27 26. Cemburu

Happy Reading!

Damian mengawasi Angel yang sedang asik dengan musiknya. Gadis itu mengangguk-angguk kepala, mengikuti irama lagu tersebut. Damian mengukir senyum di bibirnya, tingkah Angel memang aneh. Aneh kenapa bisa membuat Damian ingin terus tersenyum. Meski kadang menyebalkan tapi memang seperti itulah Angel. Apa daya bagi Damian.

"Dasar pencinta kpop, untung saja aku tampan. Jadi, tidak jauh beda dengan oppa-oppa yang Angel suka." cicit Damian memuji dirinya sendiri. Kepercayaan diri Damian, memang sudah terdeteksi sejak lahir. Tidak ada jeleknya, terlalu sempurna di mata perempuan.

Tapi tidak di mata Angel.

Setelah memeriksa berkas yang Angel berikan tadi. Damian langsung menuju meja seketarisnya, ingin melihat secara langsung reaksi Angel yang terkejut atas kehadirannya.

Ternyata gadis itu belum menyadari Damian yang berada di hadapannya. Menatap datar, mencoba tidak tersenyum seperti tadi. Nanti Angel bisa kege'eran, Damian berdekhem masih saja Angel tidak mendengar. Malah semakin asik mendesah seperti Kai.

"Angel, apa yang sedang kau lakukan?" suara serak yang terdengar membuat Angel tersentak kaget. Gadis itu nyengir, kikuk karena malu dengan kelakuannya barusan.

"Kerjakan, 10 menit kau harus kirim filenya kepada saya." ujar Damian setelah memberikan jurnal untuk di scan.

"Baik pak," setelah Damian kembali ke ruangan, Angel memukul jidatnya berkali-kali. "Aisssh, Angel kenapa kau memalukan diri sendiri!" cetusnya menggerutu atas kebodohannya. Akhir-akhir ini Angel banyak melakukan hal yang benar-benar menurunkan derajatnya sendiri.

Untung saja Damian adalah orang pengertian, ia tidak pernah menyebar luaskan kehidupan pribadinya. Kalau iya, pasti Angel sudah dihujat para Karyawan lain. Karena pernah tidur dengan Bos damian. "Arggh," eramnya, Angel melanjutkan untuk kembali fokus bekerja.

"Angel, jangan lupa buka yang aku kirimkan padamu!" pesan dari Airin, memberikan tautan link daro youtube. Angel jadi penasaran, sepertinya ada kabar dari pacar halu di sana.

Angel kan memiliki segudang pacar halu beda perasaan. Siapa lagi kalau bukan (mereka) NCT PLUS EXO. Angel membalakan matanya, ketika melihat video fancam Jaehyun, sangat seksyeh bikin meleleh. "Astaga, kenapa Jaehyun membuat rahimku hangat. Mantap," heboh Angel sembari mengecilkan suaranya.

"Aku simpan dulu, nanti akan aku teruskan saat istirahat. Huft, anak NCT memang meresahkan." lanjut Angel, kemudian menaruh ponselnya di laci miliknya. Bahaya jika terus-terusan mendapat notif dari grup dan pesan dari Airin.

****

Arya wijaya keluar dari Lift, lelaki itu berencana untuk mengajak makan siang Angel hari ini. Siapa tahu Angel bisa di ajak membahas soal perasaan. Arya yakin, pasti Angel mau menikah dengannya.

Dengan penuh percaya diri, Arya menuju kantor sahabatnya. Ia juga tidak menyadari kalau Damian sedang mendekati Angel. Jika tahu, apakah Arya akan mengalah? Sepertinya itu tidak akan terjadi. Karena yang menolong dan menjaga Angel setelah kecelakaan pada saat itu adalah Arya.

Arya tidak sembarang untuk memberikan Angel kepada siapapun. Bilangnya hanya Adik angkat, tapi Arya juga menyukai Angel. Bohong jika Arya tidak tertarik pada gadis seperti Angel.

Setelah sampai di kantor Damian, sepertinya belum waktu untuk makan siang. Arya langsung menghubungi Angel lewat chat. Menunggu balasan butuh beberapa menit. Ternyata Angel membalas pesan dan mengiyakan ajakan dari Arya.

"Huft, rasanya panas sekali." keluh Angel setelah masuk ke dalam mobil.

"Sepertinya kau perlu yang dingin-dingin," balas Arya sembari tersenyum ke arah Angel. Lelaki itu menatap Angel yang sedang sibuk memasang sabuk pengaman.

"Menyebalkan, aku dihajar habis oleh Damian. Pekerjaanku melelahkan." gerutunya lagi, Angel menyeruput minuman Arya yang ada di sampingnya. Seakan tidak peduli dengan kebiasaan buruknya.

"Menikah saja denganku, kau tidak akan kelelahan Angel." ucap Arya,

Membuat Angel langsung tersedak,"Uhuk-uhuk,"

"Pelan-pelan, Angel." ujar Arya sedikit panik dengan Angel.

"Apa kakak sedang kerasukan pedovil? Atau tertukar dengan Damian?" Angel mulai nyeleneh, ia pun langsung meneguk air minum. Namun tatapannya tidak lepas menatap Arya.

"Apa yang salah? Aku benar-benar mengatakannya, apa kau tidak ingin menikah?" tanya Arya, sekarang nadanya bisa dibilang serius.

Angel merasakan kepalanya pusing, kenapa semua lelaki dengan mudahnya mengajak perempuan menikah. Padahal mereka belum tahu betul tentang pernikahan. Angel tidak mau masa lalu terulang lagi. Gadis itu tidak merespon, malah mengalihkan pembicaraan yang lain.

Karena Angel masih ragu dan belum memikirkan pernikahan. Sekarang ia fokus pada tujuannya, jangan sampai lengah.  Sebenarnya Angel pada Arya memang ada perasaan sedikit. Tapi, Angel tidak tahu tentang hatinya sekarang.

****

"Kemana gadis itu perginya?" tanya Damian dalam hati, lelaki itu mondar-mandir sembari berkacak pinggang di dalam ruangannya.

Memikirkan Angel yang makan siang sendiri, biasanya lebih mementingkan bosnya. Entahlah kali ini Angel membuat Damian resah. Mungkin, Angel mengira Damian sudah pergi lebih dulu atau mungkin memang sengaja meninggalkan lelaki itu. "Angel membuatku sakit kepala, dasar bodoh." gumam Damian, lelaki itu keluar dari ruangannya.

Ketika berada di depan lift, dan tiba-tiba terbuka terlihat ada 2 manusia yang tengah bercanda tawa. Rautnya sangat bahagia, Damian menatap datar dengan hati yang dongkol. "Apa mereka saling dekat? Atau hanya kenalan saja." batin Damian tak lepas menatap Angel.

"Permisi pak," ucap Angel, sembari menundukkan kepalanya setelah keluar dari lift.

"Apa kau tidak tahu waktu? Seharusnya jam segini sudah berada di ruangan!" tegas Damian sedikit mengeraskan suaranya.

"Santai saja, aku yang mengajaknya pergi sebentar." bela Arya seraya menghampiri sahabatnya. Kemudian mengajak Damian untuk mengobrol berdua di bawah.

"Maaf pak, kalau begitu saya permisi." pamit Angel, kemudian pergi meninggalkan Damian dan Arya. Gadis itu menuju ruangan kerjanya, sebagai sekretaris memang harus dekat dengan Bosnya. Tapi karena Angel rada bandel, jadi membuat Damian kesal kalau gadis itu melupakan tugasnya.

To be continued.

avataravatar
Next chapter