalian apa ya?"tanya zulfa dengan santai menahan suhunya mulai dingin

"Tolong jauhkan  pak dimas"tegas vivin

"Iya benar tu jauhkan pak dimas  masih banyak kok yang laki-laki lebih tampan dari pak dimas"kata nilam

"Kenapa harus dijauhkan?"tanya zulfa santai

"Karena kamu tidak cocok dengan beliau"kata deliya

"Apa hak kalian nyuruh saya untuk menjauh"kata zulfa

"Ayolah situ tidak usah sok polos saya tahu kamu islam percuma hanya pakaian syar'i tetapi sifat enggak bener"tegas nilam

"Kamu yang  merayu duluan"tanya deliya

"Maksud kamu  saya yang merayu beliau"jawab zulfa

"Iya  mana mungkin pak dimas merayu anda terlebih dahulu  coba anda ngaca deh mana mungkin cewek yang sopan tetapi diluar dugaan enggak mungkin juga pak dimas  menyukai kamu"kata vivin

"Maksud  kalian saya cewek yang tidak benar begitu"jawab zulfa santai ia tidak mau terlalu emosi  ia masih bisa bertahan walaupun juga sakit hati "saya tanya lagi apakah diantara kalian cocok berdamping dengan beliau pastinya tidak akan ada yang cocok dengan sikap kalian yang seperti kekanakan apalagi keluarga beliau tidak

akan ada yang menerima diantara kalian sebagai menantu dikeluarga cokro atau jangan-jangan kalian pernah membully orang kantor yang menyukai pak dimas seperti saya"sambung zulfa

Tiba-tiba mendegar perkataan dari zulfa nilam vivin dan deliya mereka pun diam yang dikatakan oleh ada benarnya tetapi vivin tak ingin zulfa mendekati dimas ia tetap akan membully zulfa

"Iya benar memang kenapa kami yang membully orang-orang kantor yang menyukai pak dimas oh iya bukannya kamu lebih muda dari kami tapi kenapa kamu tidak memiliki sopan santun atau orang tuamu tidak mendidik mu dengan benar atau jangan-jangan ibu kamu mengajarkan kamu sebagai cewek penggoda atau sebaliknya ibu kamu

menjadi perempuan tidak benar terus melahirkan kamu sebagai penerusnya"kata vivin asal bicara ia tidak tahu telah memancing emosi zulfa

Zulfa tidak tahan ibunya dihina seperti itu ia menghampiri perempuan yang menghina ibunya dan zulfa melayangkan tangan kepipi perempuan tersebut dengan keras

Ppplllaaakk

Deliya nilam kaget bahwa vivin ditampar oleh zulfa

"Berani kamu menampar saya"kata vivin memegang pipi yang ditampar oleh zulfa

"Iya memang saya menampar kamu apakah salah"jawab zulfa emosi

 "Saya berani menampar kamu karena kamu telah menghina ibu saya kalian tidak tahu kehidupan ibu saya apakah kalian perlu mengeluarkan kata-kata yang tidak berharga itu coba kalian pikirkan andaikan ibu kalian dihina seperti ini pastinya akan marah seperti saya kalian telah menghina ibu saya tidak terima kalau kalian menghina saya perbolehkan tapi jangan menghina  ibu saya dan juga sayatak segan-segan mengambil jalur hukum karena telah mencoreng nama baik saya dan ibu saya "tegas zulfa

Vivin tidak mau mendegar ocehan dari zulfa lalu vivin mulai menampar zulfa

Pllaakk

"Ini kan yang kamu mau"kata vivin

"Deliya nilam pegang tangan cewek ini kita beri pelajaran"perintah vivin

"Baik"jawab deliya dan nilam

Seseorang yang mendengarkan suara pertengkaran perempuan yang berada didalam toilet itu ia lalu bergegas menuju keruangan dani

Tok...tok

"Masuk"kata dani

"Maaf pak mengganggu"kata sekertaris dani

"Iya ada apa apakah ada meeting lagi?"tanya dani

"Tidak ada apa tapi masalahnya"kata sekertaris dani

"Masalahnya apa?"tanya dani

"Nona zulfa bertengkar dengan nilam vivin deliya di toilet perempuan pak"jawab sekertaris dani

"APA"kata dani dan dimas

Mereka pun bergegas menuju ke toilet dan dani membuka pintu secara paksa yang posisi vivin akan menampar zulfa

Brakk

Vivin deliya dan nilam terkejut pintu yang di tutup tiba-tiba pintu terbuka secaradan lebih kagetnya lagi bahwa yang masuk bosnya adik bos dan sekertaris bosnya

