22 21. Bingung

Happy Reading

Arya khawatir dan panik tidak karuan. Makanya lelaki itu kembali datang ke rumah Angel. Menunda meeting paginya demi mencari gadis itu. Arya menunggu sembari duduk di kursi depan teras. "Tumben sekali Angel seperti ini?" gumam Arya kemudian menghubungi Angel untuk kesekian kalinya.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat.' terdengar ucapan dari operator membuat Arya geram. "Ck, kau ini kemana Angel?!" gerutu Arya panik. Bohong jika Arya tidak menyukai Angel, ia rela menunggu Angel sampai menunda pekerjaannya.

Terlihat mobil berwarna hitam pekat membuat Arya beranjak dari kursi. Ia mengetahui siapa pemilik mobil itu. Ketika seseorang keluar dari mobil kemudian membuka pintu untuk seorang wanita. Membuat Arya melongo tak percaya, ternyata Angel sedang bersama Damian.

'Apakah mereka mengurus pekerjaan sampai tidak pulang?' pikir Arya,

Saat Angel melihat Arya di depan pintu Apartemennya, gadis itu benar-benar gugup bahkan menundukkan kepalanya. Apa yang akan Angel katakan kepada Arya. Tidak mungkin kalau ia jujur tentang semalam. Apalagi sekarang bersama Damian, sungguh Angel lebih memilih mati.

"Angel," panggil Arya lirih sembari menatap gadis itu.

"Kami bekerja lembur, untuk mengejar deadline hari ini juga. Tuan lee benar-benar membuat kami kewalahan. Jadi, jangan berfikir aneh-aneh atau apapun Tuan Arya." ucap Damian, menyelamatkan Angel untuk pertama kalinya. Ia tahu pasti Angel tidak akan bisa mengatakan apapun, gadis bodoh dan ceroboh bisa saja keceplosan.

"Ah, ternyata sibuk lembur. Terimakasih sudah mengantarkan Angel pulang." balas Arya, sembari menormalkan rasa khawatirnya.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi Angel. Istirahatlah," lanjut Damian kemudian membalikkan badannya menuju mobil.

Angel membalikkan tubuhnya setelah itu memanggil Damian. "Pak Damian, terimakasih." ucap Angel seraya mengulum senyum.

Damian membalas dengan senyuman kecil, lalu masuk ke dalam mobil.

****

"Istirahatlah Angel, aku akan pulang setelah kau tidur." ujar Arya.

"Iya," balas Angel singkat.

"Ada apa denganmu? Tumben tidak seperti biasanya."

"Aku ingin tidur." jawab Angel begitu lesu, untung saja Arya tidak ingin tahu lebih tentang kemana Angel semalam. Percaya apa yang di katakan Damian tadi. "Kalau begitu, aku pulang dulu ya. Jaga kesehatanmu jangan pikirkan apapun." ucap Arya seraya beranjak menghampiri Angel yang duduk di tepi ranjang.

"Jangan dekati aku, belum mandi." cegah Angel sebelum Arya semakin dekat. Bau alkohol akan membuat Arya berfikir aneh-aneh tentangnya.

"Tidak mau memelukku?" tanya Arya, biasanya Angel selalu menahannya pulang dan memeluknya. Kenapa sekarang Angel berubah menjadi diam seperti ini.

"Kak, tolonglah aku hanya ingin istirahat hari ini." rengek Angel,

"Baiklah, jangan lewatkan sarapan pagimu. Oke!" pesan Arya, kemudian tersenyum ke arah Angel.

Lelaki itu membuka pintu lalu keluar, memikirkan sikap Angel sedikit berbeda hari ini. Mungkin kelelahan karena semalaman lembur bekerja.

Di sisi lain.

Angel malas untuk melakukan apapun, bagaimana bisa Damian bersamanya semalam. Kenapa harus dia dari semua orang, kenapa harus Damian? Dalam hati Angel yang paling dalam. Lelaki itu pintar membuat wanita terpesona, terpukau dengan segala perlakuannya. Haruskah Angel masuk ke jurang yang sama?

Jangan teruskan, lupakanlah. Damian sudah memiliki keluarga, Angel tidak boleh merusaknya.

Drtt..drtt.. Ponsel Angel berdering, terlihat nama yang tertera di layar ponsel membuat Angel merengek lagi. Mengurungkan niatnya untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Angkat tidak, ya?" gumam Angel, apa mungkin ini urusan pekerjaan? Atau malah istrinya tahu kalau Damian semalam bersamanya.

"Aisssh, kenapa aku denganku?!" gerutu Angel lalu mengambil ponselnya. 2 panggilan tak terjawab dari Bos Galak.

Clenting! 1 pesan masuk.

09.10 WIB

Bos Galak

Apa kau sedang tidur?

09.12 WIB

Angel

Tidak, apa ada pak?

09.13 WIB

Bos Galak

Istirahatlah, apakah nanti sore ada waktu?

09.13 WIB

Angel

Ada. Kenapa pak?

09.14 WIB

Bos Galak

Bersiaplah nanti, aku akan menjemputmu.

Angel menggigit bibir bawahnya, ada apa dengan Damian galak super bodo amat ini. Haruskah Angel mengatakan iya? Tentu Angel merasa gelisah sendiri dengan perasaannya. Dimana hati yang mendongkol untuk membalaskan dendamnya. Bahkan Angel sudah merasa luluh dan takhluk pada Damian.

"Apa ada dengan ku?" gumam Angel sembari membanting tubuhnya ke ranjang. Sedikit mengulum senyum tidak waras.

"Perlu kah aku menjadi ular? Ck, aku hanya ingin membuat Damian menderita. Bukan keluarganya?!" gerutu Angel, apa yang dikatakan olehnya, sangat bertolak belakang.

To be continued.

avataravatar
Next chapter