webnovel

The Silent : Breathe

Untuk ku 15 tahun dari sekarang. Aku mungkin tidak tahu siapa sebenarnya diriku dengan baik, aku bahkan tidak tahu bagaimana jati diriku sendiri. Aku tidak bisa melihat hal indah apapun dari duniaku, aku hanya melihat bagaimana aku di usia 10tahun yang memegang sebuah busur dan anak panah di tanganku tanpa tau apa yang akan terjadi. Untuk ku 15 tahun dari sekarang, Aku berharap kau bisa mengingat dengan jelas bagaimana hari-hari yang sulit ini kita lalui dengan hati yang terikat. Namun perlu kau ketahui, setelah ini langkah kita akan dimulai….

Lyan_Juliani_M · Fantasy
Not enough ratings
219 Chs

4

Tae Hee Nampak berusaha untuk menahan air matanya ketika berada di tempat yang penuh dengan kenangan mereka bertiga tersebut. Hyo Rin yang melihat nya itu pun langsung menggenggam tangan Tae Hee dan berusaha untuk bersama-sama tetap kuat. Mereka pun melihat ke arah matahari yang memancarkan cahaya orange di sore hari ini, namun tidak lama dari itu, sebuah pesan masuk di ponsel Hyo Rin.

" Ada apa ? " Tanya Tae Hee.

" Ayahku ingin bertemu denganku " sahut Hyo Rin sambil menatap bingung pada wajah Tae Hee.

" Kau pulang duluan saja, masih ada yang harus aku katakan pada Min Ah "

" Hmmm.. Baiklah, jaga dirimu baik-baik " sahut Hyo Rin yang langsung bergegas pergi.

Kini hanya Tae Hee yang duduk sendirian di tepi pantai, ia sesekali tersenyum kecil sambil melihat lautan yang luas. Membayangkan bagaimana dirinya benar-benar sendirian di dunia ini, sampai akhirnya ia pun menghela nafas berat dan mulai berbicara.

" Min Ah-ah,, aku sudah mulai bergerak untuk membalaskan kematianmu dan mendapatkan keadilan untuk dirimu. Kau tidak perlu memperdulikan aku merusak masa SMU ku, karena itu semua sudah benar-benar rusak dan berantakan. Malam ini Hyo Rin akan menemui Ayahnya, jadi ia tidak bisa berlama-lama di sini. Min Ah-ah, kami sangat merindukan mu " sahut Tae Hee pelan.

Angin pun menyapu tiap helai rambut Tae Hee dengan lembutnya, dengan perasaan berat ia mencoba menutup matanya untuk menikmati angin serta pemandangan sore itu. Sendirian, saat dimana Tae Hee merasa akan ada kedamaian dalam dirinya namun juga sebuah perasaan kesepian yang akan tetap mendekap dirinya. Setiap kali ia merasa bahwa bahu nya terasa sangat berat sampai dirinya benar-benar merasa sangat lelah dan menangis, di balik kesendirian nya tersebut terdapat sebuah jiwa yang terasa sudah mati terhadap dunia ini. Orang lain melihat dirinya dengan sangat berbeda, sedangkan dirinya sendiri melihat banyak rantai dan belenggu yang ada pada dirinya sampai-sampai ia tidak bisa melangkahkan kakinya dan pergi dengan sepenuh hatinya dan sesuka hati nya.

Matahari sudah terilhat tak lama lagi akan segera terbenam, Tae Hee pun berdiri dan membungkuk kan badan nya menghormati jiwa Min Ah yang sudah menyatu dengan lautan tersebut untuk segera bergegas pulang. Namun saat ia baru saja beberapa langkah dari tempat nya duduk tadi, sebuah pesan pun masuk di ponsel Tae Hee. Mata Tae Hee pun terlihat berkaca-kaca dan memerah, Ia pun menjatuhkan tas serta ponselnya, ia nampak menahan amarah saat melihat pesan yang masuk ke ponselnya tadi. Tae Hee pun membalikkan badan nya dan berlari ke arah lautan dan melompat, dirinya pun tenggelam dengan air mata yang menyatu dengan air laut. Yoon Bin yang sejak tadi mengikutinya pun segera keluar dari tempat persembunyian tersebut dan segera bergegas untuk melompat ke air menyelamatkan Tae Hee.

" aku benar-benar sangat lelah dengan permainan dunia ini, bahkan setiap hari nya aku tidak bisa bernafas dengan baik. Min Ah-ah, maafkan aku, jika aku mati hari ini maka aku tidak bisa lagi mengungkap kebenaran atas kematian mu dan meninggalkan Hyo Rin sendirian….. " sahut Tae Hee di dalam hatinya.