"Apa yang kalian lakukan hah"kata dani tegas dan emosi

Melihat zulfa yang basah kuyup dan posisi tangan zulfa  dipegang nilam dan deliya

"Lepaskan zulfa"perintah dani

Nilam dan deliya melepaskan zulfa,zulfa pun  berlari ke arah dimas melihat zulfa dengan kedinginan  dimas melepaskan mantel bajunya untuk zulfa

"Pakai ini dulu"kata dimas

"Apa yang mereka lakukan sama kamu zul?"tanya dani dengan lembut

Zulfa pun menceritakan semuanya apa yang telah terjadi setelah mendengarkan cerita zulfa dimas dan dani mulai emosi mereka tidak terima bahwa sepupunya dan bulek tersayang dihina

"Kalian bertiga ambil gaji kalian di bagian HRD mulai hari ini juga kalian bertiga saya pecat"perintah dani

"Tapi pak kenapa anda memecat kami bukannya kami menolong pak dani dan pak dimas dari perempuan enggak benar itu"kata nilam

Mendengarkan menjelekkan nama zulfa dengan sebutan perempuan yang tidak baik dimas tidak tahan ia lalu menghampiri nilam lalu melayangkan tangannya kearah pipi nilam

Pllaakk

Yang berada didalam toilet itupun kaget dimas yang melayangkan tangannnya ke pipi nilam dan zulfa juga kaget setahu dia kangmas nya itu tidak pernah marah sekali pun karena dimas yang zulfa kenal lemah lembut tidak pernah emosi sama sekali walaupun sepupunya mempunyai kesalahan sedikit pun

"TARIK UCAPAN KAMU"emosi dimas

"Emang kenapa pak emang perempuan ini siapa bapak bukan siapa-siapa bapak kan?"tanya nilam dengan memegang pipinya yang ditampar oleh dimas tadi

"Hah bukan siapa-siapa kata mu dengarkan baik-baik ya perempuan yang kalian siram dengan air es dan ditampar oleh teman kamu itu adalah sepupu saya  dan ibunya adalah bulek saya ini pertama kali saya main kasar dengan perempuan saya tak segan-segan akan bermain kasar yang menghina keluarga saya  campakan itu"tegas dimas

Mendengar penjelasan dari pak dimas nilam deliya dan vivin menelan ludah bahwa mereka salah mengerjai orang mereka kaget

"Mampus aku"batin nilam

"Habislah tamat riwayat aku"batin deliya

"Aku enggak mau dipecat karena disini gaji yang paling besar dari perusahaan yang lain yang ada di jogja"batin vivin

"Maafkan kami pak tolong jangan pecat kami bertiga nanti kami bertiga harus mau makan apa jika kami bertiga dipecat"kata vivin

"Bukan urusan saya karena kalian bertiga  telah menjelekkan nama baik sepupu saya dan ibunya  saya kasih waktu 1 jam untuk membereskan barang-barang kalian dari kantor saya"kata dani

"Tttaappi pak"kata deliya

"Enggak ada tapi-tapi masih untung kalian belum saya masukan kedalam penjara karena ini kemauan sepupu saya akan menerima permintaannya"kata dani "ya sudah kalian bereskan barang  kalian cepat"perintah dani

"Baik pak"kata nilam deliya dan vivin meninggalkan toilet

"Zulfa kita kerumah sakit ya kamu udah pucat"tawar dimas

"Aku enggak papa kok mas,mas ayo keluar kita pulang zulfa pengen tidur"kata zulfa

"Beneran enggak mau kerumah sakit?"tanya lagi dani

"Iya bener mas zulfa kuat kok ayo mas dani mas dimas kita pulang pasti ibu sama bude khawatirin kita"kata zulfa

"Ya sudah ayo kita pulang"kata dimas

Mereka pun keluar dari toilet hanya beberapa langkah tiba-tiba zulfa ambruk

Bruukk

"Zul bangun"kata dimas

"Le ayo bawa zulfa nang rumah sakit"kata dani

"Iya mas"jawab dimas dengan sigap dimas menggendong zulfa dan mereka berdua menuju ke dalam mobil membawa zulfa kerumah sakit terdekat

Hanya memakan waktu 2 menit mereka pun sampai kerumah sakit dimas dan dani berlari masuk kerumah sakit dan disitu sudah ada perawat yang siap membantu mereka berdua membawa zulfa ke ugd menunggu dokter keluar dani merintah dimas untuk menelpon syifa atau damis untuk mengabarkan bahwa zulfa ada dirumah sakit

"Le coba kamu telepon syifa apa enggak damis"perintah dani

"Iya mas"jawab dimas

avataravatar
Next chapter