Penglihatannya pun semakin memudar, yang ia lihat adalah air yang mendekapnya dan seseorang yang ia lihat menghampirinya, sampai akhirnya ia pun menutup matanya.

Dengan cepat Yoon Bin pun menangkap tangan Tae Hee dan menariknya, ia pun berusaha untuk membawa Tae Hee ke atas daratan. Dengan cepat ia pun memberikan pertolongan pertama pada Tae Hee, ia pun mencoba menekan dada Tae Hee dan mencoba membuat air nya keluar dari tubuh Tae Hee. Tak lama setelah itu, Tae Hee pun batuk dan mengeluarkan air yang sempat ia telan tadi. Ia pun menoleh ke arah Yoon Bin yang memasang wajah panik di depannya itu, Tae Hee baru saja menyadari bahwa tindakan nya tadi benar-benar hampir saja melanggar janji nya pada mendiang Park Min Ah.

" apa yang kau pikirkan ?! " Tanya Yoon Bin dengan nada yang agak sedikit membentak.

" tidak ada, kau tidak perlu bertanya pada ku, terima kasih telah menolong ku " sahut Tae Hee yang langsung segera mengambil tas nya dan pergi dengan keadaan basah kuyup.

Yoon Bin pun hanya melihat ke arah Tae Hee yang berjalan menjauh dari dirinya.

" Moon Tae Hee …. " teriak Yoon Bin.

Tae Hee pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Yoon Bin. Melihat Tae Hee berhenti dan menoleh ke arah nya, dengan cepat Yoon Bin pun berdiri dan berlari ke arah Tae Hee. Tae Hee yang terdiam tersebut menunggu kalimat yang akan Yoon Bin keluarkan kepadanya lagi, Tae Hee tidak tahu jika Yoon Bin satu sekolah dengan nya. Namun, berbeda hal nya dengan Yoon Bin yang memang sudah mengikuti Tae Hee sejak awal pindah bahkan sebelum ia pindah sekolah. Pasalnya Yoon Bin pernah beberapa kali melihat Tae Hee dan Min Ah bersama.

" kau tidak tahu bahwa kita satu sekolah yaa … " sahut Yoon Bin.

" Kau pasti tahu kan aku tidak pernah berbaur dengan siapapun, jika bukan dengan Sooyeong, jadi kau pasti tahu kalau aku tidak tahu akan hal itu " sahut Tae Hee sambil berjalan kecil.

" Ahhh~ tunggu sebentar, seingat ku tadi pagi aku menaruh hoodie di tas ku. Aku rasa kau sangat kedinginan, jadi kau pakai saja " sahut Yoon Bin sambil menyodorkan Sebuah Hoodie ke arah Tae Hee.

Dengan ragu ia mengambil Hoodie yang di berikan oleh Yoon Bin, lagi pula Yoon Bin memberikan Hoodie itu dengan suka rela bukan karena ia memintanya. Tanpa berpikir panjang lagi, Tae Hee pun segera mengganti pakaia nya di toilet umum dan memakai hoodie yang di berikan oleh Yoon Bin. Sebelum keluar dari toilet umum, Tae Hee pun mengirimkan pesan kepada kakak nya bahwa mala mini ia tidak akan pulang ke rumah dan memilih pulang ke apartemennya. Rupa nya pesan yang membuatnya terjun ke dalam air dikirim oleh kakaknya sendiri yang memberi tahu kan bahwa orang tuanya bertengkar lagi dan membahas masalah perceraian yang akan benar-benar di setujui oleh kedua belah pihak.

" Pertengkaran atau pun perpisahan, aku sudah tidak peduli lagi. Memang sudah lama tidak ada yang namanya keluarga, lalu untuk apa selalu bersama dalam neraka ini ? " gumam Tae Hee yang langsung meninggalkan toilet umum.

Yoon Bin pun Nampak tengah berdiri di depan, pakaiannya pun terlihat sedikit mengering karena angin yang berhembus sedikit lebih kencang dari biasanya, mungkin malam ini akan turun hujan di daerah Gawong-do. Tae Heed an Yoon Bin pun segera mencari kendaraan umum untuk pulang, saat itu mereka berdua tak menunggu lama karena saat mereka sampai di pinggir jalan raya dekat pantai, sebuah taxi pun datang ke arah mereka. Tidak ada kata-kata yang keluar dari bibir mereka berdua, mereka hanya saling terdiam satu sama lain. Yoon Bin hanya bisa melihat ke arah Tae Hee tanpa mengatakan apapun, karena keadaan Tae Hee saat ini sedang tidak menentu suasana hati nya. Jika Yoon Bin bertanya pun pada Tae Hee, dirinya pasti hanya akan menjawabnya dengan seadanya.

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Lyan_Juliani_Mcreators' thoughts